Senin, 29 Juni 2015

Latte, Buterfly, and Yellow ~~

Butterfly sangat ramai sore ini. terlebih untuk sore mendung di hari selasa. Orang-orang di west city biasanya lebih memilih Latte di saat mendung dan Yellow di hari selasa. Butterfly, Latte, dan yellow adalah nama tempat makan di west city. Latte lebih mengutamakan -Latte- itu sendiri, yellow dengan andalannya kentang goreng superpower. dan butterfly, dengan kue-kue berButter yang rasanya bisa membuat kita -Fly- maksudnya gak beneran terbang, cuma melupakan sejenak pikiran penat kita, suntuk stress karena tugas sekolah yang menumpuk atau gak dapet contekan ujian atau juga masalah pacar kita yang ketahuan pacaran juga sama...
"hei." seru Nicholas "Nick" Adrian--(nama belakangnya masih dipikirkan lagi). begitu melihat seorang cewek duduk lesu di sudut butterfly, masih dengan seragam sekolahnya. West Stone High School.
"hei." sapa cewek itu lirih. matanya kembali tertuju pada beberapa cowok yang menduduki meja segitiga di depan meja bar, meja favorit cewek itu dulu. yah sampe sekarang masih favorit tapi berhubung udah keduluan 8 orang cowok-cowok ganteng itu. jadilah dia nyudut di butterfly.
"well, gue yakin bungkus-bungkus cupcake itu bukan bungkus pembeli sebelumnya karena pelayan butterfly gak mungkin dong gak beresin sampah pengunjungnya yang udah balik, dan kalo dihitung bungkus itu ada 12 buah, dan itu cukup mengenyangkan perut seorang Elsa the Queen of Arendelle." kata nick, mengambil duduk di samping cewek itu yang belakangan bernama Elsa. Elsa tersenyum tipis. melihat nick.
"gue rasa kita berdua tau kalo cupcake butterfly dibuat agar yang makan sejenak bisa terbang melupakan penatnya west city dan bukan agar yang makan jadi kenyang tapi malah ingin makan kue ini lagi dan lagi."
"sejenak ?berati lo udah lama ada disini ?"
"..." elsa tidak menjawab, dia hanya mengangkat alisnya.
"elsa, gue tau lo juga tau kalo sekolah kita hari ini ada ujian, dan gue baru aja pulang karena bel baru aja dibunyiin, tapi lo disini udah lama ? gue gak nyangka lo bisa ber-aparate-."
"Nicholas, gue harap lo gak lupa kalo gue ini bisa belajar, dan gue juga pinter, dan juga WestStone high school juga tau kalo gue udah kerja."
"so, the meaning is ..?" Nick nyengir. menerima jus yang diberikan flo padanya."thanks flo."
"you're welcome Nick." kata Flo ramah, flo pelayan butterfly yang tertua, usianya hampir 3 kali dari usia Nick dan Elsa.
"Nicholas, gue udah selesai ngerjain soalnya duluan. sebelum istirahat pertama karena Madam Jane dapet telpon dari Harper."
"ada masalah di harper ?kenapa madam Jane yang dapet telpon ?kenapa bukan lo ?dan kenapa lo tega ngerbiarin Gue, Alexa, Bella, James, Michael dan yang lain susah payah ngerjain soal-soal itu sendiri ? sementara lo udah selesai ngerjain soal itu bahkan sebelum soal itu dibagikan sama kita. lo tega." Nick memasang tampang frustarah -Frustasi dan marah-
"ada masalah, gue gak bawa hp, hp gue ada di Madam Jane sejak tadi malam, dan gue tau kalian akan ngejual jawaban atau soal yang gue info. lagi."
"..." Nick bengong. menganga lebih tepatnya.
"kurang kaya apasih orangtua kalian sampe kalian jual soal ujian sama murid-murid lain ?"
"lo tau dari mana kalo gue dan yang lain pernah jual soal ujian ?" tanya Nick pelan dan hati-hati.
"Nick, gue rasa lo bener-bener lupa kalo gue ini punya sesuatu dalam kepala gue bernama otak. dan juga gue gak bego."
"please jangan bilang ini ke orang tua gue, atau ke orang tua yang lainnya, oke ?"
"jelaslah gue gak akan bilang, lo kira gue kenal orang tua kalian ?"
"yupp lo bener, lo gak kenal sama orang tua kita, oh bersyukurlah gue dan yang lain punya orangtua yang supersibuk mencari uang sampe lupa rumah." Nick terlihat berseri, seneng banget kesannya. selama lebih dari 3 tahun Elsa berteman dengan Nick, Alexa, Bella, James, dan Michael, atau biasanya mereka dipanggil The Mad-Myth Family, Elsa belum pernah bertemu orangtua mereka. oke sebenarnya Elsa tau siapa orang tua mereka, tapi tetep aja elsa gak kenal. yah seperti yang dibilang Nick, orangtua mereka supersibuk.
"you guys are Crazy." kata Elsa gak habis pikir.
"No, we're not Crazy, we're The Mad-Myth Family remember."
"terserah, gue mau ambil minum dulu, dehidrasi gue deket-deket sama lo." Elsa beranjak diiringi tawa Nick.
"woooooo..." seru cowok-cowok di meja segitiga Butterfly begitu seorang cowok ganteng, tinggi putih dengan rambut spike coklat tua. berseragam sama seperti Nick dan elsa. "ini dia Man of The match kita." seru salah satu dari cowok di meja segitiga, kalo gak salah namanya Adam.
"Sorry lama, yang gue tungguin masih ujian remidi." seru cowok tadi, named Maxime. teman sekelas Elsa. dan Nick juga, cuman beda ruangan.
"remidi ?gue heran, perasaan si Elsa itu pinter, kenapa luna ikut remidi, seangkatan juga kan ?" kali ini Igor yang bicara. yang paling item.
"gue gak liat elsa tadi di kelas." kata Maxime-Max. "mungkin dia gak masuk jadi luna remidi."
"Man, ini ujian akhir, mana bisa seenaknya gak masuk ?bisa gak lulus dong." kata adam menyerahkan botol cola ke Max.
"dam, ini masih ujian semester pertama..mana ada ceritanya kita sekolah cuman satu semester doang terus lulus ?" seru Gian yang wajahnya oriental, korean gimana gituu. "nah ini elsa." lanjut gian menarik tangan elsa yang kebetulan banget lewat di samping gian, baru balik ngambil minum. elsa nyaris jatuhin nampannya saking gak siap tangannya ditarik Gian." hai elsa." sapa gian. diikuti yang lain, kecuali max.
"hai..bisa kan lain kali gak usah main narik tangan orang ?" elsa melepas tangannya.
"sorry, reflek tadi, kok lo pake seragam ?tadi kata max lo gak ada di kelas ?"
"kalo itu ada di daftar soal ulangan tadi, gue bakal jawab, well tapi kayaknya gak ada, so excuse me, boys. I gotta go." elsa berlalu. meninggalkan tatapan tajam dari Max. berjalan menuju Nick.
"Man, kayaknya dia masih marah sama lo." adam menepuk bahu Max.
"dam lo suka banget manggil gue man, nama gue maxime, dan kalo kepanjangan manggil gue maxime lo bisa panggil gue Max, kayak yang lain." seru max kesal.
"sorri." seru adam dan seorang cewek bersamaan. Luna. "huhh gue gak nyangka bakalan remidi 4 mata pelajaran sekaligus." lanjut luna, segera mengambil kursi di samping max.
"Luna, kita aja baru ujian pertama ini..kok lo udah remidi ?" tanya gian mengunyah sosis bakar.
"kok lo dapet sosis bakar, kan ini spesialis kue ?" protes igor yang doyan banget sosis.
"Maxime kayaknya tadi salah parkir badan di Yellow, dapet deh dia sosis bakar."
"guys, lo pada gak lupa kan kalo gue anak sosiologi dimana dari sononya anak sosiologi selalu ulangan lebih dulu." jelas luna ikutan nyomot sosis bakar.
"kita gak lupa kok sayang." max membelai pipi luna dan mulai menciumnya. tak jauh dari mereka, elsa dan nick juga melihatnya. nick menatap elsa kasihan. nick meraih tangan elsa.
"hey, are you okay ?" tanya nick pelan, mata elsa tak lepas dari max dan luna.
"yeah, I'm okay." jawab elsa tak kalah pelan.
"No, you're not okay." nick maraih elsa, membuat elsa menghadap Nick. "elsa, setiap kata I'm okay dari cewek itu berati mereka gak okay."
"Nick, lo itu kebanyakan baca tweet-nya kamus cewek, gue beneran baik-baik aja kok, denger ya Nick, gak semua cewek itu suka kode-kodean, dan gue rasa gue tau lo itu paham bener gue cewek kayak gimana. gue baik-baik aja." kata elsa tegas.
"lo bener, lo gak suka kode-kodean, ahh..tapi gue juga tau lo itu gak suka cowok player, jadi kenapa lo sampe bisa pacaran sama MAXIME the player."
"..." elsa mengangkat bahu. "tertulis gitu mungkin di cerita gue."
"gue mengasumsikan kalo itu ketidakberuntungan lo. pertama gue tau lo bukan cewek matre jadi gak mungkin dong lo pacaran sama max karena dia kaya, buat apa coba memperkaya diri kalo lo juga terlahir dari keluarga yang udah kaya. dan kalo lo emang matre, mestinya lo itu pacarannya sama gue atau Michael, kita berdua adalah anak dari orang paling kaya di west stone high school." nick tersenyum bangga. yupp the mad-myth family emang anggotanya anak dari milyarder, dan yang paling kaya itu Nicholas Adrian Harper, yahh itu namanya, dan the one and only rainbow hair, Michael Jake Clifford.
"terus ?selanjutnya ?" tanya elsa tak bersemangat.
"kedua, kalo lo pacaran sama dia karena max ganteng, elsa coba liat gue." elsa menoleh pada nick.
"gue tau, lo lebih ganteng dibanding max..yup karena gue pernah naksir lo. gue gak lupa itu." nick dan elsa terkekeh, mengingat gimana dulu jauh sebelum elsa masuk west stone high school, elsa pernah naksir nick SMP, daan, nick juga pernah naksir elsa. entah mereka pernah pacaran atau gak, gak ada yang tau, mereka cuman keliatan selalu bareng, deket banget. "dan itu hal terbego yang pernah gue lakuin, gimana bisa cobe gue naksir elo." elsa dan nick masih terkekeh.
"inget, lo gak punya mesin waktu, lo gak bisa ngubah sejarah, dan walau gak ada yang tau perasaan kita pas dulu, lo, gue sama Tuhan tau."
"I know, thanks Nicholas Adrian Harper, lo selalu bisa buat gue tersenyum, you are the best thing that ever happenned to me." kata elsa sungguh-sungguh. Nick tersenyum. Nick sebenarnya masih menyimpan perasaannya pada elsa, tapi dia sadar apapun perasaannya ke elsa, gak terlalu penting, dia lebih suka bersama elsa tanpa ikatan apapun, Nick sekarang menganggap elsa lebih seperti adiknya. begitu juga elsa. "and the worst disaster too." lanjut Elsa. "seneng sedih, terbaik terburuk, satu paket kan ?"
"udah gak sedih kan ? Elsa, lo harus Move on, you deserve sooo muuccchh more. dan Max, suatu saat dia akan merasakan sakit yang lo rasain, berkali-kali lebih sakit, karena dia udah nyakitin puluhan cewek. terlebih salah satunya ada Elsa, the Queen of Arendelle, gue jamin, kelak, dia akan sadar kalo cuman lo yang tulus cinta ke dia, dia akan nyesel, dan saat itu terjadi, gue harap lo udah nemuin pasangan yang bener-bener bisa membuat lo bahagia, sebahagia saat lo makan buttercake-nya butterfly, melahap kentang superpower-nya yellow, dan saat lo menikmati secangkir coklat-nya latte. dan lo harus janji sama gue, secepetnya lo harus move on, karena gue udah gak sabar ngeliat si Max merasakan itu." jelas Nick panjang lebar.
"gue janji. buat cowok ganteng anak orang terkaya di west city yang duduk di samping gue ini, gue janji kalo gue bakalan move on." elsa tersenyum melihat nick. di seberang, max ikut tersenyum melihat elsa, senyum elsa masih mempesona seperti biasanya.***
Elsa masih berada di depan komputernya di Harper, dia masih mengerjakan beberapa jadwal untuk anak dari Tuan harper yang baru aja pulang dari Vegas, yang konon dia yang akan jadi ceo Harper Entertaintment menggantikan Istri tuan harper.
"kenapa gue bisa lupa nanya nama si Ceo baru ini ke nancy sih. lah masak jadwalnya gak ada namanya, arrrhh." umpat elsa pelan. "kenapa handphone gue dibawa madam jane gak dikembaliin sih, kenapa juga tadi gue gak nanya Nicholas siapa nama kakaknya." elsa mulai menjelajah google, mencari tahu silsilah keluarga harper. daan..bagus, ada 4 nama kakak dari Nicholas. "hah nicholas punya 4 kakak ??seriusan ??" elsa gak percaya, selama kenal Nicholas elsa bahkan gak tau berapa banyak saudara yang dimiliki Nicholas ? "temen macam apa gue ini, masak gak tau apa-apa soal nicholas, sementara nicholas tau setiap hal kecil tentang gue. God, apa beneran nicholas punya 4 kakak ?cowok semua ?" elsa masih gak percaya, tambah gak percaya saat tiba-tiba ada secangkir latte mendarat di mejanya. elsa yakin kalo sekarang jam 7-an dan hanya ada dia di kantor karena semua udah pada pulang sejam lalu.
"dan sepertinya gitu, Nicholas punya 4 kakak, 3 kakak angkat dan 1 kakak kandung. yang gak lain gak bukan adalah, saya." seru seorang cowok dari belakang elsa, elsa menoleh, seorang cowok tinggi seksi berdiri di depannya, wajahnya gak jelas karena lampu kantor udah dimatiin, tapi elsa yakin kalo cowok itu gantengnya gak kalah dari nicholas. cowok itu berjalan menyalakan lampu. baru deh elsa terkesima, gak hanya ganteng, tapi juga mempesona. dia gak kurus-kurus amat, matanya hijau seperti mata Nicholas. rambut coklat tuanya yang pendek menjambul, you know barry allen the flash ?Ganteng kan ?yah begitulah modelnya si kakak nicholas ini. elsa masih terpesona melihatnya. cowok itu mengulurkan tangannya. "Stevan William Harper." elsa menjabat tangan cowok itu. dia gak siap, bingung, bahkan dia lupa namanya siapa. "setau saya kalau berkenalan kita harus saling sebut nama. saya sudah menyebutkan nama saya."
"oh, gue elsa." jawab elsa segera. "maksudnya, saya elsa." ralat elsa.
"it's fine kalo kamu terbiasa bicara informal, saya juga biasanya gitu, panggil aja Stev, atau Will."
"atau saya bisa memanggil anda bapak, tuan, ceo muda ?"
"panggil aja gue stev atau will, oke, elsa ..."
"Elsa aja. tapi Nicholas biasanya ditambahi the Queen of Arandelle." Will mengerutkan kening.
"kenapa bisa gitu ?"
"one day you'll understand." elsa kembali tersenyum. melirik jam di tangannya. jam 7.30. dan dia ada janji makan malam dengan mamanya jam 8. "okay, bukannya gak sopan, tapi tadi udah ada kesepakatan kan untuk bicara dengan kebiasaan gue, jadi, emm " elsa mengemasi barang-barangnya blocknote, pulpen dan i-podnya. "gue harus pergi, terdengar gak sopan ya ?sorry." elsa menyabet tasnya dan melenggang meninggalkan Will yang melongo."nice to meet you personally, Will, you're handsome." kata elsa kembali mengambil jaketnya.***
Kelas broadcast E5 terlihat sunyi dari luar. Yupp karena sebanyak 20 pasang mata penghuninya sedang ujian. terlebih karena yang mengawasi mereka adalah kepala Jurusan Broadcast, Madam Jane yang...killer ?NO !! Madam Jane orangnya tegas dan gak galak. cuman teratur. Forget it. Elsa yang termasuk penghuni broadcast E5 sedang berjuang mati-matian dengan soal-soal di hadapannya, INI GAK ADIL. batin elsa,
"hanya karena gue kerja paruh waktu di harper, bukan berarti gue harus ngerjain ujian 3 mata pelajaran sekaligus donk ?" gumam elsa sepelan mungkin. dia gak mau kalo temennya tau dia ulangan 3 mata pelajaran sekaligus. okay, sebenernya 3 mata pelajaran ini sih keciiilll bagi elsa, MATH, ENGLISH, dan Broadcast adalah pelajaran favoritnya. yang bikin elsa merasa gak adil adalah ngantuk tak tertahankan yang dia derita karena semalaman gak tidur. entah gimana ceritanya elsa bisa terdampar di rumah sakit nemenin mamanya ngebantu lahiran anaknya FLO. iya Flo pelayan di butterfly, elsa bahkan baru tahu kalo FLO punya anak. pikiran kacaunya tambah kacau saat lagunya Westlife - Soledad tiba-tiba mengalun lantang di kelasnya yang sepi. coba kalo malem ni pasti udah pada horror. tapi pagi setengah siang ini pun horor saat tiba-tiba madam Jane berdiri di depan Elsa. Menyerahkan Handphone kotak tipis pada elsa.
"I don't know how to make this phone silent." kata madam jane, elsa menerima hp itu. "dari kemarin handphone kamu itu bunyi terus, harusnya madam gak menyita handphone kamu." kata madam jane.
"thanks Maam, umm and I'm sorry,I .."
"it's fine elsa, itu telpon dari harper. silahkan diangkat diluar." Madam jane tersenyum. dia kembali ke meja guru.
"excusse me," elsa lantas keluar kelas. "it's elsa speaking." kata elsa.
"heh kamprett..gue Michael." suara seberang terdengar keras tapi merdu.
"elo yang kampreet." kata elsa pelan tapi garang. "ngapain lo telpon pake nomornya harper ?"
"elsa kita lagi ulangan, gue nyonto ya, kita kan temen seperjuangan. gue udah bela-belain minjem hapenya nancy nih." suara seberang kembali pelan.
"Broadcast nomer 35 sampe 42 ya. kirim ke nomernya nicholas aja, gue hari ini jejeran sama nicholas. bye beeibb." tut tut tuuutt. terputus. elsa rasanya pengen banget lari ke kelas broadcast E3 trus nendang wajah gantengnya michael.
"elsa, sudah dengan telponnya ?waktu ujian tinggal satu jam lagi." kepala madam jane terlihat nempel di pintu begitu elsa membalikkan badan.
"sudah Maam." elsa berjalan kembali ke kelas.
"ada masalah di Harper ?"
"umm.." elsa bingung. dia bisa aja bohong, tapi kan..yah semua orang tau lah bohong itu dosa. dan elsa gak berani bohong sama orang sebaik Madam Jane.
"There's no problem Madam Jane, I'm William harper, the new C.E.O of Harper Industry." seru will yang entah darimana tiba-tiba dateng dan mengulurkan tangannya. dia berpakaian santai, skinny jeans, kets konvers dan sweeter merah tua.
"nice to meet you Mr. Harper." madam jane tersenyum menyambut tangan william. begitupun dengan william.
"nice to meet you, too Madam Jane, and please it's Will."
"emm..can I go back to the class ?" tanya elsa menyela.
"sure, go back to the class." kata william dan diamini oleh madam jane. "Saya mempunyai beberapa pertanyaan untuk anda Nyonya Jane, apa anda ada waktu ?"
"saya akan senang sekali bisa menjawab pertanyaan anda Will tapi saat ini saya juga harus masuk ke kelas karena saya harus mengawasi ujian. satu jam lagi jika anda tidak keberatan, anda bisa menemui saya di ruangan saya."
"oh tentu Nyonya Jane. sementara itu saya akan berkeliling sekolah ini." will tersenyum meninggalkan Madam Jane yang juga tersenyum pada will.***
"Luna." seru alexa begitu melihat luna keluar dari kelasnya. Sosiologi E1. Luna bejalan menuju alexa.
"hey Ale, lama gak ketemu." kata luna kemudian memeluk Alexa, mereka temen satu ekskul cheerleader. "lo tambah kurusan deh." Luna melepas pelukannya.
"yang ada mata elo yang mengecil jadi deh semua-mua yang lo lihat ikutan kecil."
"bisa aja lo. kenapa lo tumben nyamperin gue ?lo gak mungkin kan hijrah dari kompleks broadcast menuju kompleks sosiologi cuman manggil nama gue doang ?"
"lo kemana aja sih kok jadi jarang latian cheers ?kita bentar lagi ada kompetisi loh."
"belum ada yang bilang ke elo kalo gue udah sign out dari cheers ?"
"lo becanda kan ?"
"gue serius. Alexa, gue Luna Eleanor udah sign out."
"kenapa lo sign out sih ?"
"kayaknya alasannya udah terlampau jelas deh, gue itu orangnya gak bisa fokus ke banyak hal, lo yang bilang gitu. gue mau fokus sama sekolah dulu, terus sama kerjaan gue, sama pacar gue. baru deh gue mikir yang lain. so please, ngertiin gue ya ?"
"kalo gak ada elo gak seru Luna. sepii."
"..." luna hanya senyum, mengangkat kedua bahunya.
"lagian ngapain lo pindah ke asrama sih, kan gue jadi susah mau ketemu lo."
"Ale, ini tahun terakhir kita, dan gue gak mau ngecewain orang tua gue dengan nilai gue yang berantakan di dua tahun terakhir. dan gue bosen di rumah, gue harus berangkat kerja sekarang."
"lo pulang kerja jam berapa ?"
"jam 7, lo main aja ke Supermarket tempat gue kerja, gue di coffe shop sore ini."
"okay, see you Luna, we're gonna miss you." alexa memeluk luna.
"kayak gue mau ke jepang aja we're gonna miss you." protes luna. "see you bee." luna berlalu.
"gue tau elo bohong Lun, bukan itu alasannya lo tinggal di asrama, gue kenal lo udah dari kita SMP, dan elo bukan Luna yang gue kenal dulu." gumam alexa. masih terpaku melihat luna yang kian menjauh. menghilang dibalik kelas Sains.***
Butterfly kembali ramai Rabu siang menjelang sore yang cerah ini. keliatan dari pengunjungnya yang sampe tumpah di halaman bahkan trotoar sekitar tokonya. hal itu membuat Elsa mengurungkan niatnya untuk memarkir mobilnya dan menjalankan mesinnya menuju latte. di seberang butterfly. elsa melepas seatbeltnya, turun dari mobil, segera mengambil kursi di meja bintang, favoritnya di latte. Miko, sister (pelayan) latte yang udah hafal bener sama elsa langsung menghampiri elsa.
"Latte ?" tanya Miko sesaat setelah menghampiri Elsa.
"Mocca Latte ya Miko. 6."  Miko tersenyum, Miko seumuran dengan elsa, tapi Miko memutuskan untuk home schooling demi bisa mengurus Latte milik ayahnya.
"6 ?rombongan lo mau kesini ?"
"iya, dan lo tau kan kalo salah satu dari mereka ada yang naksir elo ?"
"gue lebih suka rakyat jelata daripada kaum red carpet." miko berlalu meninggalkan elsa yang terkekeh, Miko ini blasteran australi-afrika, kulitnya exotis banget. rambutnya keriting panjang yang selalu dikepang dua saat di latte.
"lo disini rupanya ?" seru seseorang. cowok. elsa menoleh. WILLIAM. berdiri tersenyum.
"hey, will, lo juga disini ?" elsa bingung.
"yupp, gue punya mobil, dan kalopun gue gak punya, gue masih punya kaki buat jalan dari WestStone High school ke latte." kata will mengambil kursi di sebelah elsa. "kok lo cepet banget sampe sini ?kan ujian baru selesai setengah jam lalu ?"
"gue juga punya mobil will. dan kalopun gue gak punya.."
"dia bisa ber-aparate. atau pake pintu kemana saja." potong cowok ganteng bernama Michael. iya Michael yang tadi minta contekan. "Ohh thanks beibbi, you saved my life again." dan michael main meluk elsa dengan erat. disamping michael, Nicholas, James dan Bella terkekeh.
"heh Mickey udah, ujiannya masih 2 hari lagi baru berakhir, lo jangan ngebunuh elsa dengan pelukan brutal lo itu." omel nicholas yang udah gerah banget ngeliat michael meluk elsa udah kayak meluk guling di saat dingin. brutal banget.
"soorryy..gue bener-bener beruntung punya elo dihidup gue elsa, the Queen of arandelle." kata michael melepas pelukannya. meraih tangan elsa dan menciumnya. "you're my hero."
"lebay lo." omel bela mengambil tempat duduk di samping william yang masih melongo melihat adegan barusan.
"MIKOOOOO..gue butuh minuuumm." teriak elsa. dia rupanya megap-megap habis di peluk michael eraat banget. Miko menoleh. panik.
"GAK PERLU Mikoooo, gue udah bawain elsa minum." Michael gak kalah teriak. dia mengeluarkan botol minum dari tasnya. "here, beibi. drink." michael masih cengengesan melihat elsa.
"gue mau pesen makanan dulu, sekalian ngapel ke miko," kata james, cowok tinggi chubby yang emang naksir sama miko sejak pertama Latte dibuka. sekalipun james udah punya pacar cantik imut berambut pirang yang gak lain adalah bella.
"iya sono, pacaran aja sekalian, tinggalin aja gue." omel bella. "harusnya tadi kita gak ke.." bella tak meneruskan kalimatnya saat sadar kalo di sampingnya terduduk cowok sekseh nan mempesona, William Harper. "sejak kapan ada cowok ganteng menawan disamping gue ini ?" bella tampak terpesona melihat will, matanya sampe berkaca-kaca. James yang mendengar segera berbalik.
"apa maksudnya cowok ganteng menawan ?" giliran james ngomel.
"emm..kenalin ini William Harper, kakak gue. kakak kandung gue. dan lebih ganteng gue ketimbang dia. "kata nicholas yang ternyata juga baru nyadar kalo kakaknya ada disamping elsa. will nyengir. lalu tersenyum.
"so..kalian selalu rumpi gini kalo ketemu ?" komen will "untung aja latte gak dibangun diatas kuburan, coba kalo iya, bisa pada bangun deh yang udah pada mati denger kalian rame."
"sebenernya ini dulu bekas pemakaman, makanya disini gak buka kalo malam." sahut miko yang dateng membawa nampan berisi 6 cangkir mocca latte dan beberapa snack.
"re..ally ?" tanya elsa takut-takut.
"iya elsa. gue mau pulang, kalo pesen lagi panggil brother latte di sebelah sana ya ?kakak gue." kata miko menunjuk cowok item tinggi yang lagi manyun. IGOR ?? "yapp Igor kakak gue, dia lagi dihukum karena ketauan ngerokok." kata miko seakan tau kalo yang lain ntar pada nanya.
"sebenernya gue gak peduli." seru william dingin. dia yang tertua disini, tapi sama sekali gak dianggap. ngeselin banget.
"yah, gue juga gak peduli, gue gak suka sama Igor karena dia pernah mukul gue waktu gue pertama masuk tim basket." michael menambahi. membuat yang lain melongo. melihat ke arah michael.
"I think I'm really starting to like these guys." kata miko datar meninggalkan meja bintang.
"Jadi, apa nama rombongan rumpi kalian ini ?" tanya will sambil menyeruput latte-nya.
"Will, lo ngapain disini ?" tanya nicholas. "bukannya lo harusnya kerja ?"
"gue ada perlu sama elsa, jadi gue nemuin dia, dan ternyata dia ..heh nick, bukannya lo harusnya jemput cewek lo ?" tanya will mengalihkan pembicaraan.
"iya dimana best buddies gue ?" tanya bella teringat akan Alexa.
"terakhir gue liat dia jalan kalap ke kelas sosiologi," kata james sambil berjalan memesan makanan.
"dia punya mobil, kalian gak lupa kan ?" kata nick santai.
"NICHOLAS ADRIAN HARPER." panggil elsa lantang. seluruh pengisi kursi latte menoleh padanya. seketika elsa menyesal udah teriak. "lo pacaran sama alexa dan lo gak cerita sama gue ?" lanjut elsa pelan tapi terkesan marah. "kalian udah tau dan gak satupun yang cerita sama gue ?"
"well, gue gak tau beibi." kata michael santai, karena emang dia gak tau, michael tipe cowok yang gak terlalu peduli sama cewek apalagi gak seusia.
"HEH elsa the queen of arendelle, lo dulu juga pacaran sama maxime gak ngasih tau gue." nick membela diri. "jadi kita impas dong."
"gue kayaknya mau pulang aja." potong william. "masa sma gue udah berlalu,elsa, gue tunggu lo ntar di kantor." kata will entah sadar atau gak membelai pipi elsa. elsa hanya senyum. dia bahkan gak sadar kalo barusan william membelai pipinya.
"hands off my elsa, dude." hardik michael. baru deh pada nyadar. "elsa libur tiap rabu pak C.E.O"
"really ?" william gak percaya. william memutuskan kalo michael sekarang adalah musuhnya.
"emm.. iya will gue libur tiap rabu. tapi kalo misal ada masalah mendesak lo bisa nemuin gue di rumah kok, nicholas tau rumah gue dan ada data gue di harper. dan lo juga punya mobil kan ?" elsa nyengir. berpikir, bener gak tadi yang dia bilang. "atau gak usah, gue bisa nyamperin lo, kita ketemu dimana gitu. atau via telpon juga bisa kalo lo gak mau ketemu gue." ralat elsa. karena dia sadar harusnya yang mudah yang nemuin yang tua, dan sadar kalo will sedikit kecewa.
"fine, see you." william tersenyum, memberikan credit card pada nicholas. "nih, thanks buat desainnya kemaren. gue gak nyangka lo berbakat." dan william berlalu.
"lo beda banget sama kakak lo." kata elsa dan bella bersamaan.
"lo juga beda banget sama kakak lo." kata nicholas datar. pandangannya terpaku pada sosok cewek cantik langsing berambut hitam yang diikat jadi satu. dia memasuki latte. di belakangnya berdiri cowok tinggi putih dengan rambut spike coklat tuanya. please welcome. MAXIME dan LUNA. "gue heran, dimana kita hang out selalu luna sama maxime juga hang out." bersamaan, Elsa, michael dan bella menoleh ke arah pintu.
"Ohh..mereka so sweeettt bangeeettt." seru bella pelan. terpana melihat gimana maxime membukakan pintu untuk luna, dan mempersilahkan luna duduk. james yang baru datang dengan semangkuk oatmeal langsung menendang kaki bella. saking terpesona-nya bella gak sadar kalo ada elsa yang duduk semeja dengannya. please, elsa kan mantannya maxime. "emm, maksud gue masih sweet-an lo sama maxime dulu, belajar bareng, duduk sebelahan di kelas, romantis loh," ralat bella.
"don't worry beibi, ada gue kok. lo pantes dapet yang lebih baik dari max. lebih muda mungkin, kaya gue. " michael mengelus bahu elsa.
"yaa..kenapa kalian berdua gak pacaran aja ?" bella dan james bersamaan. jodoh ni anak dua.
"thanks." kata elsa lesu. matanya masih terpaku pada max dan luna yang sekarang tertawa bersama. "mungkin gini kali ya perasaannya laurel lence saat tau pacarnya oliver queen juga mengencani adiknya, sara lence." lanjut elsa masih lesu. keempat pasang mata yang semeja dengan elsa menatap iba pada elsa. "what ?laurel lance, ARROW sereal tv."
"gue tau elsa. gue juga liat tv series itu." kata nick pelan. "elsa gue udah bilang kan ?lo itu pantes dapet yang jauuuuhh lebih baik dari maxime, michael juga bilang gitu barusan. liat diri lo itu. lo cantik, pinter, dari lo masih dalem perut mama lo, lo udah pinter. lo juga baik, sopan, ramah, perhatian, penyayang sama orang-orang disekitar lo. dan lo 16 tahun udah duduk di kelas 3 SMA sama kayak gue, james bella alexa, maxime bahkan sama kayak luna yang on the way to 18. bahkan lo masuk diurutan pertama nilai terbaik di kelas aselerasi. dan yang paling buat lo keren, lo 16 tahun dan udah keterima kerja sebagai karyawan tetap dengan jam kerja singkat di HARPER. dan itu bukan gara-gara lo temen gue, tapi gara-gara lo emang berprestasi dan layak dapetin itu semua. jadi entah itu maxime yang ninggalin lo atau lo yang ninggalin dia, itu adalah bagian terbaik di hidup lo. lo harus move on elsa. lo kuat. lo harus balik lagi jadi elsa kita yang dulu. yang gak mudah nyerah. dan elsa yang hatinya kuat dan gak mudah leleh dan hancur karena cowok semacam maxime the evil player." jelas nick panjang lebar. elsa menghela napas. menatap lurus ke arah nick.
"lo bener Nick. Catet di memori kalian. gue elsa emily holmes, hari ini akan move on dan kembali melanjutkan hidup sebagai elsa yang penuh dengan semangat dan gak gampang nyerah. yang gak peduli sama namanya maxime stonefield lagi. gak peduli dia ada atau gak. this broken heart are whole again." mata elsa berbinar. dia sungguh-sungguh mengatakan itu. "and I'm promise." elsa tersenyum. memandang ke satu-persatu temannya.
"gue udah rekam proklamasi kemerdekaan hati lo barusan. dan akan gue jadiin nada alarm gue biar kalo bangun pagi gue langsung semangat." kata bella semangat. "dan sekali elsa berjanji, dia gak akan mengingkarinya, kita semua tau itu. happy move on elsa." bella mengangkat cangkir lattenya. mengajak bersulang james, nick michael dan elsa.
"lagian apa coba hebatnya luna ? anak sosiologi, yang nilainya gak bagus bagus amat, cantik sih, tapi kalo jutek ke semua orang apa artinya cantik itu ?dia kelas 3 yang sekarang dibalap sama elsa yang juga ikutan kelas 3. dan kata alexa dia kerja jadi kasir sama pelayan coffee shop di mall deket sekolah. dimana kerennya kerjaan kayak gitu ?dan yang bikin gak keren banget adalah dia ngrebut cowoknya elsa the queen of arandelle trus diusir orangtuanya dan sekarang dia tinggal di asrama. see ?masih juga kerennan lo elsa, jadi kalo luna mau jalan sama max, ya udah tuh anak dua emang udah jodoh, sama-sama suremnya." kata james, menatap luna benci.
"James. cewek yang barusan lo jelek-jelekin itu adalah kakak gue." protes elsa. "dan please dia gak diusir sama orang tua gue. dia milih tinggal di asrama karena dia mungkin kesepian di rumah. sejak madam jane nyuruh gue jadi guru privatnya max dia nyaris tiap hari di rumah sendiri." bela elsa. yupp itu udah 5 bulan yang lalu. elsa selalu mengagumi luna, meski luna seperti yang dibilang james, tapi luna tetep kakaknya. kakaknya yang mandiri, meski jutek sama orang lain luna sebenernya berhati lembut, tapi gak sama semua orang luna memperlihatkannya. "dia selalu baik sama gue. dia selalu ngerawat gue."
"you see guys ? dia udah disakitin kakaknya sendiri tapi dia masih belain kakaknya itu." kata james.
"James, lo benci banget sama luna ?" tanya michael. "bukan karena lo pernah di reject sama dia pas masih awal-awal masuk sma kan ?"
"di reject lo kata lagu dangdut." james melempar michael dengan suapan oatmeal terakhirnya yang langsung masuk ke mulut michael.
"guys kita perasaan udah lama disini, alexa mana sih ?" kata bella. "nick kan lo pacarnya, telpon kek sms kek tanya dimana gitu ?gak ada khawatir-nya banget jadi pacar."
"ajaibnya adalah, handphone gue dibawa sama dia. karena dia lupa gak bawa hape." nick inget tadi pulang sekolah alexa maksa banget pinjem hape nick. "katanya tadi sih ada urusan, nanti deh gue ke rumahnya. lo pada mau ikut ?"
"boleh boleh, jam berapa ?" bella bersemangat. melirik pada james. "mau ya james ?"
"iya sayang. nanti jam 7 gue jemput pake limosin ke rumah alexa." james membelai lembut rambut bella. "mickey lo ikut juga kan ?ntar gue tebengin deh."
"ogah.. trus disana gue jadi pemadam kebakaran gitu liat kalian pacaran dengan gejolak hati yang membara..mending gue belajar aja." kata michael kesal. "lo gak usah ikut juga elsa, ntar gue apelin ke rumah lo." michael berubah genit. elsa terkekeh melihatnya.
"kaan, lo berdua pacaran aja deh mending, michael kan gak suka cewek yang lebih tua dari dia, dan setau gue temen cewek michael kan ya cuman elo elsa," saran bella.
"iya nanti biar bisa jadi hattrick date." tambah james.
"gue gak redoo kalo mickey the rainbow hair ini pacaran sama elsa." protes nick.
"guys, kalo gue mau pacaran sama elsa, itu bakalan udah gue lakuin sejak gue pertama ketemu dia di SD dulu. elsa itu udah kayaak..best soulmate gue." michael menerawang. "eh ini rekor gue temenan terlama sama manusia, ya sama elsa, bayanginn, sd bareng, sekelas, smp juga sekelas lah sma juga bareng tapi gak sekelas. dan lagi, punya hubungan kayak gini sama elsa itu udah cukuup gue gak mau ngarep terlalu jauh, terlebih kalo sampe gue bikin elsa patah hati kayak max buat dia patah hati. prinsip gue, kalo gak bisa buat doi seneng, paling gak jangan buat doi sedih, dan gue lebih seneng liat elsa seneng katimbang liat elsa sedih." michael senyum-senyum gak jelas. nginget gimana dulu elsa kecil, pas masih SD pernah sedih banget saat tau michael nyaris gak naik kelas karena keseringan main ps sama luna.
"thank you michael jake clifford. elo adalah cowok terkeren yang pernah gue.."
"ehmm..gue rasa gue cowok terkeren itu elsa." potong nick, mengingatkan elsa kalo elsa pernah naksir nick dan elsa bilang kalo nick adalah cowok terkeren yang pernah dia liat.
"halah kampret lo nick." michael ngelempar kripik kentang tepat ke muka Nick. Nick yang gak terima lantas melempar pilus yang langsung dilahap sama michael. ini michael cekatan banget kalo soal dilempar makanan, pasti langsung nyangkut di mulutnya. elsa, james dan bella cuman geleng-geleng kepala ngeliat dua cowok ganteng anak orang terkaya di west city perang lempar-lemparan makanan. tak jauh dari mereka, Maxime kembali tersenyum melihat elsa, dan di depannya, luna, tersenyum melihat max tersenyum.
"hey, what's wrong with you ?" seru max yang sadar kalo luna senyum padanya.
"gak, aku suka liat kamu senyum.. sekalipun bukan aku alasan kamu senyum." jawab luna masih tersenyum. luna tau, kalo max senyum karena elsa. luna tau kalo max pernah suka sama elsa. tapi luna gak pernah tau kalo elsa pernah jadi guru privatnya max dan max pernah mengencani adiknya akhir-akhir ini. luna hanya tahu kalo max pernah naksir elsa pas elsa masih smp, pas luna ngajak elsa nonton pertandingan basketnya max, pas itu luna jadi cheerleader dan max jadi kapten tim basket, mereka masih belum pacaran.***
Alexa berdiri mematung tepat di gerbang rumah Nick. dia sudah lebih dari dua jam berdiri disana dan gak satupun pembantu Nick nyuruh alexa masuk. dalam hati alexa mengutuk semua pembantu di rumah nick. alexa bahkan udah bilang pada mereka kalo dia adalah pacar Nick. dan, ini dia yang ditunggu. Nick, dengan mobil audi a5 hitamnya. Nick panik dan segera turun dari mobil saat mengetahui alexa berdiri di gerbang rumahnya.
"hey, kok kamu disini ?kenapa tadi gak ke latte ?" kata Nick menghampiri Alexa. Nick menggiring alexa memasuki mobilnya.
"kenapa kita gak masuk rumah aja ?" protes alexa. "nick, aku udah dua jam berdiri gak jelas dan aku perlu berbaring. kaki aku rasanya mau retak." alexa memegangi kakinya.
"tapi gak apa kan ?" nick membuka pintu mobilnya. mempersilahkan alexa masuk mobil."bukannya gak mau ngajak kamu masuk ke dalam, ada kakakku di rumah, dan dia sangat sensitif sama cewek. okay sebenernya aku gak mau kalo kamu ketemu kakakku, kamu naksir sama dia dan mencampakkan aku sama kayak max mencampakkan elsa demi luna." nick berkata sungguh-sungguh. alexa mau gak mau tertawa. alexa melihat nick gemas.
"nick, I love you, you know that ? I really mean it when I say I love you. jadi, elo nicholas gak perlu takut kalo aku akan berpaling dan pacaran sama Brian, Lucas ataupun Richard. apa kamu gak berfikir kalo mereka itu terlalu tua untukku ?mereka itu 28 tahun, okey ?" alexa membelai pipi Nicholas. mendaratkan bibirnya pada bibir nicholas. "okey mereka memang ganteng dan seksi, tapi nicholas adrian harper-ku ini jauh lebih mempesona dari mereka bertiga." lanjut alexa sesaat setelah melepas bibirnya dari bibir nicholas. nicholas tersenyum.
"mungkin gak banyak yang tau tentang keluargaku Ale, tapi mereka bertiga itu kakak angkatku, dan bukan mereka bertiga yang aku cemaskan, mereka bertiga udah punya pasangan masing-masing, tapi aku punya kakak lain, kakak kandungku, dia baru pulang dari vegas, aku gak begitu deket sama dia, ya karena dia gak pernah tinggal disini, I'll tell you later, aku ganti baju dulu ya, kamu tunggu disini, james dan bella mau ke rumah kamu jam 7."
"..." alexa mengerutkan kening. "cuma james dan bella ?"
"yaapp...elsa ada makan malam sama mamanya, dan michael gak mau jadi pemadam kebakaran."
"okaaayy..dan menurutku kamu harus mandi, kalian pasti ngerobohin latte tadi." canda alexa.
"aku mandi di rumah kamu ya ?aku gak mau ninggalin kamu lama-lama."
"nick, aku gak akan kemana-mana, aku tunggu disini selama kamu mandi, dan kamu gak pernah mandi lama kan ?"
"yupp, tapi jarak antara kamar mandi di kamarku ke mobil ini yang membutuhkan waktu lama, dan kamu liat jalan ini ?rame ale, bisa aja kakakku nanti dateng dan nyamperin kamu, trus bawa kamu kabur, dan besok kamu udah gak inget sama aku lagi."
"nick, aku bersumpah. Alexa bersumpah, aku gak akan ninggalin kamu demi siapapun.okay ?"
"okay..5 menit. dan aku tetep mandi di rumah kamu." nick membuka pintu mobilnya, berlari menuju rumahnya. meninggalkan alexa yang kembali sibuk dengan pikirannya tentang luna. dan..maxime ninggalin elsa gara-gara luna ?maxime pernah pacaran sama elsa ?kapan itu tepatnya ?***
"elsa, tolong ambilkan mama telur di kulkas." kata Ellen, mamanya elsa. mereka sedang masak untuk makan malam. elsa berjalan menuju kulkas.
"satu atau dua ?" tanya elsa.
"empat." kata ellen sambil masih sibuk dengan wajannya. "Elsa, kita akan malam berdua jadi menurut kamu berapa banyak telur yang akan kita makan ?"
"okay, luna gak jadi kesini ya ma ?"
"mama udah telpon dia tadi, tapi dia bilang dia kerja dan mungkin besok baru bisa berkunjung. mama heran kenapa dia harus kerja, dan tinggal di asrama ?"
"aku juga udah kerja." elsa memberikan 2 butir telur pada mamanya. tangannya kini sibuk dengan memotong daun bawang.
"ya mama tau, tapi kamu gak tinggal di asrama." ellen membelai rambut elsa.
"ma, luna akan baik-baik aja. dia bisa jaga diri. saat dia 15 taun, dia bisa jagain elsa saat mama dan papa ada tugas di jerman, jadi untuk luna yang sekarang, mama gak perlu khawatir kan ?"
"mama tau luna akan baik-baik aja, tapi gimana sama kamu ?apa kamu baik-baik aja ?" ellen mengerutkan kening. "mama rasa kamu beda minggu ini, kamu gak seperti elsa biasanya, yang ceria, yang selalu semangat. jadi sebenernya, tujuan mama ngajak masak bareng, makan malem bareng adalah, biar mama bisa mengintrogasi kamu, elsa, cukup luna yang menutup diri dari mama, kamu jangan ikut-ikutan, mama tau mama jarang ada waktu sama kalian, tapi bukan berati mama gak peduli sama kalian." mata ellen mulai berkaca-kaca. "sebagai ibu, mama merasa gagal, mama terlalu sibuk dengan pasien-pasien mama, sampai mama mengabaikan anugerah terindah yang diberikan Tuhan untuk mama, yang mana adalah kamu dan luna."
"ma, jangan berpikiran kayak gitu, mama adalah mama terkeren yang pernah ada. apa yang terjadi sama elsa dan luna, mama jangan pernah berpikir kalo mama gagal, mama harusnya bangga dong sama luna yang mandiri, dan..mungkin mama bisa mengunjungi luna kalo mama ada waktu. ma, aku gak tau apa masalah yang dihadapi luna, kita gak tau, tapi luna butuh bantuan kita, dia butuh dukungan kita. mama harus.." kalimat elsa terpotong saat bel rumahnya berbunyi.
"biar mama aja yang buka, kamu lanjutin yang itu ya." kata ellen, menunjuk daun bawang dan pisau.
"yapp. we love you mom." elsa tersenyum, pun dengan ellen.
"I love you too." ellen berjalan menuju pintu. membukanya daaann..
"evening Mrs Holmes." seru cowok ganteng dengan senyum mempesona. "I'm michael remember ?"
"I know you're michael, anak dari orang terkaya di kota ini." Ellen tersenyum.
"ya, orang tua saya yang kaya, saya hanya...jadi apa elsa ada di rumah ?" Michael kembali mengeluarkan senyum mempesonanya.
"ya, dia sedang masak, silahkan masuk, Michael." ellen memberi jalan michael agar bisa masuk.
"thanks."
"so, you're dating my daughter ?" selidik ellen sambil berjalan menggiring michael ke ruang tengah.
"you're kidding ?No, elsa is just my bestfriend ever."
"that's okay if you're dating her.."
"who's coming mom ?" teriak elsa dari dapur. dia sudah selesai dengan mengiris daun bawang. elsa berjalan menuju ruang tengah dan menganga gak percaya dengan apa yang dia lihat.
"hai." michael melambaikan tangan. membuat elsa tambah menganga. michael beda banget malem ini. rambut mohawknya yang tadi siang berwarna-warni galaxy, malem ini berwarna hitam. dia mengenakan kemeja denim abu-abu. dan ada bagpacker nempel di punggungnya. tak lupa skinny jeans biru tua dan kets biru nempel di kakinya. gak michael banget.
"elo michael kan ?" elsa berhamburan memeluk michael. membuat ellen melongo.
"ini untuk apa ?" tanya michael gak siap dengan pelukan dari elsa.
"I'll leave you guys two." kata ellen, berlalu dari michael dan elsa yang masih meluk michael.
"oh my God, michael, your black hair's baaaccckk." seru elsa melepas pelukan michael. "dan lo pake kemeja abu-abu skinny jeans utuh dan sepatu." mata elsa berkaca-kaca. kayaknya dia terharu banget liat michael ke rumahnya dengan dandanan sopan.
"ya, karena gue rasa akan gak sopan kalo gue ke rumah lo dengan rambut warna galaxy, kaos tanpa lengan bergambar tengkorak, celana sobek-sobek, dan sendal jepit. gue gak mau diusir sama orang tua lo. dan gue rasa gue akan mikir-mikir buat ngedate sama lo. lo tau, mama lo nyuruh gue pacaran sama lo." michael meletakkan backpacknya di kursi. dia merebahkan badannya ke sofa. dan tangannya mulai memainkan remote.
"bentar, kok lo bawa backpack ?lo gak mau nginep disini kan ?"
"elsa, gue mau belajar, kan tadi gue udah bilang. lo gak belajar ?kan besok kita ujian. MATH, remember." michael mulai membongkar isi tasnya. mengeluarkan beberapa buku diktat, laptop alat tulis dan...ES KRIIIMM. "oh God, akan terasa sedap nih."
"es krim itu buat gue kan ? gue tau lo suka es krim, tapi lo gak suka rasa coklat. dan, I'm the only one who loves chocolate in here." elsa main nyabet kotak es krim dari tangan michael.
"yah, yang itu buat lo, tapi please, bisa kan lo buatin gue jus atau apa gitu.."
"okay, wait a second." dan elsa berlari menuju dapur. michael tersenyum melihatnya. dia bener-bener gak nyangka bisa berteman sama elsa selama hampir 11 tahun. dan sama sekali gak ada sedikitpun pikiran untuk mengajak elsa pacaran atau bahkan kencan ?Dia pasti bener-bener gak normal. michael meraih foto di meja sudut sofa. fotonya dengan luna dan elsa saat masih SD. terlihat luna dan michael membawa stick PS dan elsa membawa buku tebal matematika. yapp dan sehari setelah foto itu diambil. michael dapat surat dari wali kelas kalau dia terancam gak naik kelas. "hey, dinner ?" elsa menyodorkan nampan berisi nasi goreng dan telur mata satu serta jus tomat kesukaan michael.
"really ?lo tau banget kalo gue belum makan." michael tersenyum menyambut nampan berisi makanan dari tangan elsa. "let's eat."***
William masih duduk di balik komputernya di harper. matanya sejuknya masih mengamati satu persatu foto-foto elsa yang diupload nick di blognya. foto elsa sedang sedih, tertawa lepas, menangis, tersenyum manja, cemberut dan sedang serius ada di blog nick. william heran kenapa malah nick yang mengkoleksi foto-foto elsa, kenapa bukan si michael ? Michael ?sepertinya will pernah beberapa kalo melihatnya. tapi entah dimana. hpnya berbunyi. tertera nama sarah. will mengangkatnya.
"hei sarah, what's up ?" seru will. menutup satu persatu tab di komputernya.
"will, we have a party next week. can you join us ?" terdengar suara sarah di seberang.
"sure, jam berapa ?pesta dimana ?"
"River, lo tau kan ?bar milik clifford family ?temen lama kita pulang, dan anak-anak yang lain ingin merayakannya." sarah terdengar bersemangat. sarah temen satu kelas will saat sma di seattle, satu-satunya temen cewek yang will punya.
"see you next week." will menutup telponnya. temen lama ?siapa ?***
Alexa dan Nick berdiri terbengong di depan rumah alexa. menatap siapa yang barusan turun dari mobil. James dan bella.
"Lo beneran jemput bella naik limosin ?" tanya nick gak percaya.
"nick gue juga anak orang kaya, meski gak sekaya keluarga lo, tapi keluarga gue punya cukup duit buat beli limosin." kata james sombong. tangannya menggenggam erat tangan bella.
"udah, gak bakal kemana-mana juga dia." seru alexa, melirik tangan james yang masih memegang tangan bella. "kan udah lo jemput pake limosin." lanjut alexa memasuki rumah. diiringi Nick, james dan bella. "michael sama elsa gak kesini ?" tanya alexa membukakan pintu ruang santai di rumahnya.
"terakhir gue liat update-nya michael, dia mau kerumah elsa, belajar bareng." kata bella, mengambil kentang goreng di meja. "biarin laah, mereka kan masih pada kecil, biarin mereka memanfaatkan otak mereka untuk hal yang berguna, selagi masih muda, iya kan ?" lanjut bella.
"hah ?lalu kita ini apa?orang tua ?" omel alexa.
"ale, lo kenapa sih ngomel mulu ?" protes james.
"gue lagi badmood guys, gue baru tau kalo nick punya kakak selain brian, lucas sama richard, kakak kandung."
"ya kita juga baru tau tadi, tapi kita gak badmood. kenapa ?karena kakaknya nick gak asik." bella kembali mengingat betapa dinginnya will tadi siang di latte. "dan kayaknya dia naksir elsa, gue bisa liat tadi gimana sebelnya dia ngeliat michael ngegodain elsa."
"gue juga sebel liat michael ngegodain elsa." sahut nick.
"nicholas ?lo gak lagi ikutan naksir elsa kan ?" selidik alexa.
"gak alexa sayang, lo tau kan sebelum gue kenal kalian, gue udah lebih dulu kenal sama elsa dan michael, michael itu berlebihan banget."
"emang sih berlebihan tapi dua love bird itu cocok, kan seumuran, sama-sama pinter, satunya cantik satunya ganteng, udah gitu kenal udah lamaaa banget. gue sih doain moga kelak mereka jodoh."kata james. mengambil kentang goreng di tangan elsa.
"gimana kalo kita comblangin mereka ?pas kan momennya elsa baru aja putus." bella menyambut kalimat james dengan ide briliannya.
"guys, kapan tepatnya max sama elsa pacaran ?" tanya alexa teringat fakta bahwa dia gak tau  kalo maxime pernah pacaran sama elsa.
"well..kita juga gak tau ale coba lo tanya nicholas, kan elsa temennya sejak smp ?" jawab james. alexa langsung mengarahkan pandangannya ke nicholas yang lagi asyik dengan ponselnya.
"what ?" kata nicholas, sadar kalo diliatin alexa. "gue lagi smsan sama michael, dia lagi ngapel elsa."
"kaan, tuh anak berdua harusnya kita comblangin aja." bella mulai semangat.
"gue udah bilang gue gak redo kalo mickey the rainbow hair itu jadian sama elsa." nick mulai kesel.
"yah whatever lah, jadi kapan elsa jadian sama max ?" alexa ikutan kesel.
"gue juga gak tau kapan, elsa gak bilang, gue taunya juga pas mereka udah putus."
"kapan itu tepatnya ?"
"seminggu lalu, pas gue ke Arendelle, gue liat dia di kantin kucel banget. dan dia bilang kalo dia barusan putus sama maxime, karena elsa tau kalo maxime juga jalan sama luna.you know, kakaknya."
"setau gue, maxime sama luna udah 5bulan gitu pacaran, backstreet emang tapi semua anak cheers tau, dan berapa lama maxime kenal elsa ?" ale mulai mengintrogasi.
"elsa mulai sekelas sama kita kan baru 3-4 bulan. jadi.." bella menggantungkan kalimatnya.
"jadi bukan luna dong yang ngerebut max dari elsa, tapi si elsa yang .."ale mulai membuat kesimpulan. dia udah tau kalo ada yang gak beres sama luna, sejak luna pindah ke asrama west stone dua bulan lalu.
"elsa kan gak tau berati bukan elsa dong." protes nick, dia paling gak suka kalo ada yang nyalahin elsa. "lagian elsa sama max juga backstreet. emang dasar max aja yang, you know ?asshole."
"nicholas, lo beneran gak lagi naksir elsa kan ?" tanya alexa tegas.
"ale, gue cuman gak suka aja lo nuduh-nuduh elsa ngerebut max dari luna, apa salahnya coba elsa jatuh cinta sama cowok playboy ?well, elsa gak tau kalo luna juga pacaran sama max karena lo bilang tadi mereka backstreet, well elsa juga backstreet sama max."
"..." alexa diem, sebel lebih tepatnya.
"well, mungkin elsa agak bego, udah tau max playboy tetep aja dipacarin." nick membelai rambut alexa. "jangan marah dong, elsa sama mickey itu udah kayak sodara sendiri."
"heh kalian berdua, gue baru inget, sekitar 2 bulan lalu, pas kita lagi di kantin, elsa dipanggil sama madam jane, pas balik elsa bilang dia disuruh ngeprivat max kan ?ya karena nilainya max merosot karena sibuk sama basket, renang dan badminton ?ya mungkin sekitar itu elsa jadian." kata james.
"okay, kita disini mau ngebahas elsa ?guys besok aja langsung kita interogasi orangnya, kita have fun disini. bosen tauk." gerutu bella. "besok gue tanya ke elsa, lo ale, lo kan temen baiknya luna dari smp, lo tanya luna, okay ?besok kamis kita kan pulang agak awal." kata bella sambil masih cemberut. tapi diamini yang lain.
"okay, terus gue, mickey sama nicholas ngapain ?"
"hey james, lo besok kan ada latian basket, lo tanya dong sama temen-temen basket lo. gue sama mickey mau nemuin maxime." usul nick. dan juga diamini yang lain.***