Jumat, 03 Juli 2015

Yellow, Butterfly and Latte ~ 3

Elsa memandang bella kesal. dia sudah duduk di kantin selama 10 menit udah ngabisin oatmeal 2 porsi tapi bella, yang tadi jam istirahat ngegelandang tangan elsa katanya mau ada yang diomongin, well sampe sekarang bella cuman diem, liatin elsa terus nunduk. kalo gak gitu dia ngomong tapi gagap. am em am em.."bella..kalo lo gak jadi nanya, gue balik ke kelas. okey.""jangan, em..gue tau persis apa yang harus gue tanyain ke lo, gue cuman bingung mulai dari mana.""okay, gimana kalo kita mulai dari A. Apa sebenernya yang mau lo tanyain ke gue ? B. Bisakan lo jelasin kenapa gue lo seret ke kantin ? C. Cerita sekarang atau gue balik ke kelas.""okay,metode bagus, A. apa lo bisa kasih tau gue berapa lama lo pacaran sama Max ?""really ?gue kan udah bilang gue udah move on.""gue udah tau, gue tadi pagi udah dengerin kembali proklamasi kemerdekaan hati lo.""ABCDEFGHIJK. Kenapa gue harus jawab ?""karena gue dan yang lain, mau tau apa bener max ninggalin lo demi luna.""kalo ada hubungannya sama luna, gue akan jawab. satu bulan mungkin. bella gue bukan tipe orang yang suka menandai hal-hal yang terjadi sama gue, gue bahkan gak nandai tanggal berapa gue mens. so, ya gue mana inget ?""lo..lo akan nyesel gak nandain tanggal berapa lo mens, elsa.""kenapa lo bilang gitu ?""itu berguna buat lo saat lo mau..you know, having sex." kata bella pelan. berbisik."did you ?" tanya elsa gak kalah pelan."having sex yes." jawab bella mantap. tapi tetep pelan."with james ?""with your father." jawab bella kesal. "of course with james. lo pikir sama siapa ?""okay, gue gak tau harus ngomong apa, tapi kan lo masih..""gue tau, makanya lo perlu nandain tanggal berapa lo mens, jadi lo tau kapan lo ovulasi. bentar lo emang gak pernah ?""Sex ? NO. malahan, itu sama sekali gak pernah terlintas di pikiran gue untuk, you know ?I'm 16 years old. masih banyak yang belum gue lakuin.""yeah I know,but I'm 18, then, lo ngapain aja sama max ?""like you've said, belajar bareng. gue bahkan gak punya niatan pacaran sama dia, gue cuman diminta mamanya buat bantu dia belajar karena nilainya ancur. trus gak tau kenapa gue bisa pacaran sama dia, bener-bener patah hati saat dia putusin. dan nyaris gak bisa bernapas saking kagetnya saat tau dia nyium luna di depan mata gue.""okay, luna. speaking about luna, luna satu cheers sama alexa kan, dan alexa bilang luna udah 5 bulan pacaran sama max, backstreet tapi gak dikit juga yang tau.""5 bulan ?damn, jadi sekitar 2 bulan lalu..berati luna.." elsa bingung harus bilang apa. alexa menghampiri mereka."guys, gue gak berhasil nanya luna karena max udah lebih dulu ngajak luna. tapi gue tanya melisa temen satu asrama, satu kelas juga, katanya, maxime yang nyuruh luna pindah ke asrama, maxime yang nyariin luna kerja dan bukan luna yang bikin maxime ninggalin lo elsa, tapi lo, elsa, lo yang nyaris buat max ninggalin luna." kata alexa tegas."gimana gue bisa gak tau kalo luna dulu pacaran sama max Alexa ?" mata elsa mulai berkaca-kaca."Why do I get the feeling that you are not close enough with luna ?are you really her sister ?luna selalu cerita apapun sama gue, tapi sama lo ?dia bahkan gak cerita kan kenapa dia pindah ke asrama ?elsa, lo itu gak tau apa-apa." kata alexa. membuat air mata elsa mulai berbaris menuruni pipi elsa. "dan gue tau persis apa alasan dia pindah." alexa menatap elsa. benci. alexa memang gak pernah suka sama elsa, karena ada sesuatu yang selalu bikin alexa gak suka sama elsa."Alexa, gue mohon, jangan pernah bilang ke luna kalo gue pernah pacaran sama max, please, I don't wanna her to get hurt, I don't wanna see her heart's broken again, please." elsa terisak. air matanya tak henti mengalir. bella memegangi bahu elsa."Who will get broken hurt ?" seru nicholas yang baru aja dateng, bersama michael dan james yang baru aja memunguti tas the ladies yang lupa kalo kamis mereka langsung pulang setelah istirahat."oh God, what happen to you beib ?" michael berjalan menuju elsa, meraih wajah elsa yang menunduk. "why are you crying ?" michael menghapus air mata elsa. membuat nick dan james menoleh pada elsa. "you're okay ?" michael mulai memeluk elsa. entah kenapa dia seperti dejavu, dia ingat pernah meluk elsa pas lagi nangis, pas michael dapat surat gak naik kelas."what happened to her ?" tanya nick. membentak alexa dan bella."gue gak tau, dia tiba-tiba aja nangis nick. bisakah lo gak bentak ?" kata alexa marah."dia akan baik-baik aja, gue akan anter dia pulang, well tadi gue jemput dia." kata michael, menggiring elsa meninggalkan kantin. elsa udah gak terisak, tapi air matanya masih terus mengalir."Okay, gue susul nanti." kata nick. memberikan tas elsa pada michael. "jadi kenapa elsa nangis ?I'm asking you Alexa !!" "I don't know. okay, I don't know. gue cuma bilang kalo luna sama max pacaran udah 5 bulan dan bukan luna alasan max ninggalin dia, see ?elsa itu nyaris ngerebut max dari luna." kata alexa tegas."ya, alexa bilang gitu..Gue juga gak tau kenapa dia bisa nangis nicholas. jadi please, berenti marah gak jelas sama cewek lo." kata bella. memeluk alexa yang sekarang berkaca-kaca."I'm sorry. gue gak bermaksud.."nicholas membelai pipi alexa."it's okay, i know that you have some feelings for her. I know that you're always defending her. I'm your girlfriend and she's like your soul, you can't live without her." alexa mengambil tasnya "nobody can live without soul." kata alexa berjalan meninggalkan alexa."well, gue rasa lo harus membuat permintaan maaf yang romantis supaya the cool hearted ale mau maafin lo." kata james, merangkul bella. berjalan meninggalkan kantin. meninggalkan nicholas.***Michael menghentikan mobilnya di depan supermarket. melepas seatbeltnya. menuruni mobil."lo mau kemana ?" tanya elsa. ikutan melepas seatbealt."No, you're here. I'll be right back." kata michael melenggang ke dalam supermarket. tak lama kemudian dia kembali sengan sekotak es krim coklat. "it's for you." michael tersenyum mengulurkan kotak es krim pada elsa."oh thank you.. tears and ice cream. it's perfect." elsa tersenyum, menerima kotak es krim."lo tau elsa, adegan gue meluk lo tadi, sama persis saat kita sd kelas 4. saat gue dapet surat dari wali kelas yang isinya adalah gue gak naik kelas. terancam gak naik kelas. lo inget ?""iyap..gue gak tau kenapa gue bisa nangis. kan lo yang gak naik kelas ya ?" elsa terkekeh."itu yang jadi misteri sampe sekarang. apa jangan-jangan lo naksir gue ?" goda michael."for real ?kita 10 tahun pas itu..mana ada yang namanya naksir ?""well, gue gak tau.""gue cuman gak mau lo tinggal kelas, yang artinya adalah, lo gak akan sekelas sama gue, dan kita gak bisa contekan, belajar bareng, karena pelajaran kita udah jelas gak sama. dan lo gak akan main ke rumah gue lagi. nemenin luna main PS lagi saat gue harus tidur siang." elsa terkekeh. "gue gak tau kenapa dulu gue diharusin tidur siang sama mama, sementara luna bebas main PS.""karena lo gak bisa tidur malem, I mean you're the sleepy head. jam makan malem aja belum bunyi lo udah tidur, jadi lo harus tidur siang biar malem lo bisa melek agak lama." terang michael."oh really ?""yap, luna bilang gitu dulu.""sama elo ?""sama arwahnya Dumbledore. ya jelas sama gue elsa.""gue rasa apa yang dibilang alexa di kantin tadi bener. gue gak tau apa-apa. gue bahkan gak tau apa yang terjadi sama diri gue sendiri.""hey, you care about people around you too much,their happiness, until you don't really care about yourself. you have to care about yourself, your own happiness, because not all of the people you care about also care about you.""don't you care about me ?""am I in you lists of people that you care about ?""sure michael..lo adalah temen gue, bentar, apa lo gak nganggep gue temen ?""gue nganggep lo bagian dari diri gue, gue udah bilang itu di latte kemaren. it means more than just a friend for me." michael tersenyum, menatap elsa yang udah dulu tersenyum padanya."michael, kenapa lo gak pernah pacaran ?""oh God elsa, you're the one who actually know why.""me why ?" tanya elsa bingung."you made me promise to focus JUST focus in my school, so that's why I prefer being alone until now. lo inget kan ?abis gue meluk lo di kantin kelas 4 dulu ?"========="hey elsa, jangan nangis, aku gak apa kok gak naik kelas, kita masih satu sekolah." kata michael kecil. dia masih memeluk elsa kecil."aku mau kamu naik kelas, aku gak mau punya temen sebangku baru." elsa melepas pelukan michael."hey, temen sebangku baru terdengar bagus.""kamu mau punya temen sebangku baru ?" tanya elsa mulai terisak."gak juga, tapi aku gak mau ikut remidi, aku maunya main PS sama luna.""michael..kamu harus naik kelas. bareng sama aku. pokoknya mulai sekarang, kamu harus fokus sama pelajaran, harus bener-bener belajar, kamu harus bisa pinter kayak aku. mungkin melebihi aku. aku gak mau kamu dimarahin sama mama papa kamu karena gak naik kelas dan aku juga gak mau punya temen sebangku baru. atau bahkan temen belajar baru." kata elsa menghapus air matanya. michael melihat elsa, tersenyum tulus."aku janji akan bener-bener fokus sama sekolah. hanya sama yang ada urusannya sama sekolah. aku akan berhentin main PS. dan setiap ke rumah kamu akan akan belajar, bawa buku pelajaran bukan bawa kaset dan Stick PS. aku janji." michael mengulurkan jari kelingking kecilnya. mengeluarkan senyum imutnya. elsa menyambut kelingking michael  dengan kelingkingnya. "aku gak mau liat kamu sedih lagi elsa, aku gak mau liat kamu nangis lagi, entah nangis karena aku atau karena orang lain. aku mau liat kamu senyum." kata michael, membentuk lengkungan senyum di bibir elsa.========"this is in english and teenager version, I'll say it again. I don't wanna see you sad again elsa,I don't wanna see your tears falling from your beautiful eyes. not for me or anyone else. now you promise me that." kata michael serius. memegang tangan elsa erat."what if I cry because of watching a sad movie ?""you never watch a sad movie, don't you ?""yepp, how about a sad song ?""Elsa, just promise don't cry okay." michael mulai kesal. dia menjalankan mobilnya. berbalik arah."kita mau pulang kan ?lo bilang lo mau nganter gue pulang." elsa mulai panik gimana kalo michael tiba-tiba mau mutilasi elsa ?"gue mau ngecat rambut lo. creating something beautiful in your hair.""WHAT ?gak gak gak.""elsa, lo harus bener-bener peduli sama diri lo, well kalo lo gak peduli, gue peduli.""okay let's do it. gue tau salon deket dari sini. gue pernah diajak luna beberapa bulan lalu.""salon ? gue yang akan ngecat rambut lo.""ngecat, lo kira tembok." protes elsa. michael hanya tersenyum."I can handle that." kata michael sambil masih tersenyum. dia memarkir mobilnya di halaman rumahnya. "ready ?masih inget kan ini rumah gue ?" michael membukakan pintu untuk elsa.***"nancy, handphone buat elsa udah diambil ?" tanya will pada nancy setelah menandatangani beberapa berkas."udah kok pak, udah saya kasih ke elsa tadi.""elsa udah dateng ?""belum elsa dateng jam 4, ini masih jam 11. tadi saya titipin ke michael, michael kan tetangga saya.""ohh..jadi yang ngambil handphone kamu nicholas apa michael ?""michael, tapi cctv kantor saya merekam itu adalah nicholas. tapi tolong jangan marahin nicholas.""well, saya gak punya hak marahin nicholas, that's my parents.""saya akan kabari anda kalo elsa udah dateng." kata nancy berlalu meninggalkan kantor will. will kembali membuka blog nicholas. kali ini mendownload beberapa poto elsa yang diupload nick disana.===="kamu harus mencoba will, kamu bukan kamu yang seperti ini kamu pikir. kamu hanya perlu membuka hati kamu sebesar mungkin, untuk semua orang, berhenti menutup diri kamu." kata Dr. Grace dokter keluarga harper. "dan saat kamu ketemu orang yang kamu anggap tepat, jangan pernah takut untuk menceritakan semuanya. kamu perlu bercerita, dan kadang memang lebih enak untuk cerita dengan orang lain daripada keluarga sendiri."===="WIIILLL." teriak nicholas tepat di telinga kanan Will. will langsung menutup macbooknya."apaan sih lo, gak perlu teriak bisa kan ?" omel william."mana elsa ?""lah bukannya dia sekolah sama elo.""tapi pulang sekolah kan dia kerja sama elo.""dia dateng jam 4 kata nancy. emang lo gak bisa ngehubungin dia ?""handphone gue mati, gue ke rumah dia tapi gak ada orang, gue ke arendelle juga gak ada.""di tempat kalian ngerumpi gak ada ?""kalo ada gue gak akan kesini.""apa penting banget ?""yaudah kalo gak ada, gue gak mood ngomong sama elo. gue cari lagi aja." nick beranjak dari kantor will. "eh gue minta duit dong buat beli hape baru." kata nick kembali ke meja will."bukannya hape lo ada banyak ?""udah gue jual semua. tinggal satu ini aja." kata nick menunjukkan handphonenya yang mati."kalo hape lo mati, lo cuma butuh ngecharge hape lo, bukan beli hape baru.""will, kita gak akan jatuh miskin gara-gara gue beli satu hape baru.""terserah lo, gue mau cari elsa, lo mau nebeng gue apa gak ?" kata will beranjak dari kursinya."oke gue nebeng sama lo. tapi apa lo tau dia dimana ?"***"gue mendadak dapet inspirasi buat warnain rambut lo. ombre black to light fuschia." michael tersenyum genit membelai rambut elsa."okay, warna apa itu ?gue belum pernah denger."
"kinda purple, tapi bagus deh." michael berjalan menuju kamarnya. membuka pintu berwarna galaxy. "please welcome..IDIOT zone." kata michael, menggiring elsa memasuki kamarnya.
"wow..ini kamar lo apa lapangan ?besar amet." kata elsa mengagumi kamar michael. wallpapernya tulisan IDIOT warna-warni bermacam jenis huruf."ini kamar lo sih bisa buat main golf, besaranya super banget..dan, lo gak dimarain mama lo kamar lo penuh tulisan idoit gini ?michael, lo itu masuk kelas aselerasi loh."
"gue tau, gue suka aja sama tulisan idiot. duduk gih, lo mau minum apa ? gue ambilin." kata michael, mempersilahkan elsa duduk di kursi dengan cermin besar di depan kursi.
"no thanks, eskrim gue masih kok." elsa menunjukkan eskrimnya.
"okay, lepas gih baju lo, gue nyiapin bumbu-bumbunya dulu." michael berjalan menuju lemari berwarna biru laut, isinya berbagai macam alat mewarnai rambut dan berbagai macam produk pewarna rambut berbagai warna dan berbagai merk, mulai dari spray, crayon sampe yang cream. ada juga alat untuk ngelurusin rambut dan curly. michael mengambil satu paket pewarna light fuscia, sarung tangan, sisir dan alat untuk mewarnai rambut lainnya. dia kembali berjalan menuju elsa. "ASTAGA elsa." kata michael segera berbalik badan begitu melihat elsa nyaris membuka singletnya. "heh elsa, kita ini mau ngecat rambut lo bukan mau bikin film porno ngapain lo lepas semua-mua yang nempel di badan lo." omel michael kontan membuat elsa sadar. mengurungkan niatnya melepas singletnya.
"lhah lo nyuruh gue lepas baju kan, ya gue lepas dong."
"maksud gue tadi lepas seragam lo, kan gawat kalo catnya nanti kena seragam lo." michael mengambil kaos hitam lengan panjang dan memberikannya pada elsa. "nih pakek, duh kalo gue cowok idung belang udah abis lo sama gue."
"dan untungnya lo bukan. untung banget gue punya temen baik kayak lo." kata elsa memakai kaos yang diberikan michael.
"duduk gih, let's begin. let's create the new look of Elsa the queen of arendelle." michael beraksi dengan rambut elsa.***
Maxime membelai lembut pipi luna, mendaratkan bibirnya di bibir luna. mencium luna lembut.
"you know I love you, don't you." kata max, melepas bibirnya dari luna.
"I know..tapi gue gak tau kenapa lo masih tetep playboy padahal kita pacaran udah lumayan lama." kata luna. tersenyum membelai rambut max.
"tapi kali ini aku serius sama kamu luna, aku cuman mau kamu, sampe nanti, kamu yang selalu ada saat aku gak punya siapa-siapa."
"I know that too..jadi gimana sama ujian kamu ?"
"entahlah, mungkin aku akan dapet nilai jelek." kata max, memindahkan kepalanya ke pangkuan luna.
"gimana sama bimbingan belajar kamu ?"
"gurunya udah gak mau privat aku lagi luna, dia udah dapet kerjaan dengan gaji gede mungkin."
"bukannya kamu sekelas sama elsa ? emang elsa pelit banget ya soal contekan ?"
".."max diem, lebih ke bingung mau jawab apa. "aku gak tau elsa, dia kayaknya cuek banget."
"oh ya ?tapi kata temen-temen satu tim basket kamu, kamu lumayan deket sama dia ?"
"iya itu dulu pas kita satu kelompok cuman sekali itu aja, dia gak tertarik sama broadcast E5 kayaknya, you know temen satu gengnya kan di broadcast E3, nick, james, bella, ale, michael. elsa pendiem di kelas, jarang banget bersosialisasi."
"masak sih ? nanti aku ada makan malam sama mama sama elsa, coba aku bujuk elsa deh."
"nanti makan malem dimana ?" max kembali duduk tegak.
"di rumah, kamu mau ikut ?aku inget kamu dulu pernah naksir elsa kan ?" luna tersenyum.
"ahh gak, nanti aku juga ada latian renang, kamu tau kan sekarang renangnya malem."
"apa gak bahaya renang malem-malem ?" kata luna, kembali membelai pipi max.
"it's okay, I love you. udah jam 12, aku anter pulang ya, kamu perlu istirahat, nanti kan kerja."
"okay, aku ke kamar mandi dulu, mana kamar mandi di rumah kamu ?"
"sebelah dapur, pintu kedua dari sini." luna beranjak dari kursi, berjalan menuju kamar mandi.
"mama tau kamu nanti gak renang kan ?" kata Hannah, mamanya max yang tiba-tiba aja muncul dari balik pintu ruang tengah.
"mama, sejak kapan mama jadi hobi nguping."
"sejak nilai kamu turun lagi, mama dapet telpon dari Madam Jane, nilai ujian kamu standar banget, cuma selisih 0,1 dari nilai terendah, dan itu buruk banget. kamu tau dong itu nantinya akan berdampak sama reputasi keluarga kita."
"aku tau mama, aku juga lagi cari guru privat baru."
"guru privat baru apa selingkuhan baru ?"
"both, maybe." kata max tersenyum.
"max, kamu anak kesayangan mama, dan entah kamu sayang sama mama sama papa kamu atau enggak, kamu gak boleh dapet nilai jelek. kamu ganteng, kaya, kamu cocok jadi cowok playboy dan cowok playboy gak cocok kalo nilainya jelek. apalagi kalo sampe gak lulus sekolah, kalo kamu gak mau minta maaf sama elsa, biar mama yang minta maaf sama elsa." kata hannah, berangsur pergi, "hai luna, " sapa hannah saat berpapasan dengan luna.
"your mom ?" tanya luna saat menghampiri max, luna mengenakan jaket jinsnya.
"yupp..ayo kuantar pulang." max menggenggam erat tangan luna.***

Rabu, 01 Juli 2015

Latte, Butterfly and Yellow ~ 2

"huh kenyang." kata Michael menyelesaikan suapan nasi goreng terakhirnya. elsa hanya geleng-geleng kepala, dia udah 10 menit lebih dulu menghabiskan nasgornya.
"lo perasaan cowok makan lelet banget." komen elsa. mengemasi piring nasi.
"lhah lo cewek makan cepet banget, rakus banget."
"inget kan lo kesini mau belajar, ya gue makannya cepet biar kita bisa cepet belajar."
"hei, kalian..michael disini masih lama kan ?anaknya flo mendadak kritis mama harus segera kerumah sakit. michael bisa tolong temenin elsa dulu sampe saya pulang ?" seru Ellen sudah mengenakan jas putih ala dokter.
"oh yeah it's okay mrs holmes, in fact, saya mau nginep kalo boleh." canda michael.
"oh..sure..nginep aja gak apa kok, hei waktu kamu masih sd kan kamu sering nginep disini,"
"oh, just kidding mrs holmes."
"I know..It's just, jangan pulang dulu sebelum saya pulang ya ?"
"ma..apa gak sebaiknya aku ikut mama aja ?"
"NO..kamu ada ujian.Stay home." ellen berangsur menuju pintu depan. membukanya dan...
"hai, you must be Elsa's mother, Mrs holmes." seru cowok ganteng. si cowok baru aja mau mengtuk pintu lah pintunya udah kebuka.
"oh my God." Ellen kaget banget rupanya. "yeah..I am. and who are you ?look like you're not one of elsa's friends, huh ?"
"umm..I'm William Harper." yes, dan ternyata itu william. William mengulurkan tangan.
"william harper ?like Nick,,"Ellen menjabat tangan william.
"ya, saya kakaknya, saya CEO baru di Harper Entertainmen dan elsa asisten saya."
"okay dia ada di dalam, dan kalo kamu gak keberatan kamu bisa kan cari dia sendiri, kamu tinggal lurus aja dia ada di ruang tengah. saya buru-buru soalnya ada pasien saya yang kritis." ellen berlalu dari william, menuju mobilnya. William mengerutkan kening.
"for real ?apa memang keluarganya elsa suka main cabut gitu ?" gumam will, dia berjalan memasuki rumah elsa. berjalan hati-hati mencari dimana elsa berada.
"michael, gue sebenarnya gak harus belajar math kali, lo tau gue tadi udah ujian math." kata elsa akhirnya. sebel ngeliat michael yang ngajak main tebak-tebakan rumus.
"gue tau kok..tapi lo juga harus bantuin gue belajar dong." kata michael sambil masih menulis rumus. "ax+by+c=0 adalah rumus." tanya michael.
"lo gak serius kan nanya rumus itu ke gue ?" elsa terkekeh.
"udah jawab aja, malah ketawa."
"rumus persamaan garis." seru will yang baru aja nemuin mana itu ruang tengah. membuat elsa dan michael mau gak mau menengok. dan..will dengan kemeja hitam dan skinny jeans hitam juga. pokoknya dia ganteng banget. titik. "hai you're two." sapa william menghampiri kursi tempat mereka belajar.
"we're not two." protes elsa. menggeser badannya ada sofanya muat buat 3 orang.
"yeah, we're One and One." lanjut michael. "hey, what the hell are you doing here dude ?"
"gue mau nemuin elsa, dan lo ngapain lo kesini ?"
"lo gak bisa liat ?gue belajar sama elsa, selama 11 taun gue sama elsa, gue selalu belajar math bareng elsa. jadi jangan ganggu kita belajar."
"okay guys, mama gue lagi gak ada di rumah, dan will gimana lo bisa masuk ?" tanya elsa.
"tadi gue ketemu mama lo pas mau ngetuk pintu rumah lo, dan mama lo yang cantik nyuruh gue langsung masuk dan nyari lo. mama lo jadi dokter dimana ?"
"Arendelle." sahut michael. "sebenarnya itu rumah sakit milik keluarga elsa."
"so, Elsa the queen of Arendelle ?" william teringat kata elsa kemaren malam dan postingan foto elsa di blognya nicholas.
"..." elsa tersenyum. bingung mau gimana. senyumnya hilang saat telpon rumahnya bunyi. elsa bergegas mengangkat telponnya. "elsa speaking ?"
"elsa ini nancy, lo tau kan kemaren gue pulang cepet, handphone gue ketinggalan, gue udah cari di kantor sampe sekarang gak ketemu, kemaren lo liat gak ?" suara seberang terdengar panik.
"handphone lo ?" mata elsa lantas tertuju pada michael. "yang mana ?"
"yang dari harper, lo tau kan kalo setiap karyawan harper dapet handphone, disitu soalnya ada nota yang harus gue print untuk ngambil handphone yang buat lo besok." suara nancy terdengar tambah panik. "gue bisa kena scorsing kalo sampe besok gak ngambil handphone lo."
"okay, jangan panik, gue kayaknya tau. nanti gue telpon." elsa meletakkan telponnya. "MICHAEL." teriak elsa geram. gak hanya michael yang langsung noleh, will juga nampaknya dia kaget banget.
"yes beib." jawab michael reflek. sambil memegangi dadanya yang kaget banget.
"lo tadi pagi nelpon gue katanya lo pinjem handphone-nya nancy kan?mana sekarang ?"
"gue gak pinjem, nicholas yang pinjem. elsa lo tau kan gue cowok gimana ?"
"gak tertarik sama yang lebih tau. ya gue tau. gue harusnya tau kalo itu bukan lo."
"nicholas minjem handphonenya nancy ?" ulang william.
"iya TUAN C.E.O tadi pagi dia bilang gitu." jelas michael. "speaking about nicholas. dia sms gue ngajak ketemu.." michael menunjukkan sms nicholas. "di Harper entertainment. cuma gue."
"michael gue ikut mau gue gampar deh tuh anak." elsa emosi.
"gak lo di rumah aja, lo inget kan yang dibilang orang tua lo ?"
"hah ?" elsa bingung. "gue di rumah sendiri ?dan lo disuruh nemenin gue kan ?"
"gak sendiri, gue rasa tuan c.e.o ini gak keberatan kalo nemenin lo ?dan kalo sampe dia macem macem lo telpon gue okay. gue akan balik lagi nanti." michael bergegas meninggalkan ruang tengah.
".." elsa diam. menatap will yang juga menatapnya. "what ?" tanya elsa.
"..." william tersenyum. "lo sama michael deket banget ya. mama lo bahkan mercayain lo sama cowok kayak michael. kalian pasti udah lama banget pacaran." kata will akhirnya.
"ya gue sama michael emang deket, gue udah sejak sd sama dia terus, mama gue udah tau dia sejak dia lahir, mama gue waktu hamil gue 7 bulan bantuin lairannya michael, michael itu udah kayak bagian dari diri gue, tapi gue gak pacaran sama dia. cuman deket aja. dia kayaknya gak terlalu tertarik sama cewek, lo liat dia ganteng, tapi dia belum pernah pacaran." terang elsa. tersenyum saat mendiskripsikan michael. william juga senyum melihat elsa. "what ?" senyum elsa mingslep saat tau will melihatnya sambil tersenyum.
"lo kayaknya naksir sama michael."
"ya dulu. waktu gue sd. well dia ganteng banget dulu. masih polos-polosnya. dia suka main PS di rumah gue sama kakak gue. pas itu deh gue naksir dia. gak naksir sih, cuman kaguum."
"really ?maksud gue sekarang-sekarang ini lo naksir michael."
"you're kidding ?NO."
"lo selalu senyum saat ngebahas michael."
"gue selalu senyum saat ngebahas temen-temen gue."
"gue mau jadi salah satu temen lo."
"lo udah jadi salah satu temen gue. trust me." elsa tersenyum. pun dengan will.
"lo kenal nicholas sejak kapan ?"
"SMP. aku sama michael satu smp sama nick, dia kelas 2 saat itu. gue sama michael dihukum saat ospek dan nick yang nolong kita. gak tau kapan tiba-tiba kita bertiga aja kemana-mana."
"oh ya ?dan yang lain ?"
"alexa, gue tau dia pas SMP dia temen SMP luna. Bella pas SMA, dia pacarnya James, temen baik nicholas pas smp, mereka pacaran juga udah dari SMP loh. William, gue tau lo bawain gue latte pas gue di harper. really ? lo kesini mau ngintrogasi gue soal temen-temen rumpi gue ?"
"gak, juga, dan gue gak mau jadi daftar anggota rumpi. gue mau tau banyak soal lo. I mean lo untuk beberapa bulan ke depan kan jadi asisten gue jadi ya kita harus saling mengetahui satu sama lain."
"oh ya. lo bener. " elsa mengambil duduk di samping william. "jadi, lo tau kan kalo gue murid aselerasi, yang mana harusnya umur gue yang masih 16 gue duduk di kelas 1 atau 2 sma tapi gue udah kelas 3, jadi, gue gak bisa selalu ikutan rapat lo. kata nancy gue harus selalu ada saat lo rapat dan disana mungkin ada wine, vodka dan minuman yang lain, atau gue harus pake mini dress, gue gak mau okay ? dan juga gue masih sekolah jadi gue ada jam malam. which is sampe jam 9."
"what ?" will bingung. "okay, calm down. lo hanya harus jadi diri lo sendiri elsa, entah itu saat sama gue atau sama yang lain. just be yourself okay ?I'm not gonna change you into a sexy assisten or a drunker or a 16 y.o girl who dressed like 20s biar terlihat cocok sama gue. I like you the way you are." kata will. meraih wajah elsa. mendekatkan wajah elsa ke wajahnya.
"hey, kalian gak lagi akan ciuman kan ?" seru seorang cowok. Nicholas.
"NO." jawab will dan elsa bersamaan. membuat nicholas terkekeh pun dengan michael.
"kalian kok udah disini aja ?" tanya elsa.
"lo tau gue gak bisa percaya sama DIA." michael menunjuk will. "dan DIA." dan nicholas.
"kenapa sama gue ?" kata nick sama will bareng.
"ya kenapa sama mereka ?" tanya elsa bingung.
"elsa lo gak liat wajah mereka ? mereka itu buas dan licik, juga mereka gak seumuran sama kita."
"God, michael, lo tau gue dari SMP, kalo lo gak percaya sama will, well gue gak percaya sama dia sekalipun dia kakak kandung gue."
"gue gak peduli apa kalian percaya sama gue sama gue atau gak." kata will santai.
"okay, this is crazy." elsa menutup matanya.
"yang ngambil handphone nancy adalah nicholas dan yang dimarain nancy adalah gue, lo tau kenapa ? karena nicholas adiknya william. mending elsa, lo pindah aja Clifford Coorporation. lo akan aman di sana." omel michael karena dia ngerasa dia udah dijadiin black sheep sama nicholas. nicholas cuman senyum-senyum gak jelas. william menatap elsa tersenyum. entah sadar atau gak, william meraih tangan elsa dan menggenggamnya. menyembunyikannya di bawah bantal sofa.***