Senin, 24 Agustus 2015

Yellow, Butterfly, and Latte ~ 4

"hei darimana aja lo ?kok lo udah ada disini aja ?" seru nicholas begitu melihat elsa sudah duduk manis di balik komputer di harper. William yang ada di sebelah nicholas menatap nicholas heran.
"ini udah jam 4 nicholas udah waktunya gue buat kerja." jawab elsa sambil masih menatap layar komputernya. "dan ngapain lo kesini ?mau nyolong apa lagi ?" kali ini pandangan elsa mengarah tajam pada nicholas.
"Right question. mau nyolong apa lagi lo ?" kata william seakan teringat rekaman cctv yang dia liat tadi pagi. nicholas memandang tragis pada william.
"Oke, gue pulang, Glad to see you still alive the Queen, hah kenapa hari ini kesannya gue yang jadi penjahat sih." nicholas melangkahkan kakinya. meninggalkan william dan elsa.
"quality time with brother ?" tanya elsa. william menoleh.
"what ?no we just, I mean nick and I we're looking for you by the way. nick bilang lo tadi di sekolah nangis terus dibawa michael entah dimana karena baik di rumah lo, arendelle dan yellow butterfly  and lattee sepi tanpamuu, gue khawatir kalo lo diapa-apain sama michael." jelas will mengambil duduk di sebelah elsa.
"yup and he did." jawab elsa tersenyum lebar. mengingat semua adegan tadi siang di kamar michael. gimana michael..
"WHATT ?" seru will sekeras mungkin sampe GUE kaget dan gak meneruskan kalimat gue. "what did he do ? did he do something ?is that bad ?" tanya will panik.
"yes he did something and it's not bad. it's a good thing."
"did you enjoy it ?how's your feel ?" will mendekatkan wajahnya pada wajah elsa.
"yup, I enjoyed it and I feel different, can't you see that ?"
"see what ?" tanya will heran. giliran elsa mendekatkan wajahnya pada will.
"that I'm different." kata elsa lirih. membuat will mau tak mau mengamati elsa. matanya teruju pada beannie hijau tosca yang menempel di kepala elsa.
"ya, lo kelihatan lebih manis dengan beanie itu." kata will menarik wajahnya dari wajah elsa.
"thanks." elsa tersenyum. "gue gak tau gimana bisa tadi michael melakukan itu semua, tapi serius, rasanya itu kayak..semua hal buruk yang terjadi mendadak hilang, dunia berasa kayak dipenuhi minion dengan segala tingkah konyol mereka, and, I feel..really..awesome and ..merasa terlahir kembali."
"OKAY stop." seru will. dia udah gak bisa ngebayangin lagi. elsa menatap will bingung. "jadi si rambut pelangi itu bener-bener melakukan sesuatu sama lo ?"
"yupp..kita, gue sama mickey,"
"elsa seinget gue lo sama mickey itu masih 16 taun."
"emang kan ?trus kenapa ?gue sama mickey udah cukup umur buat ngewarnain rambut will, mickey malah udah setahun yang lalu mulai mewarnai rambutnya."
"ngewarnain apa ?" will kembali melongo. mendekatkan wajahnya pada wajah elsa.
"ngewarnain rambut. jadi tadi mickey ngecat rambut gue dan gue ngecat rambut dia." elsa melepas beanie-nya. terlihat rambutnya bagian atas berwarna keunguan. "emang lo mikirnya kita ngapain ?"
"mickey yang ngecat rambut lo ?bentar, dia juga motong rambut lo jadi gitu ?"
"iyapp, dia berbakat banget kan ?"
"yaa..dia emang berbakat. dan dia tau banget gimana caranya buat lo terlihat mempesona."
"exactly." elsa kembali tersenyum. kembali memakai beanienya."ini jadwal rapat, isi presentasi sama pertemuan dengan beberapa direksi Harper Group untuk seminggu ke depan. tadi nancy nitip ini." elsa menyerahkan map berwarna biru tua pada will. "gue heran gue sekolah di jurusan broadcast keterima kerja di harper entertainment untuk jadi asisten pribadi. this must be kidding me." lanjut elsa membuat will tersenyum.
"sebenernya harper entertainment mau membuat beberapa project, tv series, iklan, tv movie atau apalah, gue denger dari mama gue kalo beberapa bulan terakhir harper entertainment kurang produktiv, mereka cuma menerbitkan iklan-iklan dari pemerintah."
"yupp, gue kangen film animasi buatan harper."
"so that's why, mama gue narik gue ke west city dan milih lo secara langsung untuk kerja disini, lo bukannya dijadikan asisten pribadi gue, tapi lo adalah creative disini, buat apa kek, iklan atau tv series, tv movie atau apa gitu, gue udah minta nancy untuk membuat beberapa team untuk project ini, mama gue bilang HighTV mau kerjasama dengan harper."
"you kidding ?" elsa melihat will bingung.
"absolutely NO. besok pagi kita rapat. gue harap lo udah punya project. atau seenggaknya ide."
"tapi gue kan masih ujian ?"
"oke kita rapat jam 3, lo pulang sekolah jam 2 kan ?gue jemput lo besok."
"no thanks, I have a car, and I really really love drive my car. okay ?"
"elsa, lo masih 16 tahun. gue yakin lo belum punya sim kan ?"
"emang belum, tapi gue gak butuh sim buat naik mobil gue, gue udah fasih naik mobil. orangtua gue aja ngijinin gue naik mobil, see mereka beliin gue mobil sebagai hadiah ulang taun gue 2 taun lalu."
"yang mana lo masih 14 taun ?" tanya will gak percaya. elsa mengangguk mantap. membuat will tambah gak percaya. "your parents and I need to talk." kata will meninggalkan elsa.***
Alexa duduk bersila di rerumputan halaman belakang rumahnya. seragam harpernya masih nempel rapi di badannya. dia membiarkan rambutnya yang biasanya dia ikat terurai sore ini. air matanya masih mengalir. membasahi make upnya. sesuatu menabraki kakinya. mobil remote control milik jordan, adiknya yang berumur 9tahun.
"Jordan, kak Ale udah pernah bilang jangan main mobil-remote kamu di taman kan ?you have your own track." seru ale. masih duduk bersila dengan mobil ferari-mainan jordan masih menabraki kakinya. "I'll destroy your car if you don't move it." kata alexa kesal. menoleh ke belakang dan mendapati Nicholas berdiri di belakangnya dan jordan di samping nicholas, dengan 1 kantong kentang goreng yellow, kesukaan jordan.
"Sorry ale, this guy is the driver." kata jordan melirik ke atas. ke nicholas. Nicholas tersenyum.
"habiskan kentangmu di dalam jordan." kata alexa pelan, dia memungut mobil jordan. alisnya mengkerut melihat ada kertas menempel di bagian atasnya,dia bahkan tidak memperhatikannya tadi. alexa mengambilnya dan membacanya.
**I'm sorry for everything happen today, I really sorry. will you go swim with me tomorrow ?** alexa menatap nicholas. tersenyum lebar.
"Ini permintaan maafmu ?" kata alexa masih dengan senyum.
"yup..aku tau gak romantis, tapi aku pengen renang sama kamu besok." nicholas tersenyum. dia tau alexa suka banget renang. dia lebih suka diajak renang katimbang shoping atau makan malam mewah di hotel bintang 5, atau dibawain seikat bunga.
"harusnya ada bunganya." alexa berhamburan memeluk nicholas.
"tapi aku tau kamu gak suka bunga kan ?" kata nicholas membalas pelukan alexa. "I'm sorry." lanjut nick pelan, mengusap rambut Ale.
"it's okay. it's okay."ale melepas pelukan nicholas. "kemana aja kamu ?kenapa baru kesini dan kenapa masih pake seragam ?"
"well, kamu juga masih pake seragam."
"tapi aku udah di rumah. kamu tadi nyari elsa kan ?"
"iyap, sama william, aku cuman mau mastiin kalo michael bener-bener bawa elsa pulang. dan gak ngelakuin hal bodoh. they're sixteen and..mereka udah kayak sodara sendiri."
"lalu aku kayak apa ?pelarian ?"
"Ale, aku minta maaf udah ninggalin kamu begitu aja, aku gak tau kenapa akhir-akhir ini pikiranku penuh dengan elsa terlebih sejak tau elsa jadian sama max."
"mungkin lo jatuh cinta sama elsa Nick, gue bisa merasakannya."
"kenapa lo gue lagi ?"
"gue lebih suka lo gue. gue tau nick lo itu selalu suka sama elsa, gue gak apa, elsa emang menyenangkan kok." alexa tersenyum, mendaratkan bibirnya pada bibir nick.***
Michael memarkir mobilnya di halaman yellow. michael mengambil kacamata hitam disakunya dan memakainya. dia menuruni mobilnya. memandang sekeliling yellow yang rame. mencari kursi kosong.
"hei, michael." sapa seorang cewek. dia tak jauh dari michael. michael menoleh. mendapati luna dengan seragam supermaket WnW dekat asrama Sekolahnya. "Michael kan ?" tanya luna sesaat setelah menghampiri michael. michael melepas kacamata hitamnya.
"hei luna, lo udah pulang kerja ?"
"baru aja, lo mau cari makan ?"
"yah, mama gue ngajak makan malem di harper. lo abis makan malem ?"
"oh nggak, gue ada janji makan malem sama mama dan elsa, tapi gue yakin mama belum sempet masak karena masih di arendelle dan elsa masih kerja, jam berapa sih elsa pulang ?"
"jam 6 lebih. hampir jam 7. well sebenernya kemaren mama lo udah nyiapin makan malem yang enak, tapi lo gak ada, jadi gue yang ngabisin semuanya." michael tertawa,diikuti luna.
"lo ngapel elsa kemaren ya ?kenapa kalian gak pacaran aja sih ?apa gak bosen temenan terus ?"
"booseen sih.." canda michael. yang langsung merubah rona wajah luna jadi menyelidik.
"lo mau gue comblangin ?" kini luna bersemangat.
"Ohh, no thanks, gue nyaman gini aja sama elsa. lagian gue masih punya beberapa janji. haha."
"okay..bilang aja nanti kalo lo udah berubah pikiran mau pacaran sama adik gue." luna kembali tersenyum. untuk beberapa detik luna dan michael saling tersenyum. pada detik 24 senyum luna hilang saat 2 orang berJas hitam menghampiri luna dan michael.
"Anda luna kakaknya elsa ?" kata salah satu orang berjas hitam. yang pendek dan buntal.
"ya, kenapa sama elsa ?" tanya luna panik.
"kami sudah ke rumah anda tapi sepi, kami melacak sinyal telpon anda dan.."
"intinya kami di suruh tuan Harper untuk mengantarkan mobil adik anda." potong pria berjas hitam yang tinggi hitam dan sedikit berambut, orang itu menyerahkan kunci mobil elsa pada luna.
"anda sudah memiliki sim kan ?"
"sudah, tapi elsa gak apa kan ?maksud saya elsa.."
"Elsa baik-baik saja, dan nanti dia pulang diantar oleh Tuan Harper. terima kasih, mobilnya di ujung sana." kata pria pendek menunjuk mobil toyota vios biru tua. "permisi." keduanya, luna dan michael saling menatap.
"apa maksudnya orang itu tadi ?" tanya michael kembali memakai kacamata hitamnya.
"gue gak tau, tapi elsa baik-baik aja kan ?michael lo tau kan gue gak bisa naik mobilnya elsa ?"
"mobilnya udah distandart-in kok beberapa minggu lalu, lo bisa, gue yakin lo bisa. I gotta go, sorry luna." dan michael main lari menuju yellow begitu melihat mamanya menuruni mobil bertuliskan Clifford team. luna yang juga liat mamanya michael hanya geleng-geleng kepala. dia kembali menatap kunci mobilnya elsa. begitu juga elsa di seberang. menatap will kesal. darahnya mendidih kalo aja will bukan atasannya pasti udah ditendang sama elsa.
"Don't look at me like that." kata will menoleh sebentar pada elsa. dia masih mengemudi mobilnya.
"I'm gonna kill you." kata elsa pelan tapi tajam.
"go ahead."
"lo apain mobil gue will ?" kata elsa kali ini pelan. dia udah gak bisa bayangin lagi kalo-kalo mobilnya diloakin sama will atau diceburin ke lumpur.
"dia ada ditempat yang aman di tangan yang seharusnya."
"lo gak ngejual mobil gue kan ?"
"nope." kata will singkat. menghentikan mobilnya di depan rumah elsa. "lo mau turun sendiri apa mau gue gendong sampe kamar lo ?" kata will. melihat elsa yang masih menatap will buas.
"lo akan dapet surat pengundurdirian dari gue besok." kata elsa melepas seatbeltnya.
"kayaknya gak bisa deh, kan lo dikontrak selama satu semester kurang lebih, kalo lo cabut lo bakalan kena denda elsa." damn, gue lupa, batin elsa.
"kenapa lo beda banget sama nicholas sih ?lo beneran kakak kandungnya ?"
"secara teknis gue sama nicholas lahir dari wanita yang sama. tapi lo tau kan gue dibesarin di vegas dan nicholas di west city ?itu jelas beda banget."
"gue kira dulu pertama ketemu lo, lo akan lebih menyenangkan dibanding nicholas. but Nicholas still the best guy I've ever met." kata elsa, turun dari mobil. will terdiam untuk beberapa saat. kenapa nicholas ?kenapa gak michael ?dan kenapa bukan maxime ?kan maxime mantannya. oh ya, maxime kan juga macarin kakaknya. batin william. dia juga menuruni mobilnya.
"hey kalian berdia lama banget." seru seseorang. cewek. will dan elsa menoleh. LUNA dan disampingnya, mamanya elsa dan luna. "ini udah jam 7 lebih. dan gue terakhir makan adalah tadi pagi." omel luna. berjalan memasuki rumah. will dan elsa menghampiri ellen.
"hai ma, mama juga baru pulang ?" elsa mencium pipi mamanya.
"iya, mobil mama tadi kehabisan bensin, untung aja ya tadi mobil kamu dibawa luna,mama dijemput luna deh."
"ya, terimakasihlah sama william, dia udah ngerampok mobil elsa." kata elsa berlalu. will tersenyum nyengir. menjabat tangan Elen.
"Evening mrs holmes." kata william sopan.
"Elen. it's elen. mau makan malem bareng ?tadi luna bawa banyak banget makanan.c'mon." dan elen main menarik tangan william memasuki rumahnya.***

Jumat, 03 Juli 2015

Yellow, Butterfly and Latte ~ 3

Elsa memandang bella kesal. dia sudah duduk di kantin selama 10 menit udah ngabisin oatmeal 2 porsi tapi bella, yang tadi jam istirahat ngegelandang tangan elsa katanya mau ada yang diomongin, well sampe sekarang bella cuman diem, liatin elsa terus nunduk. kalo gak gitu dia ngomong tapi gagap. am em am em.."bella..kalo lo gak jadi nanya, gue balik ke kelas. okey.""jangan, em..gue tau persis apa yang harus gue tanyain ke lo, gue cuman bingung mulai dari mana.""okay, gimana kalo kita mulai dari A. Apa sebenernya yang mau lo tanyain ke gue ? B. Bisakan lo jelasin kenapa gue lo seret ke kantin ? C. Cerita sekarang atau gue balik ke kelas.""okay,metode bagus, A. apa lo bisa kasih tau gue berapa lama lo pacaran sama Max ?""really ?gue kan udah bilang gue udah move on.""gue udah tau, gue tadi pagi udah dengerin kembali proklamasi kemerdekaan hati lo.""ABCDEFGHIJK. Kenapa gue harus jawab ?""karena gue dan yang lain, mau tau apa bener max ninggalin lo demi luna.""kalo ada hubungannya sama luna, gue akan jawab. satu bulan mungkin. bella gue bukan tipe orang yang suka menandai hal-hal yang terjadi sama gue, gue bahkan gak nandai tanggal berapa gue mens. so, ya gue mana inget ?""lo..lo akan nyesel gak nandain tanggal berapa lo mens, elsa.""kenapa lo bilang gitu ?""itu berguna buat lo saat lo mau..you know, having sex." kata bella pelan. berbisik."did you ?" tanya elsa gak kalah pelan."having sex yes." jawab bella mantap. tapi tetep pelan."with james ?""with your father." jawab bella kesal. "of course with james. lo pikir sama siapa ?""okay, gue gak tau harus ngomong apa, tapi kan lo masih..""gue tau, makanya lo perlu nandain tanggal berapa lo mens, jadi lo tau kapan lo ovulasi. bentar lo emang gak pernah ?""Sex ? NO. malahan, itu sama sekali gak pernah terlintas di pikiran gue untuk, you know ?I'm 16 years old. masih banyak yang belum gue lakuin.""yeah I know,but I'm 18, then, lo ngapain aja sama max ?""like you've said, belajar bareng. gue bahkan gak punya niatan pacaran sama dia, gue cuman diminta mamanya buat bantu dia belajar karena nilainya ancur. trus gak tau kenapa gue bisa pacaran sama dia, bener-bener patah hati saat dia putusin. dan nyaris gak bisa bernapas saking kagetnya saat tau dia nyium luna di depan mata gue.""okay, luna. speaking about luna, luna satu cheers sama alexa kan, dan alexa bilang luna udah 5 bulan pacaran sama max, backstreet tapi gak dikit juga yang tau.""5 bulan ?damn, jadi sekitar 2 bulan lalu..berati luna.." elsa bingung harus bilang apa. alexa menghampiri mereka."guys, gue gak berhasil nanya luna karena max udah lebih dulu ngajak luna. tapi gue tanya melisa temen satu asrama, satu kelas juga, katanya, maxime yang nyuruh luna pindah ke asrama, maxime yang nyariin luna kerja dan bukan luna yang bikin maxime ninggalin lo elsa, tapi lo, elsa, lo yang nyaris buat max ninggalin luna." kata alexa tegas."gimana gue bisa gak tau kalo luna dulu pacaran sama max Alexa ?" mata elsa mulai berkaca-kaca."Why do I get the feeling that you are not close enough with luna ?are you really her sister ?luna selalu cerita apapun sama gue, tapi sama lo ?dia bahkan gak cerita kan kenapa dia pindah ke asrama ?elsa, lo itu gak tau apa-apa." kata alexa. membuat air mata elsa mulai berbaris menuruni pipi elsa. "dan gue tau persis apa alasan dia pindah." alexa menatap elsa. benci. alexa memang gak pernah suka sama elsa, karena ada sesuatu yang selalu bikin alexa gak suka sama elsa."Alexa, gue mohon, jangan pernah bilang ke luna kalo gue pernah pacaran sama max, please, I don't wanna her to get hurt, I don't wanna see her heart's broken again, please." elsa terisak. air matanya tak henti mengalir. bella memegangi bahu elsa."Who will get broken hurt ?" seru nicholas yang baru aja dateng, bersama michael dan james yang baru aja memunguti tas the ladies yang lupa kalo kamis mereka langsung pulang setelah istirahat."oh God, what happen to you beib ?" michael berjalan menuju elsa, meraih wajah elsa yang menunduk. "why are you crying ?" michael menghapus air mata elsa. membuat nick dan james menoleh pada elsa. "you're okay ?" michael mulai memeluk elsa. entah kenapa dia seperti dejavu, dia ingat pernah meluk elsa pas lagi nangis, pas michael dapat surat gak naik kelas."what happened to her ?" tanya nick. membentak alexa dan bella."gue gak tau, dia tiba-tiba aja nangis nick. bisakah lo gak bentak ?" kata alexa marah."dia akan baik-baik aja, gue akan anter dia pulang, well tadi gue jemput dia." kata michael, menggiring elsa meninggalkan kantin. elsa udah gak terisak, tapi air matanya masih terus mengalir."Okay, gue susul nanti." kata nick. memberikan tas elsa pada michael. "jadi kenapa elsa nangis ?I'm asking you Alexa !!" "I don't know. okay, I don't know. gue cuma bilang kalo luna sama max pacaran udah 5 bulan dan bukan luna alasan max ninggalin dia, see ?elsa itu nyaris ngerebut max dari luna." kata alexa tegas."ya, alexa bilang gitu..Gue juga gak tau kenapa dia bisa nangis nicholas. jadi please, berenti marah gak jelas sama cewek lo." kata bella. memeluk alexa yang sekarang berkaca-kaca."I'm sorry. gue gak bermaksud.."nicholas membelai pipi alexa."it's okay, i know that you have some feelings for her. I know that you're always defending her. I'm your girlfriend and she's like your soul, you can't live without her." alexa mengambil tasnya "nobody can live without soul." kata alexa berjalan meninggalkan alexa."well, gue rasa lo harus membuat permintaan maaf yang romantis supaya the cool hearted ale mau maafin lo." kata james, merangkul bella. berjalan meninggalkan kantin. meninggalkan nicholas.***Michael menghentikan mobilnya di depan supermarket. melepas seatbeltnya. menuruni mobil."lo mau kemana ?" tanya elsa. ikutan melepas seatbealt."No, you're here. I'll be right back." kata michael melenggang ke dalam supermarket. tak lama kemudian dia kembali sengan sekotak es krim coklat. "it's for you." michael tersenyum mengulurkan kotak es krim pada elsa."oh thank you.. tears and ice cream. it's perfect." elsa tersenyum, menerima kotak es krim."lo tau elsa, adegan gue meluk lo tadi, sama persis saat kita sd kelas 4. saat gue dapet surat dari wali kelas yang isinya adalah gue gak naik kelas. terancam gak naik kelas. lo inget ?""iyap..gue gak tau kenapa gue bisa nangis. kan lo yang gak naik kelas ya ?" elsa terkekeh."itu yang jadi misteri sampe sekarang. apa jangan-jangan lo naksir gue ?" goda michael."for real ?kita 10 tahun pas itu..mana ada yang namanya naksir ?""well, gue gak tau.""gue cuman gak mau lo tinggal kelas, yang artinya adalah, lo gak akan sekelas sama gue, dan kita gak bisa contekan, belajar bareng, karena pelajaran kita udah jelas gak sama. dan lo gak akan main ke rumah gue lagi. nemenin luna main PS lagi saat gue harus tidur siang." elsa terkekeh. "gue gak tau kenapa dulu gue diharusin tidur siang sama mama, sementara luna bebas main PS.""karena lo gak bisa tidur malem, I mean you're the sleepy head. jam makan malem aja belum bunyi lo udah tidur, jadi lo harus tidur siang biar malem lo bisa melek agak lama." terang michael."oh really ?""yap, luna bilang gitu dulu.""sama elo ?""sama arwahnya Dumbledore. ya jelas sama gue elsa.""gue rasa apa yang dibilang alexa di kantin tadi bener. gue gak tau apa-apa. gue bahkan gak tau apa yang terjadi sama diri gue sendiri.""hey, you care about people around you too much,their happiness, until you don't really care about yourself. you have to care about yourself, your own happiness, because not all of the people you care about also care about you.""don't you care about me ?""am I in you lists of people that you care about ?""sure michael..lo adalah temen gue, bentar, apa lo gak nganggep gue temen ?""gue nganggep lo bagian dari diri gue, gue udah bilang itu di latte kemaren. it means more than just a friend for me." michael tersenyum, menatap elsa yang udah dulu tersenyum padanya."michael, kenapa lo gak pernah pacaran ?""oh God elsa, you're the one who actually know why.""me why ?" tanya elsa bingung."you made me promise to focus JUST focus in my school, so that's why I prefer being alone until now. lo inget kan ?abis gue meluk lo di kantin kelas 4 dulu ?"========="hey elsa, jangan nangis, aku gak apa kok gak naik kelas, kita masih satu sekolah." kata michael kecil. dia masih memeluk elsa kecil."aku mau kamu naik kelas, aku gak mau punya temen sebangku baru." elsa melepas pelukan michael."hey, temen sebangku baru terdengar bagus.""kamu mau punya temen sebangku baru ?" tanya elsa mulai terisak."gak juga, tapi aku gak mau ikut remidi, aku maunya main PS sama luna.""michael..kamu harus naik kelas. bareng sama aku. pokoknya mulai sekarang, kamu harus fokus sama pelajaran, harus bener-bener belajar, kamu harus bisa pinter kayak aku. mungkin melebihi aku. aku gak mau kamu dimarahin sama mama papa kamu karena gak naik kelas dan aku juga gak mau punya temen sebangku baru. atau bahkan temen belajar baru." kata elsa menghapus air matanya. michael melihat elsa, tersenyum tulus."aku janji akan bener-bener fokus sama sekolah. hanya sama yang ada urusannya sama sekolah. aku akan berhentin main PS. dan setiap ke rumah kamu akan akan belajar, bawa buku pelajaran bukan bawa kaset dan Stick PS. aku janji." michael mengulurkan jari kelingking kecilnya. mengeluarkan senyum imutnya. elsa menyambut kelingking michael  dengan kelingkingnya. "aku gak mau liat kamu sedih lagi elsa, aku gak mau liat kamu nangis lagi, entah nangis karena aku atau karena orang lain. aku mau liat kamu senyum." kata michael, membentuk lengkungan senyum di bibir elsa.========"this is in english and teenager version, I'll say it again. I don't wanna see you sad again elsa,I don't wanna see your tears falling from your beautiful eyes. not for me or anyone else. now you promise me that." kata michael serius. memegang tangan elsa erat."what if I cry because of watching a sad movie ?""you never watch a sad movie, don't you ?""yepp, how about a sad song ?""Elsa, just promise don't cry okay." michael mulai kesal. dia menjalankan mobilnya. berbalik arah."kita mau pulang kan ?lo bilang lo mau nganter gue pulang." elsa mulai panik gimana kalo michael tiba-tiba mau mutilasi elsa ?"gue mau ngecat rambut lo. creating something beautiful in your hair.""WHAT ?gak gak gak.""elsa, lo harus bener-bener peduli sama diri lo, well kalo lo gak peduli, gue peduli.""okay let's do it. gue tau salon deket dari sini. gue pernah diajak luna beberapa bulan lalu.""salon ? gue yang akan ngecat rambut lo.""ngecat, lo kira tembok." protes elsa. michael hanya tersenyum."I can handle that." kata michael sambil masih tersenyum. dia memarkir mobilnya di halaman rumahnya. "ready ?masih inget kan ini rumah gue ?" michael membukakan pintu untuk elsa.***"nancy, handphone buat elsa udah diambil ?" tanya will pada nancy setelah menandatangani beberapa berkas."udah kok pak, udah saya kasih ke elsa tadi.""elsa udah dateng ?""belum elsa dateng jam 4, ini masih jam 11. tadi saya titipin ke michael, michael kan tetangga saya.""ohh..jadi yang ngambil handphone kamu nicholas apa michael ?""michael, tapi cctv kantor saya merekam itu adalah nicholas. tapi tolong jangan marahin nicholas.""well, saya gak punya hak marahin nicholas, that's my parents.""saya akan kabari anda kalo elsa udah dateng." kata nancy berlalu meninggalkan kantor will. will kembali membuka blog nicholas. kali ini mendownload beberapa poto elsa yang diupload nick disana.===="kamu harus mencoba will, kamu bukan kamu yang seperti ini kamu pikir. kamu hanya perlu membuka hati kamu sebesar mungkin, untuk semua orang, berhenti menutup diri kamu." kata Dr. Grace dokter keluarga harper. "dan saat kamu ketemu orang yang kamu anggap tepat, jangan pernah takut untuk menceritakan semuanya. kamu perlu bercerita, dan kadang memang lebih enak untuk cerita dengan orang lain daripada keluarga sendiri."===="WIIILLL." teriak nicholas tepat di telinga kanan Will. will langsung menutup macbooknya."apaan sih lo, gak perlu teriak bisa kan ?" omel william."mana elsa ?""lah bukannya dia sekolah sama elo.""tapi pulang sekolah kan dia kerja sama elo.""dia dateng jam 4 kata nancy. emang lo gak bisa ngehubungin dia ?""handphone gue mati, gue ke rumah dia tapi gak ada orang, gue ke arendelle juga gak ada.""di tempat kalian ngerumpi gak ada ?""kalo ada gue gak akan kesini.""apa penting banget ?""yaudah kalo gak ada, gue gak mood ngomong sama elo. gue cari lagi aja." nick beranjak dari kantor will. "eh gue minta duit dong buat beli hape baru." kata nick kembali ke meja will."bukannya hape lo ada banyak ?""udah gue jual semua. tinggal satu ini aja." kata nick menunjukkan handphonenya yang mati."kalo hape lo mati, lo cuma butuh ngecharge hape lo, bukan beli hape baru.""will, kita gak akan jatuh miskin gara-gara gue beli satu hape baru.""terserah lo, gue mau cari elsa, lo mau nebeng gue apa gak ?" kata will beranjak dari kursinya."oke gue nebeng sama lo. tapi apa lo tau dia dimana ?"***"gue mendadak dapet inspirasi buat warnain rambut lo. ombre black to light fuschia." michael tersenyum genit membelai rambut elsa."okay, warna apa itu ?gue belum pernah denger."
"kinda purple, tapi bagus deh." michael berjalan menuju kamarnya. membuka pintu berwarna galaxy. "please welcome..IDIOT zone." kata michael, menggiring elsa memasuki kamarnya.
"wow..ini kamar lo apa lapangan ?besar amet." kata elsa mengagumi kamar michael. wallpapernya tulisan IDIOT warna-warni bermacam jenis huruf."ini kamar lo sih bisa buat main golf, besaranya super banget..dan, lo gak dimarain mama lo kamar lo penuh tulisan idoit gini ?michael, lo itu masuk kelas aselerasi loh."
"gue tau, gue suka aja sama tulisan idiot. duduk gih, lo mau minum apa ? gue ambilin." kata michael, mempersilahkan elsa duduk di kursi dengan cermin besar di depan kursi.
"no thanks, eskrim gue masih kok." elsa menunjukkan eskrimnya.
"okay, lepas gih baju lo, gue nyiapin bumbu-bumbunya dulu." michael berjalan menuju lemari berwarna biru laut, isinya berbagai macam alat mewarnai rambut dan berbagai macam produk pewarna rambut berbagai warna dan berbagai merk, mulai dari spray, crayon sampe yang cream. ada juga alat untuk ngelurusin rambut dan curly. michael mengambil satu paket pewarna light fuscia, sarung tangan, sisir dan alat untuk mewarnai rambut lainnya. dia kembali berjalan menuju elsa. "ASTAGA elsa." kata michael segera berbalik badan begitu melihat elsa nyaris membuka singletnya. "heh elsa, kita ini mau ngecat rambut lo bukan mau bikin film porno ngapain lo lepas semua-mua yang nempel di badan lo." omel michael kontan membuat elsa sadar. mengurungkan niatnya melepas singletnya.
"lhah lo nyuruh gue lepas baju kan, ya gue lepas dong."
"maksud gue tadi lepas seragam lo, kan gawat kalo catnya nanti kena seragam lo." michael mengambil kaos hitam lengan panjang dan memberikannya pada elsa. "nih pakek, duh kalo gue cowok idung belang udah abis lo sama gue."
"dan untungnya lo bukan. untung banget gue punya temen baik kayak lo." kata elsa memakai kaos yang diberikan michael.
"duduk gih, let's begin. let's create the new look of Elsa the queen of arendelle." michael beraksi dengan rambut elsa.***
Maxime membelai lembut pipi luna, mendaratkan bibirnya di bibir luna. mencium luna lembut.
"you know I love you, don't you." kata max, melepas bibirnya dari luna.
"I know..tapi gue gak tau kenapa lo masih tetep playboy padahal kita pacaran udah lumayan lama." kata luna. tersenyum membelai rambut max.
"tapi kali ini aku serius sama kamu luna, aku cuman mau kamu, sampe nanti, kamu yang selalu ada saat aku gak punya siapa-siapa."
"I know that too..jadi gimana sama ujian kamu ?"
"entahlah, mungkin aku akan dapet nilai jelek." kata max, memindahkan kepalanya ke pangkuan luna.
"gimana sama bimbingan belajar kamu ?"
"gurunya udah gak mau privat aku lagi luna, dia udah dapet kerjaan dengan gaji gede mungkin."
"bukannya kamu sekelas sama elsa ? emang elsa pelit banget ya soal contekan ?"
".."max diem, lebih ke bingung mau jawab apa. "aku gak tau elsa, dia kayaknya cuek banget."
"oh ya ?tapi kata temen-temen satu tim basket kamu, kamu lumayan deket sama dia ?"
"iya itu dulu pas kita satu kelompok cuman sekali itu aja, dia gak tertarik sama broadcast E5 kayaknya, you know temen satu gengnya kan di broadcast E3, nick, james, bella, ale, michael. elsa pendiem di kelas, jarang banget bersosialisasi."
"masak sih ? nanti aku ada makan malam sama mama sama elsa, coba aku bujuk elsa deh."
"nanti makan malem dimana ?" max kembali duduk tegak.
"di rumah, kamu mau ikut ?aku inget kamu dulu pernah naksir elsa kan ?" luna tersenyum.
"ahh gak, nanti aku juga ada latian renang, kamu tau kan sekarang renangnya malem."
"apa gak bahaya renang malem-malem ?" kata luna, kembali membelai pipi max.
"it's okay, I love you. udah jam 12, aku anter pulang ya, kamu perlu istirahat, nanti kan kerja."
"okay, aku ke kamar mandi dulu, mana kamar mandi di rumah kamu ?"
"sebelah dapur, pintu kedua dari sini." luna beranjak dari kursi, berjalan menuju kamar mandi.
"mama tau kamu nanti gak renang kan ?" kata Hannah, mamanya max yang tiba-tiba aja muncul dari balik pintu ruang tengah.
"mama, sejak kapan mama jadi hobi nguping."
"sejak nilai kamu turun lagi, mama dapet telpon dari Madam Jane, nilai ujian kamu standar banget, cuma selisih 0,1 dari nilai terendah, dan itu buruk banget. kamu tau dong itu nantinya akan berdampak sama reputasi keluarga kita."
"aku tau mama, aku juga lagi cari guru privat baru."
"guru privat baru apa selingkuhan baru ?"
"both, maybe." kata max tersenyum.
"max, kamu anak kesayangan mama, dan entah kamu sayang sama mama sama papa kamu atau enggak, kamu gak boleh dapet nilai jelek. kamu ganteng, kaya, kamu cocok jadi cowok playboy dan cowok playboy gak cocok kalo nilainya jelek. apalagi kalo sampe gak lulus sekolah, kalo kamu gak mau minta maaf sama elsa, biar mama yang minta maaf sama elsa." kata hannah, berangsur pergi, "hai luna, " sapa hannah saat berpapasan dengan luna.
"your mom ?" tanya luna saat menghampiri max, luna mengenakan jaket jinsnya.
"yupp..ayo kuantar pulang." max menggenggam erat tangan luna.***

Rabu, 01 Juli 2015

Latte, Butterfly and Yellow ~ 2

"huh kenyang." kata Michael menyelesaikan suapan nasi goreng terakhirnya. elsa hanya geleng-geleng kepala, dia udah 10 menit lebih dulu menghabiskan nasgornya.
"lo perasaan cowok makan lelet banget." komen elsa. mengemasi piring nasi.
"lhah lo cewek makan cepet banget, rakus banget."
"inget kan lo kesini mau belajar, ya gue makannya cepet biar kita bisa cepet belajar."
"hei, kalian..michael disini masih lama kan ?anaknya flo mendadak kritis mama harus segera kerumah sakit. michael bisa tolong temenin elsa dulu sampe saya pulang ?" seru Ellen sudah mengenakan jas putih ala dokter.
"oh yeah it's okay mrs holmes, in fact, saya mau nginep kalo boleh." canda michael.
"oh..sure..nginep aja gak apa kok, hei waktu kamu masih sd kan kamu sering nginep disini,"
"oh, just kidding mrs holmes."
"I know..It's just, jangan pulang dulu sebelum saya pulang ya ?"
"ma..apa gak sebaiknya aku ikut mama aja ?"
"NO..kamu ada ujian.Stay home." ellen berangsur menuju pintu depan. membukanya dan...
"hai, you must be Elsa's mother, Mrs holmes." seru cowok ganteng. si cowok baru aja mau mengtuk pintu lah pintunya udah kebuka.
"oh my God." Ellen kaget banget rupanya. "yeah..I am. and who are you ?look like you're not one of elsa's friends, huh ?"
"umm..I'm William Harper." yes, dan ternyata itu william. William mengulurkan tangan.
"william harper ?like Nick,,"Ellen menjabat tangan william.
"ya, saya kakaknya, saya CEO baru di Harper Entertainmen dan elsa asisten saya."
"okay dia ada di dalam, dan kalo kamu gak keberatan kamu bisa kan cari dia sendiri, kamu tinggal lurus aja dia ada di ruang tengah. saya buru-buru soalnya ada pasien saya yang kritis." ellen berlalu dari william, menuju mobilnya. William mengerutkan kening.
"for real ?apa memang keluarganya elsa suka main cabut gitu ?" gumam will, dia berjalan memasuki rumah elsa. berjalan hati-hati mencari dimana elsa berada.
"michael, gue sebenarnya gak harus belajar math kali, lo tau gue tadi udah ujian math." kata elsa akhirnya. sebel ngeliat michael yang ngajak main tebak-tebakan rumus.
"gue tau kok..tapi lo juga harus bantuin gue belajar dong." kata michael sambil masih menulis rumus. "ax+by+c=0 adalah rumus." tanya michael.
"lo gak serius kan nanya rumus itu ke gue ?" elsa terkekeh.
"udah jawab aja, malah ketawa."
"rumus persamaan garis." seru will yang baru aja nemuin mana itu ruang tengah. membuat elsa dan michael mau gak mau menengok. dan..will dengan kemeja hitam dan skinny jeans hitam juga. pokoknya dia ganteng banget. titik. "hai you're two." sapa william menghampiri kursi tempat mereka belajar.
"we're not two." protes elsa. menggeser badannya ada sofanya muat buat 3 orang.
"yeah, we're One and One." lanjut michael. "hey, what the hell are you doing here dude ?"
"gue mau nemuin elsa, dan lo ngapain lo kesini ?"
"lo gak bisa liat ?gue belajar sama elsa, selama 11 taun gue sama elsa, gue selalu belajar math bareng elsa. jadi jangan ganggu kita belajar."
"okay guys, mama gue lagi gak ada di rumah, dan will gimana lo bisa masuk ?" tanya elsa.
"tadi gue ketemu mama lo pas mau ngetuk pintu rumah lo, dan mama lo yang cantik nyuruh gue langsung masuk dan nyari lo. mama lo jadi dokter dimana ?"
"Arendelle." sahut michael. "sebenarnya itu rumah sakit milik keluarga elsa."
"so, Elsa the queen of Arendelle ?" william teringat kata elsa kemaren malam dan postingan foto elsa di blognya nicholas.
"..." elsa tersenyum. bingung mau gimana. senyumnya hilang saat telpon rumahnya bunyi. elsa bergegas mengangkat telponnya. "elsa speaking ?"
"elsa ini nancy, lo tau kan kemaren gue pulang cepet, handphone gue ketinggalan, gue udah cari di kantor sampe sekarang gak ketemu, kemaren lo liat gak ?" suara seberang terdengar panik.
"handphone lo ?" mata elsa lantas tertuju pada michael. "yang mana ?"
"yang dari harper, lo tau kan kalo setiap karyawan harper dapet handphone, disitu soalnya ada nota yang harus gue print untuk ngambil handphone yang buat lo besok." suara nancy terdengar tambah panik. "gue bisa kena scorsing kalo sampe besok gak ngambil handphone lo."
"okay, jangan panik, gue kayaknya tau. nanti gue telpon." elsa meletakkan telponnya. "MICHAEL." teriak elsa geram. gak hanya michael yang langsung noleh, will juga nampaknya dia kaget banget.
"yes beib." jawab michael reflek. sambil memegangi dadanya yang kaget banget.
"lo tadi pagi nelpon gue katanya lo pinjem handphone-nya nancy kan?mana sekarang ?"
"gue gak pinjem, nicholas yang pinjem. elsa lo tau kan gue cowok gimana ?"
"gak tertarik sama yang lebih tau. ya gue tau. gue harusnya tau kalo itu bukan lo."
"nicholas minjem handphonenya nancy ?" ulang william.
"iya TUAN C.E.O tadi pagi dia bilang gitu." jelas michael. "speaking about nicholas. dia sms gue ngajak ketemu.." michael menunjukkan sms nicholas. "di Harper entertainment. cuma gue."
"michael gue ikut mau gue gampar deh tuh anak." elsa emosi.
"gak lo di rumah aja, lo inget kan yang dibilang orang tua lo ?"
"hah ?" elsa bingung. "gue di rumah sendiri ?dan lo disuruh nemenin gue kan ?"
"gak sendiri, gue rasa tuan c.e.o ini gak keberatan kalo nemenin lo ?dan kalo sampe dia macem macem lo telpon gue okay. gue akan balik lagi nanti." michael bergegas meninggalkan ruang tengah.
".." elsa diam. menatap will yang juga menatapnya. "what ?" tanya elsa.
"..." william tersenyum. "lo sama michael deket banget ya. mama lo bahkan mercayain lo sama cowok kayak michael. kalian pasti udah lama banget pacaran." kata will akhirnya.
"ya gue sama michael emang deket, gue udah sejak sd sama dia terus, mama gue udah tau dia sejak dia lahir, mama gue waktu hamil gue 7 bulan bantuin lairannya michael, michael itu udah kayak bagian dari diri gue, tapi gue gak pacaran sama dia. cuman deket aja. dia kayaknya gak terlalu tertarik sama cewek, lo liat dia ganteng, tapi dia belum pernah pacaran." terang elsa. tersenyum saat mendiskripsikan michael. william juga senyum melihat elsa. "what ?" senyum elsa mingslep saat tau will melihatnya sambil tersenyum.
"lo kayaknya naksir sama michael."
"ya dulu. waktu gue sd. well dia ganteng banget dulu. masih polos-polosnya. dia suka main PS di rumah gue sama kakak gue. pas itu deh gue naksir dia. gak naksir sih, cuman kaguum."
"really ?maksud gue sekarang-sekarang ini lo naksir michael."
"you're kidding ?NO."
"lo selalu senyum saat ngebahas michael."
"gue selalu senyum saat ngebahas temen-temen gue."
"gue mau jadi salah satu temen lo."
"lo udah jadi salah satu temen gue. trust me." elsa tersenyum. pun dengan will.
"lo kenal nicholas sejak kapan ?"
"SMP. aku sama michael satu smp sama nick, dia kelas 2 saat itu. gue sama michael dihukum saat ospek dan nick yang nolong kita. gak tau kapan tiba-tiba kita bertiga aja kemana-mana."
"oh ya ?dan yang lain ?"
"alexa, gue tau dia pas SMP dia temen SMP luna. Bella pas SMA, dia pacarnya James, temen baik nicholas pas smp, mereka pacaran juga udah dari SMP loh. William, gue tau lo bawain gue latte pas gue di harper. really ? lo kesini mau ngintrogasi gue soal temen-temen rumpi gue ?"
"gak, juga, dan gue gak mau jadi daftar anggota rumpi. gue mau tau banyak soal lo. I mean lo untuk beberapa bulan ke depan kan jadi asisten gue jadi ya kita harus saling mengetahui satu sama lain."
"oh ya. lo bener. " elsa mengambil duduk di samping william. "jadi, lo tau kan kalo gue murid aselerasi, yang mana harusnya umur gue yang masih 16 gue duduk di kelas 1 atau 2 sma tapi gue udah kelas 3, jadi, gue gak bisa selalu ikutan rapat lo. kata nancy gue harus selalu ada saat lo rapat dan disana mungkin ada wine, vodka dan minuman yang lain, atau gue harus pake mini dress, gue gak mau okay ? dan juga gue masih sekolah jadi gue ada jam malam. which is sampe jam 9."
"what ?" will bingung. "okay, calm down. lo hanya harus jadi diri lo sendiri elsa, entah itu saat sama gue atau sama yang lain. just be yourself okay ?I'm not gonna change you into a sexy assisten or a drunker or a 16 y.o girl who dressed like 20s biar terlihat cocok sama gue. I like you the way you are." kata will. meraih wajah elsa. mendekatkan wajah elsa ke wajahnya.
"hey, kalian gak lagi akan ciuman kan ?" seru seorang cowok. Nicholas.
"NO." jawab will dan elsa bersamaan. membuat nicholas terkekeh pun dengan michael.
"kalian kok udah disini aja ?" tanya elsa.
"lo tau gue gak bisa percaya sama DIA." michael menunjuk will. "dan DIA." dan nicholas.
"kenapa sama gue ?" kata nick sama will bareng.
"ya kenapa sama mereka ?" tanya elsa bingung.
"elsa lo gak liat wajah mereka ? mereka itu buas dan licik, juga mereka gak seumuran sama kita."
"God, michael, lo tau gue dari SMP, kalo lo gak percaya sama will, well gue gak percaya sama dia sekalipun dia kakak kandung gue."
"gue gak peduli apa kalian percaya sama gue sama gue atau gak." kata will santai.
"okay, this is crazy." elsa menutup matanya.
"yang ngambil handphone nancy adalah nicholas dan yang dimarain nancy adalah gue, lo tau kenapa ? karena nicholas adiknya william. mending elsa, lo pindah aja Clifford Coorporation. lo akan aman di sana." omel michael karena dia ngerasa dia udah dijadiin black sheep sama nicholas. nicholas cuman senyum-senyum gak jelas. william menatap elsa tersenyum. entah sadar atau gak, william meraih tangan elsa dan menggenggamnya. menyembunyikannya di bawah bantal sofa.***

Senin, 29 Juni 2015

Latte, Buterfly, and Yellow ~~

Butterfly sangat ramai sore ini. terlebih untuk sore mendung di hari selasa. Orang-orang di west city biasanya lebih memilih Latte di saat mendung dan Yellow di hari selasa. Butterfly, Latte, dan yellow adalah nama tempat makan di west city. Latte lebih mengutamakan -Latte- itu sendiri, yellow dengan andalannya kentang goreng superpower. dan butterfly, dengan kue-kue berButter yang rasanya bisa membuat kita -Fly- maksudnya gak beneran terbang, cuma melupakan sejenak pikiran penat kita, suntuk stress karena tugas sekolah yang menumpuk atau gak dapet contekan ujian atau juga masalah pacar kita yang ketahuan pacaran juga sama...
"hei." seru Nicholas "Nick" Adrian--(nama belakangnya masih dipikirkan lagi). begitu melihat seorang cewek duduk lesu di sudut butterfly, masih dengan seragam sekolahnya. West Stone High School.
"hei." sapa cewek itu lirih. matanya kembali tertuju pada beberapa cowok yang menduduki meja segitiga di depan meja bar, meja favorit cewek itu dulu. yah sampe sekarang masih favorit tapi berhubung udah keduluan 8 orang cowok-cowok ganteng itu. jadilah dia nyudut di butterfly.
"well, gue yakin bungkus-bungkus cupcake itu bukan bungkus pembeli sebelumnya karena pelayan butterfly gak mungkin dong gak beresin sampah pengunjungnya yang udah balik, dan kalo dihitung bungkus itu ada 12 buah, dan itu cukup mengenyangkan perut seorang Elsa the Queen of Arendelle." kata nick, mengambil duduk di samping cewek itu yang belakangan bernama Elsa. Elsa tersenyum tipis. melihat nick.
"gue rasa kita berdua tau kalo cupcake butterfly dibuat agar yang makan sejenak bisa terbang melupakan penatnya west city dan bukan agar yang makan jadi kenyang tapi malah ingin makan kue ini lagi dan lagi."
"sejenak ?berati lo udah lama ada disini ?"
"..." elsa tidak menjawab, dia hanya mengangkat alisnya.
"elsa, gue tau lo juga tau kalo sekolah kita hari ini ada ujian, dan gue baru aja pulang karena bel baru aja dibunyiin, tapi lo disini udah lama ? gue gak nyangka lo bisa ber-aparate-."
"Nicholas, gue harap lo gak lupa kalo gue ini bisa belajar, dan gue juga pinter, dan juga WestStone high school juga tau kalo gue udah kerja."
"so, the meaning is ..?" Nick nyengir. menerima jus yang diberikan flo padanya."thanks flo."
"you're welcome Nick." kata Flo ramah, flo pelayan butterfly yang tertua, usianya hampir 3 kali dari usia Nick dan Elsa.
"Nicholas, gue udah selesai ngerjain soalnya duluan. sebelum istirahat pertama karena Madam Jane dapet telpon dari Harper."
"ada masalah di harper ?kenapa madam Jane yang dapet telpon ?kenapa bukan lo ?dan kenapa lo tega ngerbiarin Gue, Alexa, Bella, James, Michael dan yang lain susah payah ngerjain soal-soal itu sendiri ? sementara lo udah selesai ngerjain soal itu bahkan sebelum soal itu dibagikan sama kita. lo tega." Nick memasang tampang frustarah -Frustasi dan marah-
"ada masalah, gue gak bawa hp, hp gue ada di Madam Jane sejak tadi malam, dan gue tau kalian akan ngejual jawaban atau soal yang gue info. lagi."
"..." Nick bengong. menganga lebih tepatnya.
"kurang kaya apasih orangtua kalian sampe kalian jual soal ujian sama murid-murid lain ?"
"lo tau dari mana kalo gue dan yang lain pernah jual soal ujian ?" tanya Nick pelan dan hati-hati.
"Nick, gue rasa lo bener-bener lupa kalo gue ini punya sesuatu dalam kepala gue bernama otak. dan juga gue gak bego."
"please jangan bilang ini ke orang tua gue, atau ke orang tua yang lainnya, oke ?"
"jelaslah gue gak akan bilang, lo kira gue kenal orang tua kalian ?"
"yupp lo bener, lo gak kenal sama orang tua kita, oh bersyukurlah gue dan yang lain punya orangtua yang supersibuk mencari uang sampe lupa rumah." Nick terlihat berseri, seneng banget kesannya. selama lebih dari 3 tahun Elsa berteman dengan Nick, Alexa, Bella, James, dan Michael, atau biasanya mereka dipanggil The Mad-Myth Family, Elsa belum pernah bertemu orangtua mereka. oke sebenarnya Elsa tau siapa orang tua mereka, tapi tetep aja elsa gak kenal. yah seperti yang dibilang Nick, orangtua mereka supersibuk.
"you guys are Crazy." kata Elsa gak habis pikir.
"No, we're not Crazy, we're The Mad-Myth Family remember."
"terserah, gue mau ambil minum dulu, dehidrasi gue deket-deket sama lo." Elsa beranjak diiringi tawa Nick.
"woooooo..." seru cowok-cowok di meja segitiga Butterfly begitu seorang cowok ganteng, tinggi putih dengan rambut spike coklat tua. berseragam sama seperti Nick dan elsa. "ini dia Man of The match kita." seru salah satu dari cowok di meja segitiga, kalo gak salah namanya Adam.
"Sorry lama, yang gue tungguin masih ujian remidi." seru cowok tadi, named Maxime. teman sekelas Elsa. dan Nick juga, cuman beda ruangan.
"remidi ?gue heran, perasaan si Elsa itu pinter, kenapa luna ikut remidi, seangkatan juga kan ?" kali ini Igor yang bicara. yang paling item.
"gue gak liat elsa tadi di kelas." kata Maxime-Max. "mungkin dia gak masuk jadi luna remidi."
"Man, ini ujian akhir, mana bisa seenaknya gak masuk ?bisa gak lulus dong." kata adam menyerahkan botol cola ke Max.
"dam, ini masih ujian semester pertama..mana ada ceritanya kita sekolah cuman satu semester doang terus lulus ?" seru Gian yang wajahnya oriental, korean gimana gituu. "nah ini elsa." lanjut gian menarik tangan elsa yang kebetulan banget lewat di samping gian, baru balik ngambil minum. elsa nyaris jatuhin nampannya saking gak siap tangannya ditarik Gian." hai elsa." sapa gian. diikuti yang lain, kecuali max.
"hai..bisa kan lain kali gak usah main narik tangan orang ?" elsa melepas tangannya.
"sorry, reflek tadi, kok lo pake seragam ?tadi kata max lo gak ada di kelas ?"
"kalo itu ada di daftar soal ulangan tadi, gue bakal jawab, well tapi kayaknya gak ada, so excuse me, boys. I gotta go." elsa berlalu. meninggalkan tatapan tajam dari Max. berjalan menuju Nick.
"Man, kayaknya dia masih marah sama lo." adam menepuk bahu Max.
"dam lo suka banget manggil gue man, nama gue maxime, dan kalo kepanjangan manggil gue maxime lo bisa panggil gue Max, kayak yang lain." seru max kesal.
"sorri." seru adam dan seorang cewek bersamaan. Luna. "huhh gue gak nyangka bakalan remidi 4 mata pelajaran sekaligus." lanjut luna, segera mengambil kursi di samping max.
"Luna, kita aja baru ujian pertama ini..kok lo udah remidi ?" tanya gian mengunyah sosis bakar.
"kok lo dapet sosis bakar, kan ini spesialis kue ?" protes igor yang doyan banget sosis.
"Maxime kayaknya tadi salah parkir badan di Yellow, dapet deh dia sosis bakar."
"guys, lo pada gak lupa kan kalo gue anak sosiologi dimana dari sononya anak sosiologi selalu ulangan lebih dulu." jelas luna ikutan nyomot sosis bakar.
"kita gak lupa kok sayang." max membelai pipi luna dan mulai menciumnya. tak jauh dari mereka, elsa dan nick juga melihatnya. nick menatap elsa kasihan. nick meraih tangan elsa.
"hey, are you okay ?" tanya nick pelan, mata elsa tak lepas dari max dan luna.
"yeah, I'm okay." jawab elsa tak kalah pelan.
"No, you're not okay." nick maraih elsa, membuat elsa menghadap Nick. "elsa, setiap kata I'm okay dari cewek itu berati mereka gak okay."
"Nick, lo itu kebanyakan baca tweet-nya kamus cewek, gue beneran baik-baik aja kok, denger ya Nick, gak semua cewek itu suka kode-kodean, dan gue rasa gue tau lo itu paham bener gue cewek kayak gimana. gue baik-baik aja." kata elsa tegas.
"lo bener, lo gak suka kode-kodean, ahh..tapi gue juga tau lo itu gak suka cowok player, jadi kenapa lo sampe bisa pacaran sama MAXIME the player."
"..." elsa mengangkat bahu. "tertulis gitu mungkin di cerita gue."
"gue mengasumsikan kalo itu ketidakberuntungan lo. pertama gue tau lo bukan cewek matre jadi gak mungkin dong lo pacaran sama max karena dia kaya, buat apa coba memperkaya diri kalo lo juga terlahir dari keluarga yang udah kaya. dan kalo lo emang matre, mestinya lo itu pacarannya sama gue atau Michael, kita berdua adalah anak dari orang paling kaya di west stone high school." nick tersenyum bangga. yupp the mad-myth family emang anggotanya anak dari milyarder, dan yang paling kaya itu Nicholas Adrian Harper, yahh itu namanya, dan the one and only rainbow hair, Michael Jake Clifford.
"terus ?selanjutnya ?" tanya elsa tak bersemangat.
"kedua, kalo lo pacaran sama dia karena max ganteng, elsa coba liat gue." elsa menoleh pada nick.
"gue tau, lo lebih ganteng dibanding max..yup karena gue pernah naksir lo. gue gak lupa itu." nick dan elsa terkekeh, mengingat gimana dulu jauh sebelum elsa masuk west stone high school, elsa pernah naksir nick SMP, daan, nick juga pernah naksir elsa. entah mereka pernah pacaran atau gak, gak ada yang tau, mereka cuman keliatan selalu bareng, deket banget. "dan itu hal terbego yang pernah gue lakuin, gimana bisa cobe gue naksir elo." elsa dan nick masih terkekeh.
"inget, lo gak punya mesin waktu, lo gak bisa ngubah sejarah, dan walau gak ada yang tau perasaan kita pas dulu, lo, gue sama Tuhan tau."
"I know, thanks Nicholas Adrian Harper, lo selalu bisa buat gue tersenyum, you are the best thing that ever happenned to me." kata elsa sungguh-sungguh. Nick tersenyum. Nick sebenarnya masih menyimpan perasaannya pada elsa, tapi dia sadar apapun perasaannya ke elsa, gak terlalu penting, dia lebih suka bersama elsa tanpa ikatan apapun, Nick sekarang menganggap elsa lebih seperti adiknya. begitu juga elsa. "and the worst disaster too." lanjut Elsa. "seneng sedih, terbaik terburuk, satu paket kan ?"
"udah gak sedih kan ? Elsa, lo harus Move on, you deserve sooo muuccchh more. dan Max, suatu saat dia akan merasakan sakit yang lo rasain, berkali-kali lebih sakit, karena dia udah nyakitin puluhan cewek. terlebih salah satunya ada Elsa, the Queen of Arendelle, gue jamin, kelak, dia akan sadar kalo cuman lo yang tulus cinta ke dia, dia akan nyesel, dan saat itu terjadi, gue harap lo udah nemuin pasangan yang bener-bener bisa membuat lo bahagia, sebahagia saat lo makan buttercake-nya butterfly, melahap kentang superpower-nya yellow, dan saat lo menikmati secangkir coklat-nya latte. dan lo harus janji sama gue, secepetnya lo harus move on, karena gue udah gak sabar ngeliat si Max merasakan itu." jelas Nick panjang lebar.
"gue janji. buat cowok ganteng anak orang terkaya di west city yang duduk di samping gue ini, gue janji kalo gue bakalan move on." elsa tersenyum melihat nick. di seberang, max ikut tersenyum melihat elsa, senyum elsa masih mempesona seperti biasanya.***
Elsa masih berada di depan komputernya di Harper, dia masih mengerjakan beberapa jadwal untuk anak dari Tuan harper yang baru aja pulang dari Vegas, yang konon dia yang akan jadi ceo Harper Entertaintment menggantikan Istri tuan harper.
"kenapa gue bisa lupa nanya nama si Ceo baru ini ke nancy sih. lah masak jadwalnya gak ada namanya, arrrhh." umpat elsa pelan. "kenapa handphone gue dibawa madam jane gak dikembaliin sih, kenapa juga tadi gue gak nanya Nicholas siapa nama kakaknya." elsa mulai menjelajah google, mencari tahu silsilah keluarga harper. daan..bagus, ada 4 nama kakak dari Nicholas. "hah nicholas punya 4 kakak ??seriusan ??" elsa gak percaya, selama kenal Nicholas elsa bahkan gak tau berapa banyak saudara yang dimiliki Nicholas ? "temen macam apa gue ini, masak gak tau apa-apa soal nicholas, sementara nicholas tau setiap hal kecil tentang gue. God, apa beneran nicholas punya 4 kakak ?cowok semua ?" elsa masih gak percaya, tambah gak percaya saat tiba-tiba ada secangkir latte mendarat di mejanya. elsa yakin kalo sekarang jam 7-an dan hanya ada dia di kantor karena semua udah pada pulang sejam lalu.
"dan sepertinya gitu, Nicholas punya 4 kakak, 3 kakak angkat dan 1 kakak kandung. yang gak lain gak bukan adalah, saya." seru seorang cowok dari belakang elsa, elsa menoleh, seorang cowok tinggi seksi berdiri di depannya, wajahnya gak jelas karena lampu kantor udah dimatiin, tapi elsa yakin kalo cowok itu gantengnya gak kalah dari nicholas. cowok itu berjalan menyalakan lampu. baru deh elsa terkesima, gak hanya ganteng, tapi juga mempesona. dia gak kurus-kurus amat, matanya hijau seperti mata Nicholas. rambut coklat tuanya yang pendek menjambul, you know barry allen the flash ?Ganteng kan ?yah begitulah modelnya si kakak nicholas ini. elsa masih terpesona melihatnya. cowok itu mengulurkan tangannya. "Stevan William Harper." elsa menjabat tangan cowok itu. dia gak siap, bingung, bahkan dia lupa namanya siapa. "setau saya kalau berkenalan kita harus saling sebut nama. saya sudah menyebutkan nama saya."
"oh, gue elsa." jawab elsa segera. "maksudnya, saya elsa." ralat elsa.
"it's fine kalo kamu terbiasa bicara informal, saya juga biasanya gitu, panggil aja Stev, atau Will."
"atau saya bisa memanggil anda bapak, tuan, ceo muda ?"
"panggil aja gue stev atau will, oke, elsa ..."
"Elsa aja. tapi Nicholas biasanya ditambahi the Queen of Arandelle." Will mengerutkan kening.
"kenapa bisa gitu ?"
"one day you'll understand." elsa kembali tersenyum. melirik jam di tangannya. jam 7.30. dan dia ada janji makan malam dengan mamanya jam 8. "okay, bukannya gak sopan, tapi tadi udah ada kesepakatan kan untuk bicara dengan kebiasaan gue, jadi, emm " elsa mengemasi barang-barangnya blocknote, pulpen dan i-podnya. "gue harus pergi, terdengar gak sopan ya ?sorry." elsa menyabet tasnya dan melenggang meninggalkan Will yang melongo."nice to meet you personally, Will, you're handsome." kata elsa kembali mengambil jaketnya.***
Kelas broadcast E5 terlihat sunyi dari luar. Yupp karena sebanyak 20 pasang mata penghuninya sedang ujian. terlebih karena yang mengawasi mereka adalah kepala Jurusan Broadcast, Madam Jane yang...killer ?NO !! Madam Jane orangnya tegas dan gak galak. cuman teratur. Forget it. Elsa yang termasuk penghuni broadcast E5 sedang berjuang mati-matian dengan soal-soal di hadapannya, INI GAK ADIL. batin elsa,
"hanya karena gue kerja paruh waktu di harper, bukan berarti gue harus ngerjain ujian 3 mata pelajaran sekaligus donk ?" gumam elsa sepelan mungkin. dia gak mau kalo temennya tau dia ulangan 3 mata pelajaran sekaligus. okay, sebenernya 3 mata pelajaran ini sih keciiilll bagi elsa, MATH, ENGLISH, dan Broadcast adalah pelajaran favoritnya. yang bikin elsa merasa gak adil adalah ngantuk tak tertahankan yang dia derita karena semalaman gak tidur. entah gimana ceritanya elsa bisa terdampar di rumah sakit nemenin mamanya ngebantu lahiran anaknya FLO. iya Flo pelayan di butterfly, elsa bahkan baru tahu kalo FLO punya anak. pikiran kacaunya tambah kacau saat lagunya Westlife - Soledad tiba-tiba mengalun lantang di kelasnya yang sepi. coba kalo malem ni pasti udah pada horror. tapi pagi setengah siang ini pun horor saat tiba-tiba madam Jane berdiri di depan Elsa. Menyerahkan Handphone kotak tipis pada elsa.
"I don't know how to make this phone silent." kata madam jane, elsa menerima hp itu. "dari kemarin handphone kamu itu bunyi terus, harusnya madam gak menyita handphone kamu." kata madam jane.
"thanks Maam, umm and I'm sorry,I .."
"it's fine elsa, itu telpon dari harper. silahkan diangkat diluar." Madam jane tersenyum. dia kembali ke meja guru.
"excusse me," elsa lantas keluar kelas. "it's elsa speaking." kata elsa.
"heh kamprett..gue Michael." suara seberang terdengar keras tapi merdu.
"elo yang kampreet." kata elsa pelan tapi garang. "ngapain lo telpon pake nomornya harper ?"
"elsa kita lagi ulangan, gue nyonto ya, kita kan temen seperjuangan. gue udah bela-belain minjem hapenya nancy nih." suara seberang kembali pelan.
"Broadcast nomer 35 sampe 42 ya. kirim ke nomernya nicholas aja, gue hari ini jejeran sama nicholas. bye beeibb." tut tut tuuutt. terputus. elsa rasanya pengen banget lari ke kelas broadcast E3 trus nendang wajah gantengnya michael.
"elsa, sudah dengan telponnya ?waktu ujian tinggal satu jam lagi." kepala madam jane terlihat nempel di pintu begitu elsa membalikkan badan.
"sudah Maam." elsa berjalan kembali ke kelas.
"ada masalah di Harper ?"
"umm.." elsa bingung. dia bisa aja bohong, tapi kan..yah semua orang tau lah bohong itu dosa. dan elsa gak berani bohong sama orang sebaik Madam Jane.
"There's no problem Madam Jane, I'm William harper, the new C.E.O of Harper Industry." seru will yang entah darimana tiba-tiba dateng dan mengulurkan tangannya. dia berpakaian santai, skinny jeans, kets konvers dan sweeter merah tua.
"nice to meet you Mr. Harper." madam jane tersenyum menyambut tangan william. begitupun dengan william.
"nice to meet you, too Madam Jane, and please it's Will."
"emm..can I go back to the class ?" tanya elsa menyela.
"sure, go back to the class." kata william dan diamini oleh madam jane. "Saya mempunyai beberapa pertanyaan untuk anda Nyonya Jane, apa anda ada waktu ?"
"saya akan senang sekali bisa menjawab pertanyaan anda Will tapi saat ini saya juga harus masuk ke kelas karena saya harus mengawasi ujian. satu jam lagi jika anda tidak keberatan, anda bisa menemui saya di ruangan saya."
"oh tentu Nyonya Jane. sementara itu saya akan berkeliling sekolah ini." will tersenyum meninggalkan Madam Jane yang juga tersenyum pada will.***
"Luna." seru alexa begitu melihat luna keluar dari kelasnya. Sosiologi E1. Luna bejalan menuju alexa.
"hey Ale, lama gak ketemu." kata luna kemudian memeluk Alexa, mereka temen satu ekskul cheerleader. "lo tambah kurusan deh." Luna melepas pelukannya.
"yang ada mata elo yang mengecil jadi deh semua-mua yang lo lihat ikutan kecil."
"bisa aja lo. kenapa lo tumben nyamperin gue ?lo gak mungkin kan hijrah dari kompleks broadcast menuju kompleks sosiologi cuman manggil nama gue doang ?"
"lo kemana aja sih kok jadi jarang latian cheers ?kita bentar lagi ada kompetisi loh."
"belum ada yang bilang ke elo kalo gue udah sign out dari cheers ?"
"lo becanda kan ?"
"gue serius. Alexa, gue Luna Eleanor udah sign out."
"kenapa lo sign out sih ?"
"kayaknya alasannya udah terlampau jelas deh, gue itu orangnya gak bisa fokus ke banyak hal, lo yang bilang gitu. gue mau fokus sama sekolah dulu, terus sama kerjaan gue, sama pacar gue. baru deh gue mikir yang lain. so please, ngertiin gue ya ?"
"kalo gak ada elo gak seru Luna. sepii."
"..." luna hanya senyum, mengangkat kedua bahunya.
"lagian ngapain lo pindah ke asrama sih, kan gue jadi susah mau ketemu lo."
"Ale, ini tahun terakhir kita, dan gue gak mau ngecewain orang tua gue dengan nilai gue yang berantakan di dua tahun terakhir. dan gue bosen di rumah, gue harus berangkat kerja sekarang."
"lo pulang kerja jam berapa ?"
"jam 7, lo main aja ke Supermarket tempat gue kerja, gue di coffe shop sore ini."
"okay, see you Luna, we're gonna miss you." alexa memeluk luna.
"kayak gue mau ke jepang aja we're gonna miss you." protes luna. "see you bee." luna berlalu.
"gue tau elo bohong Lun, bukan itu alasannya lo tinggal di asrama, gue kenal lo udah dari kita SMP, dan elo bukan Luna yang gue kenal dulu." gumam alexa. masih terpaku melihat luna yang kian menjauh. menghilang dibalik kelas Sains.***
Butterfly kembali ramai Rabu siang menjelang sore yang cerah ini. keliatan dari pengunjungnya yang sampe tumpah di halaman bahkan trotoar sekitar tokonya. hal itu membuat Elsa mengurungkan niatnya untuk memarkir mobilnya dan menjalankan mesinnya menuju latte. di seberang butterfly. elsa melepas seatbeltnya, turun dari mobil, segera mengambil kursi di meja bintang, favoritnya di latte. Miko, sister (pelayan) latte yang udah hafal bener sama elsa langsung menghampiri elsa.
"Latte ?" tanya Miko sesaat setelah menghampiri Elsa.
"Mocca Latte ya Miko. 6."  Miko tersenyum, Miko seumuran dengan elsa, tapi Miko memutuskan untuk home schooling demi bisa mengurus Latte milik ayahnya.
"6 ?rombongan lo mau kesini ?"
"iya, dan lo tau kan kalo salah satu dari mereka ada yang naksir elo ?"
"gue lebih suka rakyat jelata daripada kaum red carpet." miko berlalu meninggalkan elsa yang terkekeh, Miko ini blasteran australi-afrika, kulitnya exotis banget. rambutnya keriting panjang yang selalu dikepang dua saat di latte.
"lo disini rupanya ?" seru seseorang. cowok. elsa menoleh. WILLIAM. berdiri tersenyum.
"hey, will, lo juga disini ?" elsa bingung.
"yupp, gue punya mobil, dan kalopun gue gak punya, gue masih punya kaki buat jalan dari WestStone High school ke latte." kata will mengambil kursi di sebelah elsa. "kok lo cepet banget sampe sini ?kan ujian baru selesai setengah jam lalu ?"
"gue juga punya mobil will. dan kalopun gue gak punya.."
"dia bisa ber-aparate. atau pake pintu kemana saja." potong cowok ganteng bernama Michael. iya Michael yang tadi minta contekan. "Ohh thanks beibbi, you saved my life again." dan michael main meluk elsa dengan erat. disamping michael, Nicholas, James dan Bella terkekeh.
"heh Mickey udah, ujiannya masih 2 hari lagi baru berakhir, lo jangan ngebunuh elsa dengan pelukan brutal lo itu." omel nicholas yang udah gerah banget ngeliat michael meluk elsa udah kayak meluk guling di saat dingin. brutal banget.
"soorryy..gue bener-bener beruntung punya elo dihidup gue elsa, the Queen of arandelle." kata michael melepas pelukannya. meraih tangan elsa dan menciumnya. "you're my hero."
"lebay lo." omel bela mengambil tempat duduk di samping william yang masih melongo melihat adegan barusan.
"MIKOOOOO..gue butuh minuuumm." teriak elsa. dia rupanya megap-megap habis di peluk michael eraat banget. Miko menoleh. panik.
"GAK PERLU Mikoooo, gue udah bawain elsa minum." Michael gak kalah teriak. dia mengeluarkan botol minum dari tasnya. "here, beibi. drink." michael masih cengengesan melihat elsa.
"gue mau pesen makanan dulu, sekalian ngapel ke miko," kata james, cowok tinggi chubby yang emang naksir sama miko sejak pertama Latte dibuka. sekalipun james udah punya pacar cantik imut berambut pirang yang gak lain adalah bella.
"iya sono, pacaran aja sekalian, tinggalin aja gue." omel bella. "harusnya tadi kita gak ke.." bella tak meneruskan kalimatnya saat sadar kalo di sampingnya terduduk cowok sekseh nan mempesona, William Harper. "sejak kapan ada cowok ganteng menawan disamping gue ini ?" bella tampak terpesona melihat will, matanya sampe berkaca-kaca. James yang mendengar segera berbalik.
"apa maksudnya cowok ganteng menawan ?" giliran james ngomel.
"emm..kenalin ini William Harper, kakak gue. kakak kandung gue. dan lebih ganteng gue ketimbang dia. "kata nicholas yang ternyata juga baru nyadar kalo kakaknya ada disamping elsa. will nyengir. lalu tersenyum.
"so..kalian selalu rumpi gini kalo ketemu ?" komen will "untung aja latte gak dibangun diatas kuburan, coba kalo iya, bisa pada bangun deh yang udah pada mati denger kalian rame."
"sebenernya ini dulu bekas pemakaman, makanya disini gak buka kalo malam." sahut miko yang dateng membawa nampan berisi 6 cangkir mocca latte dan beberapa snack.
"re..ally ?" tanya elsa takut-takut.
"iya elsa. gue mau pulang, kalo pesen lagi panggil brother latte di sebelah sana ya ?kakak gue." kata miko menunjuk cowok item tinggi yang lagi manyun. IGOR ?? "yapp Igor kakak gue, dia lagi dihukum karena ketauan ngerokok." kata miko seakan tau kalo yang lain ntar pada nanya.
"sebenernya gue gak peduli." seru william dingin. dia yang tertua disini, tapi sama sekali gak dianggap. ngeselin banget.
"yah, gue juga gak peduli, gue gak suka sama Igor karena dia pernah mukul gue waktu gue pertama masuk tim basket." michael menambahi. membuat yang lain melongo. melihat ke arah michael.
"I think I'm really starting to like these guys." kata miko datar meninggalkan meja bintang.
"Jadi, apa nama rombongan rumpi kalian ini ?" tanya will sambil menyeruput latte-nya.
"Will, lo ngapain disini ?" tanya nicholas. "bukannya lo harusnya kerja ?"
"gue ada perlu sama elsa, jadi gue nemuin dia, dan ternyata dia ..heh nick, bukannya lo harusnya jemput cewek lo ?" tanya will mengalihkan pembicaraan.
"iya dimana best buddies gue ?" tanya bella teringat akan Alexa.
"terakhir gue liat dia jalan kalap ke kelas sosiologi," kata james sambil berjalan memesan makanan.
"dia punya mobil, kalian gak lupa kan ?" kata nick santai.
"NICHOLAS ADRIAN HARPER." panggil elsa lantang. seluruh pengisi kursi latte menoleh padanya. seketika elsa menyesal udah teriak. "lo pacaran sama alexa dan lo gak cerita sama gue ?" lanjut elsa pelan tapi terkesan marah. "kalian udah tau dan gak satupun yang cerita sama gue ?"
"well, gue gak tau beibi." kata michael santai, karena emang dia gak tau, michael tipe cowok yang gak terlalu peduli sama cewek apalagi gak seusia.
"HEH elsa the queen of arendelle, lo dulu juga pacaran sama maxime gak ngasih tau gue." nick membela diri. "jadi kita impas dong."
"gue kayaknya mau pulang aja." potong william. "masa sma gue udah berlalu,elsa, gue tunggu lo ntar di kantor." kata will entah sadar atau gak membelai pipi elsa. elsa hanya senyum. dia bahkan gak sadar kalo barusan william membelai pipinya.
"hands off my elsa, dude." hardik michael. baru deh pada nyadar. "elsa libur tiap rabu pak C.E.O"
"really ?" william gak percaya. william memutuskan kalo michael sekarang adalah musuhnya.
"emm.. iya will gue libur tiap rabu. tapi kalo misal ada masalah mendesak lo bisa nemuin gue di rumah kok, nicholas tau rumah gue dan ada data gue di harper. dan lo juga punya mobil kan ?" elsa nyengir. berpikir, bener gak tadi yang dia bilang. "atau gak usah, gue bisa nyamperin lo, kita ketemu dimana gitu. atau via telpon juga bisa kalo lo gak mau ketemu gue." ralat elsa. karena dia sadar harusnya yang mudah yang nemuin yang tua, dan sadar kalo will sedikit kecewa.
"fine, see you." william tersenyum, memberikan credit card pada nicholas. "nih, thanks buat desainnya kemaren. gue gak nyangka lo berbakat." dan william berlalu.
"lo beda banget sama kakak lo." kata elsa dan bella bersamaan.
"lo juga beda banget sama kakak lo." kata nicholas datar. pandangannya terpaku pada sosok cewek cantik langsing berambut hitam yang diikat jadi satu. dia memasuki latte. di belakangnya berdiri cowok tinggi putih dengan rambut spike coklat tuanya. please welcome. MAXIME dan LUNA. "gue heran, dimana kita hang out selalu luna sama maxime juga hang out." bersamaan, Elsa, michael dan bella menoleh ke arah pintu.
"Ohh..mereka so sweeettt bangeeettt." seru bella pelan. terpana melihat gimana maxime membukakan pintu untuk luna, dan mempersilahkan luna duduk. james yang baru datang dengan semangkuk oatmeal langsung menendang kaki bella. saking terpesona-nya bella gak sadar kalo ada elsa yang duduk semeja dengannya. please, elsa kan mantannya maxime. "emm, maksud gue masih sweet-an lo sama maxime dulu, belajar bareng, duduk sebelahan di kelas, romantis loh," ralat bella.
"don't worry beibi, ada gue kok. lo pantes dapet yang lebih baik dari max. lebih muda mungkin, kaya gue. " michael mengelus bahu elsa.
"yaa..kenapa kalian berdua gak pacaran aja ?" bella dan james bersamaan. jodoh ni anak dua.
"thanks." kata elsa lesu. matanya masih terpaku pada max dan luna yang sekarang tertawa bersama. "mungkin gini kali ya perasaannya laurel lence saat tau pacarnya oliver queen juga mengencani adiknya, sara lence." lanjut elsa masih lesu. keempat pasang mata yang semeja dengan elsa menatap iba pada elsa. "what ?laurel lance, ARROW sereal tv."
"gue tau elsa. gue juga liat tv series itu." kata nick pelan. "elsa gue udah bilang kan ?lo itu pantes dapet yang jauuuuhh lebih baik dari maxime, michael juga bilang gitu barusan. liat diri lo itu. lo cantik, pinter, dari lo masih dalem perut mama lo, lo udah pinter. lo juga baik, sopan, ramah, perhatian, penyayang sama orang-orang disekitar lo. dan lo 16 tahun udah duduk di kelas 3 SMA sama kayak gue, james bella alexa, maxime bahkan sama kayak luna yang on the way to 18. bahkan lo masuk diurutan pertama nilai terbaik di kelas aselerasi. dan yang paling buat lo keren, lo 16 tahun dan udah keterima kerja sebagai karyawan tetap dengan jam kerja singkat di HARPER. dan itu bukan gara-gara lo temen gue, tapi gara-gara lo emang berprestasi dan layak dapetin itu semua. jadi entah itu maxime yang ninggalin lo atau lo yang ninggalin dia, itu adalah bagian terbaik di hidup lo. lo harus move on elsa. lo kuat. lo harus balik lagi jadi elsa kita yang dulu. yang gak mudah nyerah. dan elsa yang hatinya kuat dan gak mudah leleh dan hancur karena cowok semacam maxime the evil player." jelas nick panjang lebar. elsa menghela napas. menatap lurus ke arah nick.
"lo bener Nick. Catet di memori kalian. gue elsa emily holmes, hari ini akan move on dan kembali melanjutkan hidup sebagai elsa yang penuh dengan semangat dan gak gampang nyerah. yang gak peduli sama namanya maxime stonefield lagi. gak peduli dia ada atau gak. this broken heart are whole again." mata elsa berbinar. dia sungguh-sungguh mengatakan itu. "and I'm promise." elsa tersenyum. memandang ke satu-persatu temannya.
"gue udah rekam proklamasi kemerdekaan hati lo barusan. dan akan gue jadiin nada alarm gue biar kalo bangun pagi gue langsung semangat." kata bella semangat. "dan sekali elsa berjanji, dia gak akan mengingkarinya, kita semua tau itu. happy move on elsa." bella mengangkat cangkir lattenya. mengajak bersulang james, nick michael dan elsa.
"lagian apa coba hebatnya luna ? anak sosiologi, yang nilainya gak bagus bagus amat, cantik sih, tapi kalo jutek ke semua orang apa artinya cantik itu ?dia kelas 3 yang sekarang dibalap sama elsa yang juga ikutan kelas 3. dan kata alexa dia kerja jadi kasir sama pelayan coffee shop di mall deket sekolah. dimana kerennya kerjaan kayak gitu ?dan yang bikin gak keren banget adalah dia ngrebut cowoknya elsa the queen of arandelle trus diusir orangtuanya dan sekarang dia tinggal di asrama. see ?masih juga kerennan lo elsa, jadi kalo luna mau jalan sama max, ya udah tuh anak dua emang udah jodoh, sama-sama suremnya." kata james, menatap luna benci.
"James. cewek yang barusan lo jelek-jelekin itu adalah kakak gue." protes elsa. "dan please dia gak diusir sama orang tua gue. dia milih tinggal di asrama karena dia mungkin kesepian di rumah. sejak madam jane nyuruh gue jadi guru privatnya max dia nyaris tiap hari di rumah sendiri." bela elsa. yupp itu udah 5 bulan yang lalu. elsa selalu mengagumi luna, meski luna seperti yang dibilang james, tapi luna tetep kakaknya. kakaknya yang mandiri, meski jutek sama orang lain luna sebenernya berhati lembut, tapi gak sama semua orang luna memperlihatkannya. "dia selalu baik sama gue. dia selalu ngerawat gue."
"you see guys ? dia udah disakitin kakaknya sendiri tapi dia masih belain kakaknya itu." kata james.
"James, lo benci banget sama luna ?" tanya michael. "bukan karena lo pernah di reject sama dia pas masih awal-awal masuk sma kan ?"
"di reject lo kata lagu dangdut." james melempar michael dengan suapan oatmeal terakhirnya yang langsung masuk ke mulut michael.
"guys kita perasaan udah lama disini, alexa mana sih ?" kata bella. "nick kan lo pacarnya, telpon kek sms kek tanya dimana gitu ?gak ada khawatir-nya banget jadi pacar."
"ajaibnya adalah, handphone gue dibawa sama dia. karena dia lupa gak bawa hape." nick inget tadi pulang sekolah alexa maksa banget pinjem hape nick. "katanya tadi sih ada urusan, nanti deh gue ke rumahnya. lo pada mau ikut ?"
"boleh boleh, jam berapa ?" bella bersemangat. melirik pada james. "mau ya james ?"
"iya sayang. nanti jam 7 gue jemput pake limosin ke rumah alexa." james membelai lembut rambut bella. "mickey lo ikut juga kan ?ntar gue tebengin deh."
"ogah.. trus disana gue jadi pemadam kebakaran gitu liat kalian pacaran dengan gejolak hati yang membara..mending gue belajar aja." kata michael kesal. "lo gak usah ikut juga elsa, ntar gue apelin ke rumah lo." michael berubah genit. elsa terkekeh melihatnya.
"kaan, lo berdua pacaran aja deh mending, michael kan gak suka cewek yang lebih tua dari dia, dan setau gue temen cewek michael kan ya cuman elo elsa," saran bella.
"iya nanti biar bisa jadi hattrick date." tambah james.
"gue gak redoo kalo mickey the rainbow hair ini pacaran sama elsa." protes nick.
"guys, kalo gue mau pacaran sama elsa, itu bakalan udah gue lakuin sejak gue pertama ketemu dia di SD dulu. elsa itu udah kayaak..best soulmate gue." michael menerawang. "eh ini rekor gue temenan terlama sama manusia, ya sama elsa, bayanginn, sd bareng, sekelas, smp juga sekelas lah sma juga bareng tapi gak sekelas. dan lagi, punya hubungan kayak gini sama elsa itu udah cukuup gue gak mau ngarep terlalu jauh, terlebih kalo sampe gue bikin elsa patah hati kayak max buat dia patah hati. prinsip gue, kalo gak bisa buat doi seneng, paling gak jangan buat doi sedih, dan gue lebih seneng liat elsa seneng katimbang liat elsa sedih." michael senyum-senyum gak jelas. nginget gimana dulu elsa kecil, pas masih SD pernah sedih banget saat tau michael nyaris gak naik kelas karena keseringan main ps sama luna.
"thank you michael jake clifford. elo adalah cowok terkeren yang pernah gue.."
"ehmm..gue rasa gue cowok terkeren itu elsa." potong nick, mengingatkan elsa kalo elsa pernah naksir nick dan elsa bilang kalo nick adalah cowok terkeren yang pernah dia liat.
"halah kampret lo nick." michael ngelempar kripik kentang tepat ke muka Nick. Nick yang gak terima lantas melempar pilus yang langsung dilahap sama michael. ini michael cekatan banget kalo soal dilempar makanan, pasti langsung nyangkut di mulutnya. elsa, james dan bella cuman geleng-geleng kepala ngeliat dua cowok ganteng anak orang terkaya di west city perang lempar-lemparan makanan. tak jauh dari mereka, Maxime kembali tersenyum melihat elsa, dan di depannya, luna, tersenyum melihat max tersenyum.
"hey, what's wrong with you ?" seru max yang sadar kalo luna senyum padanya.
"gak, aku suka liat kamu senyum.. sekalipun bukan aku alasan kamu senyum." jawab luna masih tersenyum. luna tau, kalo max senyum karena elsa. luna tau kalo max pernah suka sama elsa. tapi luna gak pernah tau kalo elsa pernah jadi guru privatnya max dan max pernah mengencani adiknya akhir-akhir ini. luna hanya tahu kalo max pernah naksir elsa pas elsa masih smp, pas luna ngajak elsa nonton pertandingan basketnya max, pas itu luna jadi cheerleader dan max jadi kapten tim basket, mereka masih belum pacaran.***
Alexa berdiri mematung tepat di gerbang rumah Nick. dia sudah lebih dari dua jam berdiri disana dan gak satupun pembantu Nick nyuruh alexa masuk. dalam hati alexa mengutuk semua pembantu di rumah nick. alexa bahkan udah bilang pada mereka kalo dia adalah pacar Nick. dan, ini dia yang ditunggu. Nick, dengan mobil audi a5 hitamnya. Nick panik dan segera turun dari mobil saat mengetahui alexa berdiri di gerbang rumahnya.
"hey, kok kamu disini ?kenapa tadi gak ke latte ?" kata Nick menghampiri Alexa. Nick menggiring alexa memasuki mobilnya.
"kenapa kita gak masuk rumah aja ?" protes alexa. "nick, aku udah dua jam berdiri gak jelas dan aku perlu berbaring. kaki aku rasanya mau retak." alexa memegangi kakinya.
"tapi gak apa kan ?" nick membuka pintu mobilnya. mempersilahkan alexa masuk mobil."bukannya gak mau ngajak kamu masuk ke dalam, ada kakakku di rumah, dan dia sangat sensitif sama cewek. okay sebenernya aku gak mau kalo kamu ketemu kakakku, kamu naksir sama dia dan mencampakkan aku sama kayak max mencampakkan elsa demi luna." nick berkata sungguh-sungguh. alexa mau gak mau tertawa. alexa melihat nick gemas.
"nick, I love you, you know that ? I really mean it when I say I love you. jadi, elo nicholas gak perlu takut kalo aku akan berpaling dan pacaran sama Brian, Lucas ataupun Richard. apa kamu gak berfikir kalo mereka itu terlalu tua untukku ?mereka itu 28 tahun, okey ?" alexa membelai pipi Nicholas. mendaratkan bibirnya pada bibir nicholas. "okey mereka memang ganteng dan seksi, tapi nicholas adrian harper-ku ini jauh lebih mempesona dari mereka bertiga." lanjut alexa sesaat setelah melepas bibirnya dari bibir nicholas. nicholas tersenyum.
"mungkin gak banyak yang tau tentang keluargaku Ale, tapi mereka bertiga itu kakak angkatku, dan bukan mereka bertiga yang aku cemaskan, mereka bertiga udah punya pasangan masing-masing, tapi aku punya kakak lain, kakak kandungku, dia baru pulang dari vegas, aku gak begitu deket sama dia, ya karena dia gak pernah tinggal disini, I'll tell you later, aku ganti baju dulu ya, kamu tunggu disini, james dan bella mau ke rumah kamu jam 7."
"..." alexa mengerutkan kening. "cuma james dan bella ?"
"yaapp...elsa ada makan malam sama mamanya, dan michael gak mau jadi pemadam kebakaran."
"okaaayy..dan menurutku kamu harus mandi, kalian pasti ngerobohin latte tadi." canda alexa.
"aku mandi di rumah kamu ya ?aku gak mau ninggalin kamu lama-lama."
"nick, aku gak akan kemana-mana, aku tunggu disini selama kamu mandi, dan kamu gak pernah mandi lama kan ?"
"yupp, tapi jarak antara kamar mandi di kamarku ke mobil ini yang membutuhkan waktu lama, dan kamu liat jalan ini ?rame ale, bisa aja kakakku nanti dateng dan nyamperin kamu, trus bawa kamu kabur, dan besok kamu udah gak inget sama aku lagi."
"nick, aku bersumpah. Alexa bersumpah, aku gak akan ninggalin kamu demi siapapun.okay ?"
"okay..5 menit. dan aku tetep mandi di rumah kamu." nick membuka pintu mobilnya, berlari menuju rumahnya. meninggalkan alexa yang kembali sibuk dengan pikirannya tentang luna. dan..maxime ninggalin elsa gara-gara luna ?maxime pernah pacaran sama elsa ?kapan itu tepatnya ?***
"elsa, tolong ambilkan mama telur di kulkas." kata Ellen, mamanya elsa. mereka sedang masak untuk makan malam. elsa berjalan menuju kulkas.
"satu atau dua ?" tanya elsa.
"empat." kata ellen sambil masih sibuk dengan wajannya. "Elsa, kita akan malam berdua jadi menurut kamu berapa banyak telur yang akan kita makan ?"
"okay, luna gak jadi kesini ya ma ?"
"mama udah telpon dia tadi, tapi dia bilang dia kerja dan mungkin besok baru bisa berkunjung. mama heran kenapa dia harus kerja, dan tinggal di asrama ?"
"aku juga udah kerja." elsa memberikan 2 butir telur pada mamanya. tangannya kini sibuk dengan memotong daun bawang.
"ya mama tau, tapi kamu gak tinggal di asrama." ellen membelai rambut elsa.
"ma, luna akan baik-baik aja. dia bisa jaga diri. saat dia 15 taun, dia bisa jagain elsa saat mama dan papa ada tugas di jerman, jadi untuk luna yang sekarang, mama gak perlu khawatir kan ?"
"mama tau luna akan baik-baik aja, tapi gimana sama kamu ?apa kamu baik-baik aja ?" ellen mengerutkan kening. "mama rasa kamu beda minggu ini, kamu gak seperti elsa biasanya, yang ceria, yang selalu semangat. jadi sebenernya, tujuan mama ngajak masak bareng, makan malem bareng adalah, biar mama bisa mengintrogasi kamu, elsa, cukup luna yang menutup diri dari mama, kamu jangan ikut-ikutan, mama tau mama jarang ada waktu sama kalian, tapi bukan berati mama gak peduli sama kalian." mata ellen mulai berkaca-kaca. "sebagai ibu, mama merasa gagal, mama terlalu sibuk dengan pasien-pasien mama, sampai mama mengabaikan anugerah terindah yang diberikan Tuhan untuk mama, yang mana adalah kamu dan luna."
"ma, jangan berpikiran kayak gitu, mama adalah mama terkeren yang pernah ada. apa yang terjadi sama elsa dan luna, mama jangan pernah berpikir kalo mama gagal, mama harusnya bangga dong sama luna yang mandiri, dan..mungkin mama bisa mengunjungi luna kalo mama ada waktu. ma, aku gak tau apa masalah yang dihadapi luna, kita gak tau, tapi luna butuh bantuan kita, dia butuh dukungan kita. mama harus.." kalimat elsa terpotong saat bel rumahnya berbunyi.
"biar mama aja yang buka, kamu lanjutin yang itu ya." kata ellen, menunjuk daun bawang dan pisau.
"yapp. we love you mom." elsa tersenyum, pun dengan ellen.
"I love you too." ellen berjalan menuju pintu. membukanya daaann..
"evening Mrs Holmes." seru cowok ganteng dengan senyum mempesona. "I'm michael remember ?"
"I know you're michael, anak dari orang terkaya di kota ini." Ellen tersenyum.
"ya, orang tua saya yang kaya, saya hanya...jadi apa elsa ada di rumah ?" Michael kembali mengeluarkan senyum mempesonanya.
"ya, dia sedang masak, silahkan masuk, Michael." ellen memberi jalan michael agar bisa masuk.
"thanks."
"so, you're dating my daughter ?" selidik ellen sambil berjalan menggiring michael ke ruang tengah.
"you're kidding ?No, elsa is just my bestfriend ever."
"that's okay if you're dating her.."
"who's coming mom ?" teriak elsa dari dapur. dia sudah selesai dengan mengiris daun bawang. elsa berjalan menuju ruang tengah dan menganga gak percaya dengan apa yang dia lihat.
"hai." michael melambaikan tangan. membuat elsa tambah menganga. michael beda banget malem ini. rambut mohawknya yang tadi siang berwarna-warni galaxy, malem ini berwarna hitam. dia mengenakan kemeja denim abu-abu. dan ada bagpacker nempel di punggungnya. tak lupa skinny jeans biru tua dan kets biru nempel di kakinya. gak michael banget.
"elo michael kan ?" elsa berhamburan memeluk michael. membuat ellen melongo.
"ini untuk apa ?" tanya michael gak siap dengan pelukan dari elsa.
"I'll leave you guys two." kata ellen, berlalu dari michael dan elsa yang masih meluk michael.
"oh my God, michael, your black hair's baaaccckk." seru elsa melepas pelukan michael. "dan lo pake kemeja abu-abu skinny jeans utuh dan sepatu." mata elsa berkaca-kaca. kayaknya dia terharu banget liat michael ke rumahnya dengan dandanan sopan.
"ya, karena gue rasa akan gak sopan kalo gue ke rumah lo dengan rambut warna galaxy, kaos tanpa lengan bergambar tengkorak, celana sobek-sobek, dan sendal jepit. gue gak mau diusir sama orang tua lo. dan gue rasa gue akan mikir-mikir buat ngedate sama lo. lo tau, mama lo nyuruh gue pacaran sama lo." michael meletakkan backpacknya di kursi. dia merebahkan badannya ke sofa. dan tangannya mulai memainkan remote.
"bentar, kok lo bawa backpack ?lo gak mau nginep disini kan ?"
"elsa, gue mau belajar, kan tadi gue udah bilang. lo gak belajar ?kan besok kita ujian. MATH, remember." michael mulai membongkar isi tasnya. mengeluarkan beberapa buku diktat, laptop alat tulis dan...ES KRIIIMM. "oh God, akan terasa sedap nih."
"es krim itu buat gue kan ? gue tau lo suka es krim, tapi lo gak suka rasa coklat. dan, I'm the only one who loves chocolate in here." elsa main nyabet kotak es krim dari tangan michael.
"yah, yang itu buat lo, tapi please, bisa kan lo buatin gue jus atau apa gitu.."
"okay, wait a second." dan elsa berlari menuju dapur. michael tersenyum melihatnya. dia bener-bener gak nyangka bisa berteman sama elsa selama hampir 11 tahun. dan sama sekali gak ada sedikitpun pikiran untuk mengajak elsa pacaran atau bahkan kencan ?Dia pasti bener-bener gak normal. michael meraih foto di meja sudut sofa. fotonya dengan luna dan elsa saat masih SD. terlihat luna dan michael membawa stick PS dan elsa membawa buku tebal matematika. yapp dan sehari setelah foto itu diambil. michael dapat surat dari wali kelas kalau dia terancam gak naik kelas. "hey, dinner ?" elsa menyodorkan nampan berisi nasi goreng dan telur mata satu serta jus tomat kesukaan michael.
"really ?lo tau banget kalo gue belum makan." michael tersenyum menyambut nampan berisi makanan dari tangan elsa. "let's eat."***
William masih duduk di balik komputernya di harper. matanya sejuknya masih mengamati satu persatu foto-foto elsa yang diupload nick di blognya. foto elsa sedang sedih, tertawa lepas, menangis, tersenyum manja, cemberut dan sedang serius ada di blog nick. william heran kenapa malah nick yang mengkoleksi foto-foto elsa, kenapa bukan si michael ? Michael ?sepertinya will pernah beberapa kalo melihatnya. tapi entah dimana. hpnya berbunyi. tertera nama sarah. will mengangkatnya.
"hei sarah, what's up ?" seru will. menutup satu persatu tab di komputernya.
"will, we have a party next week. can you join us ?" terdengar suara sarah di seberang.
"sure, jam berapa ?pesta dimana ?"
"River, lo tau kan ?bar milik clifford family ?temen lama kita pulang, dan anak-anak yang lain ingin merayakannya." sarah terdengar bersemangat. sarah temen satu kelas will saat sma di seattle, satu-satunya temen cewek yang will punya.
"see you next week." will menutup telponnya. temen lama ?siapa ?***
Alexa dan Nick berdiri terbengong di depan rumah alexa. menatap siapa yang barusan turun dari mobil. James dan bella.
"Lo beneran jemput bella naik limosin ?" tanya nick gak percaya.
"nick gue juga anak orang kaya, meski gak sekaya keluarga lo, tapi keluarga gue punya cukup duit buat beli limosin." kata james sombong. tangannya menggenggam erat tangan bella.
"udah, gak bakal kemana-mana juga dia." seru alexa, melirik tangan james yang masih memegang tangan bella. "kan udah lo jemput pake limosin." lanjut alexa memasuki rumah. diiringi Nick, james dan bella. "michael sama elsa gak kesini ?" tanya alexa membukakan pintu ruang santai di rumahnya.
"terakhir gue liat update-nya michael, dia mau kerumah elsa, belajar bareng." kata bella, mengambil kentang goreng di meja. "biarin laah, mereka kan masih pada kecil, biarin mereka memanfaatkan otak mereka untuk hal yang berguna, selagi masih muda, iya kan ?" lanjut bella.
"hah ?lalu kita ini apa?orang tua ?" omel alexa.
"ale, lo kenapa sih ngomel mulu ?" protes james.
"gue lagi badmood guys, gue baru tau kalo nick punya kakak selain brian, lucas sama richard, kakak kandung."
"ya kita juga baru tau tadi, tapi kita gak badmood. kenapa ?karena kakaknya nick gak asik." bella kembali mengingat betapa dinginnya will tadi siang di latte. "dan kayaknya dia naksir elsa, gue bisa liat tadi gimana sebelnya dia ngeliat michael ngegodain elsa."
"gue juga sebel liat michael ngegodain elsa." sahut nick.
"nicholas ?lo gak lagi ikutan naksir elsa kan ?" selidik alexa.
"gak alexa sayang, lo tau kan sebelum gue kenal kalian, gue udah lebih dulu kenal sama elsa dan michael, michael itu berlebihan banget."
"emang sih berlebihan tapi dua love bird itu cocok, kan seumuran, sama-sama pinter, satunya cantik satunya ganteng, udah gitu kenal udah lamaaa banget. gue sih doain moga kelak mereka jodoh."kata james. mengambil kentang goreng di tangan elsa.
"gimana kalo kita comblangin mereka ?pas kan momennya elsa baru aja putus." bella menyambut kalimat james dengan ide briliannya.
"guys, kapan tepatnya max sama elsa pacaran ?" tanya alexa teringat fakta bahwa dia gak tau  kalo maxime pernah pacaran sama elsa.
"well..kita juga gak tau ale coba lo tanya nicholas, kan elsa temennya sejak smp ?" jawab james. alexa langsung mengarahkan pandangannya ke nicholas yang lagi asyik dengan ponselnya.
"what ?" kata nicholas, sadar kalo diliatin alexa. "gue lagi smsan sama michael, dia lagi ngapel elsa."
"kaan, tuh anak berdua harusnya kita comblangin aja." bella mulai semangat.
"gue udah bilang gue gak redo kalo mickey the rainbow hair itu jadian sama elsa." nick mulai kesel.
"yah whatever lah, jadi kapan elsa jadian sama max ?" alexa ikutan kesel.
"gue juga gak tau kapan, elsa gak bilang, gue taunya juga pas mereka udah putus."
"kapan itu tepatnya ?"
"seminggu lalu, pas gue ke Arendelle, gue liat dia di kantin kucel banget. dan dia bilang kalo dia barusan putus sama maxime, karena elsa tau kalo maxime juga jalan sama luna.you know, kakaknya."
"setau gue, maxime sama luna udah 5bulan gitu pacaran, backstreet emang tapi semua anak cheers tau, dan berapa lama maxime kenal elsa ?" ale mulai mengintrogasi.
"elsa mulai sekelas sama kita kan baru 3-4 bulan. jadi.." bella menggantungkan kalimatnya.
"jadi bukan luna dong yang ngerebut max dari elsa, tapi si elsa yang .."ale mulai membuat kesimpulan. dia udah tau kalo ada yang gak beres sama luna, sejak luna pindah ke asrama west stone dua bulan lalu.
"elsa kan gak tau berati bukan elsa dong." protes nick, dia paling gak suka kalo ada yang nyalahin elsa. "lagian elsa sama max juga backstreet. emang dasar max aja yang, you know ?asshole."
"nicholas, lo beneran gak lagi naksir elsa kan ?" tanya alexa tegas.
"ale, gue cuman gak suka aja lo nuduh-nuduh elsa ngerebut max dari luna, apa salahnya coba elsa jatuh cinta sama cowok playboy ?well, elsa gak tau kalo luna juga pacaran sama max karena lo bilang tadi mereka backstreet, well elsa juga backstreet sama max."
"..." alexa diem, sebel lebih tepatnya.
"well, mungkin elsa agak bego, udah tau max playboy tetep aja dipacarin." nick membelai rambut alexa. "jangan marah dong, elsa sama mickey itu udah kayak sodara sendiri."
"heh kalian berdua, gue baru inget, sekitar 2 bulan lalu, pas kita lagi di kantin, elsa dipanggil sama madam jane, pas balik elsa bilang dia disuruh ngeprivat max kan ?ya karena nilainya max merosot karena sibuk sama basket, renang dan badminton ?ya mungkin sekitar itu elsa jadian." kata james.
"okay, kita disini mau ngebahas elsa ?guys besok aja langsung kita interogasi orangnya, kita have fun disini. bosen tauk." gerutu bella. "besok gue tanya ke elsa, lo ale, lo kan temen baiknya luna dari smp, lo tanya luna, okay ?besok kamis kita kan pulang agak awal." kata bella sambil masih cemberut. tapi diamini yang lain.
"okay, terus gue, mickey sama nicholas ngapain ?"
"hey james, lo besok kan ada latian basket, lo tanya dong sama temen-temen basket lo. gue sama mickey mau nemuin maxime." usul nick. dan juga diamini yang lain.***

Selasa, 07 April 2015

memory ~~ D stories

Between #DN #And #Y
(baca between dn and way)

"Andy !!" seru dennys begitu melihat Andy. Andy menoleh, tersenyum dan menghampiri cowok ganteng pake jaket merah yang lagi nangkring di motor maticnya.
"hey, den, apa kabar ?" sapa andy sembari menjabat tangan dennys.
"baik, kamu gimana ?" dennys menjabat tangan andy.
"baik juga, suara kamu masih serak aja." canda andy. membuat dennys tertawa. otomatis tawanya serak juga. "gak usah ketawa deh, gak lucu."
"iya iya, gak ketawa kok."
"..." sunyi selama beberapa detik. antara dennys dan andy cuma saling liat. rasanya kayak orang yang udah 5taun gak ketemu.
"rasanya kayak lima taun gak ketemu ya ?" celetuk dennys, memecah kebisuan yang langsung disambut tawa andy.
"lima tahun ? kita kenal aja baru setaun setengah den."
"masak sih ? perasaan masih baru banget setaun setengah."
"iya emang. emang kamu pikir facebook itu populer taun berapa?2005?"
"emang kita kenalnya lewat facebook ya ?"
".." andy hanya mengangguk. sesaat diam kembali menyelimuti mereka berdua. andy bingung apa yang akan dia omongin,  begitu juga dennys. keduanya tenggelam dalam angan masa lalu mereka. ya, mereka pernah pacaran. 2 minggu setelah mereka kenalan di facebook. dan 2 minggu setelah itu mereka untuk pertama kalinya ketemu, dan 2 minggu setelah itu mereka putus. Tragis lumayan. dan kini, setelah setaun sebulan lebih dua minggu mereka lost kontak, mereka bertemu. *bentar, kenapa serba dua minggu gini ya ?*
"wanna tell me, how could you be here ?" tanya andy.
"wanna see you of course ." jawab dennys mengeluarkan senyumnya. senyum khasnya, dengan sebagian mata menutup.
"gak mungkin.!!" andy tertawa."kamu, datang jauh-jauh dari negara pare,cuma mau ketemu aku ? gak dennys banget."
"eh maksudnya apa gak dennys banget ?"
"aku itu tau kamu den, sekalipun baru kenal plus lama gak ada kabar."
"trus ?intinya ?"
"kamu gak akan jauh-jauh dateng dari pare, ke sekolahku, cuma buat satu tujuan, ketemu aku. emang kamu pikir pare - kediri berapa kilo?3 kilo? 55 kilo dennys."
"ya..terus ?" dennys tersenyum bingung.
"dan itu jauh banget. kamu menempuh perjalanan sejam, siang panas-panas gini, cuma buat nemuin aku, bahkan kamu belum ganti seragam. dan lagi, aku bukan siapa-siapa kamu loh." andy tertawa sadis.
"kata-kata kamu sadis banget. kesannya aku itu makhluk egois dan pelit banget."
"aku gak bilang gitu. aku tau kamu itu orangnya perhitungan banget."
"udah bilang aja aku orang pelit." dennys sedikit kecewa.
"gak usah nyedih gitu deh. jadi kenapa kamu bisa ada di sini ?pacar kamu anak sekolah sini ?"
"sembarangan..gak lah."
"oh iya, type kamu bukan anak kejuruan. type kamu kan anak SMA, jurusan IPA bukan multimedia." andy menggoda.
"gak usah mulai lagi deh,An." GLeKk. jantung Andy sedikit mencelos. seumur-umur dia hidup sebagai cewek bernama Andy. cuma 2 orang yang manggil dia An. yah, dan itu danni,sepupunya yang tinggal di bali,dan udah 10taun gak ketemu,itupun ada title Kak sebelum An, dan dennys. itu udah cukup membuat andy seneng, seenggaknya nama An,cocoklah buat cewek. lainnya mah, manggilnya Nda ndi nda ndi aja. dan setelah lama gak ketemu dennys, dennys manggil dia An lagi. "Hey, kok diem." dennys menowel bahu kanan andy.
"emang aku harus teriak-teriak ?" andy berkata sekenanya. dennys kembali tertawa. "dikira lagi kampanye apa pake teriak-teriak segala." lanjut andy. tersenyum. tak lama kemudian melintas beberapa truk berwarna merah. yang ternyata lagi kampanye sambil teriak-teriak. dennys dan andy kembali tertawa.
"duduk An." dennys mempersilahkan andy duduk motornya. jadi possenya udah mirip orang boncengan naik motor.cuman motornya gak jalan.
"jadi kenapa kamu ada di sini ?mau cari pacar ?" andy kembali menggoda.
"gak lah, mentang-mentang sekolah kamu banyak ceweknya. aku ada kepentingan." dennys menghela napas. menatap andy yang duduk di sampingnya. "sama kamu."
"oh ya ?kepentingan.masuk akal, emang penting banget ya ?kenapa?semalem kamu ketemu malaikat pencabut nyawa,trus bilang kalo hari ini jadwalnya dia nyabut nyawaku gitu ?"
"sembarangan kalo ngomong." dennys menowel bahu kanan andy lagi.
"sorry, I'm just messing up with you."
"..." dennys diam. masih menatap andy tajam.
"gak usah gitu-gitu amat kali liatnya. den, jangan mentang-mentang kamu anak SMA terbaik, jurusan ipa, hidup kamu jadi serba serius gitu, becanda kan gak ada salahnya."
"..." dennys masih diam. dia bahkan gak dengerin apa yang dibilang andy.
"ah, elah den, udah donk. aku tinggal nih." andy mengancam.
"..."
"deeenn..!!" teriak andy. membuat gak hanya dennys,tapi juga beberapa orang yang lewat di sekitar mereka menengok. "jangan bikin takut donk."
"bhahaha." dennys kembali tertawa."kamu masih aja cerewet."
"kamu masih aja ngeselin." andy sedikit sewot. bukan gara-gara dennys yang tadi sunyi beberapa saat. lebih karena malu gara-gara dipelototin orang-orang yang gak sengaja lewat trus kaget pasca andy yang main teriak tadi.
"sorry deh sorry.aku tadi kesini,daftar buat ikutan tes masuk ptn. kan tesnya diadain di sekolah kamu.dan tadi aku gak sengaja liat kamu,jadi deh aku tungguin.kangen sama kamu kali An. setaun lebih gak ketemu." jelas dennys.membuat andy tersipu.
"ooh, kamu ikutan tes itu.nita ikut juga ?"
"nita ? aku udah gak sama nita. kita udah putus."
"What ? Why ?" andy shock. lebih ke seneng sih.*hayah..andy
"kenapa kamu shock gitu sih ? Andy, orang nikah trus cerai aja biasa, apalagi pacaran, trus putus. gak usah shock gitu deh."
"ya, abis kalian cocok banget. aku aja ngiri."
"jeles maksudnya ?" goda dennys.
"apaan sih.jangan mulai deh."
"iya deh nggak.kamu ikutan tes juga kan ?ya ikutan lah den,aku kan murid terbaik di jurusanku,pasti ikutanlah." dennys tanya dan dia jawab sendiri, niru gaya andy ngomong yang padahal gak mirip banget.
"ih, pantes banget."
"beneran kan kamu bakal jawab gitu."
"ih sok tau."
"lah kamu bilang pantes banget."
"iya pantes banget.pantes banget jadi bencong." andy terkikik. begitu juga dennys.dennys meraih tangan kanan andy.
"jadi kamu daftar di ptn mana ?"
"aku gak ikutan dennys."
"what ?why ?" dennys ikutan gaya shock andy tadi.
"ya gak ikutan aja.aku lagi konsen ke ujian kompetensi kejuruanku 2 minggu lagi.kamu tau kan,anak kejuruan ujiannya lebih sulit."
"iya percaya deh.kamu masih kost ?"
"masih.masih kost ditempat yang dulu kok.mau ngenterin aku pulang?"
"boleh." jawab dennys mantap.
"hah, gak gak bencanda kok."
"serius juga gak apa lagi."
"jangan tanggepin semua dengan serius.kan aku udah bilang tadi."
"iya,tapi juga jangan semua dibikin becandaan."
"den.." panggil andy lirih.
"ya ?"
"you're still holding my hand." andy melirik tangan kanannya yang masih digenggam dennys erat.
"sorry.udah sore,aku anter pulang ya.ke kost kamu."
"gak usah den.aku pulang sendiri aja.aku ada temennya kok."
"temen ?temen apa temen ?" goda dennys.
"temen. orang dia cewek kok."
"oh..ya udah, mana temen kamu ?ini udah sore loh,sekolah kamu juga udah sepi."
"oh iya." andy menepuk keningnya pelan.dia inget tadi ada janji pulang bareng sama reyla,temen sekostnya."bentar ya." Andy main cabut. berjalan cepat ke arah sekolahnya. yak, 1.2.3.4.5 baru lima langkah dia balik lagi. "tunggu sini ya den, jangan pulang dulu."
"oke." tuk tuk tuk tuk dennys menunggu.
--5 menit berlalu. saat tiba-tiba andy muncul lagi dengan napas ngos ngosan. "an, kamu kenapa?"
"aduh, sori-sori-sori, lama ya.aku abis nyari temenku,tadi mau pulang bareng.hah,pasti sekarang dia udah pulang." andy menarik napas panjang.wajahnya mulai menyedih.dia takut kalo reyla marah.karena emang temen baiknya itu gampang banget marah.apalagi kalo soal janji yang gak ditepati.bisa bulanan marahnya.andy mencoba mengatur napasnya,saat tiba-tiba ponselnya bunyi. REYLA."mati gue." gumamnya.
".." dennys lebih milih diam.bingung berbuat apa.
"halo rel.sorriiiii.gue lupa.lo sekarang dimana?aduh lo pasti marah banget ya sama gue ?plis jangan marahin gue rel.dan bla..bla..bla." andy berusaha meminta pengampunan Reyla.saking ngerasa bersalahnya,dia bahkan gak ngasih kesempatan reyla buat ngomong. dennys makin bingung. dia ketawa ngeliat andy yang kebingungan.bener-bener lucu,pikirnya."...tadi gue udah mau nungguin lo, tapi..APAH ?" andy teriak sekencengnya.membuat dennys yang tadi senyum jadi kaget. memegangi jantungnya yang serasa mau copot."Kampret lo.gue kepikiran tauk. trus dimana sekarang lo ?udah dikost.lo ga jadi pulang donk.jam segini kan udah gak ada angkot,emm gitu ya, iya deh.sorry banget ya rel,iya ntar gue cerita.iya iya,kalo perlu ntar gue sujud deh di kaki lo.iya relll,abis ini gue pulang. oke,bye..ah dasar monyet ngesot." andy menutup ponselnya.wajahnya terlihat berseri sekarang.
"temen kamu itu sejenis Tuhan ya?pake sujud-sujud segala." komen dennys sambil meraih tangan andy,mengajaknya duduk kayak tadi.
"bukanlah.dia itu udah kayak kakak sih.temen baik deh pokoknya."
"keliatan kok.kenapa kamu sampe panik gitu sih ?"
"abisnya tadi itu aku udah janji,mau bantuin dia,dia tadi kan ujian susulan,nah aku pulang dulu,bantuin dia ngerjain soal.eh malah akunya lupa.ya jadi aku kira dia marah.apalagi liat sms-smsnya dia tadi.ngeri den.dia temen satu kost,kalo misal marahan kan gak asik den."
"I see.yaudah aku anter ke kost deh.ga boleh nolak."
"okey.." motor matic biru dennys meluncur.menyusuri sepanjang jalan Baruna.perlahan menuju jalan kencana,kost Andy.
====
**Ndy, sorry, gue gak jadi nemenin lo.tadi kakak gue main kesini dan jemput gue.gue mau nungguin lo,tapi kakak gue keburu njemput anaknya.sori ya.lo dikost sama dewi, baik-baik ya.see you.besok pagi-pagi banget gue kesini kok.
NB: BESOK lo utang crita sama gue soal cowok itu, utang sujud sama gue.bhahaha
_Reyl.** Andy menghela napas.sia-sia tadi dia ngos-ngosan ngiterin sekolahan.ngelewatin waktu ngobrol bareng dennys.dia melemparkan tubuhnya ke kasur. melepas kaus kakinya. membaca memo yang ditempelkan reyla di helmnya.
"ketawamu fales rell." gerutu Andy. bener-bener sebel.bukan karena ditinggal reyla.lebih karena dia ditinggal berdua sama dewi doank.bahkan andy gak pernah saling ngobrol sama dewi semenjak dia menginjakkan kakinya di kostnya. menurut andy, dewi itu terlalu extreme.ngomongnya gede banget.gak sesuai sama postur tubuhnya yang kecil banget."udah gitu nempelin memonya gak keren banget. di pintu kek. malah di helm. bikin helm gue lecet aja." Andy menenggelamkan mukanya di boneka lumba-lumba nya."ngeseliiiinnnnn." teriaknya di bawah bonekanya.
"kak?Kak Andy? baik-baik aja kan ?" seru dewi yang main nongol di balik pintu.
"sorry sorry. lo kaget ya ?" andy nyengir.
"gak kaget kok. cuma khawatir." kata dewi sambil ngeloyor pergi.
"maksudnya ?" andy bingung. meraih ponselnya yang berdering. "halo.?" katanya ketus."ada apa?"
"ketus banget.marah ya sama aku." kata suara seberang.
"udah deh dan.kalo tujuan kamu dateng ke hidupku cuma mau bikin aku pusing, bingung,dan cuma buat mainin aku.well.SELAMAT,kamu berhasil dan." omel andy. sambil masih menenggelamkan wajahnya di boneka lumba-lumba.
"Dan ?maksudnya ?"
"dan..kamu lupa nama kamu ?" andy makin ngomel.
"An, aku dennys." JLekk. Andy langsung melempar boneka lumba-lumbanya dan langsung terduduk.melepas ponsel yang ada di kupingnya. melihat layar ponselnya bertuliskan nama (dennys_by)."halo, an ?"
"hey, dennys ?ini beneran dennys yang tadi ?"
"iyalah. emang kenapa, kamu udah delet nomer hape ku ya ?" dennys kecewa.
"hah?gak kok,aku gak pernah nghapus nomer kamu.sori sori.abis aku gak liat nama.em..sorry ya."
"iya gak papa kok.kamu lagi nunggu telpon seseorang ?aku matiin ya."
"ah gak kok.kamu udah nyampe ?"
"udah, baru aja parkir badan."
"cepet banget, ngebut ya ?"
"gak juga. kamu udah sujud-sujudnya ?"
"apaan ?sholat maksud kamu?"
"tadi kamu kan..okey lupain aja deh.kamu lagi apa an ?"
"lagi ngomong sama kamu kan." andy tersipu.begitu juga dennys di seberang sana.lagi senyum-senyum sendiri di kolam ikan belakang rumahnya.
"An..kamu lagi ada masalah?mau crita?"
"semua orang punya masalah kali den,termasuk aku.aku yakin kok,di setiap masalah,pasti ada solusinya,gitu juga masalahku.dan kalo gak ada solusinya...ya mungkin itu bukan masalah." dennys tersenyum mendengarnya.
"I agree with you,but are you okay with all those problems?"
"me ?I'm okay. why not ?"
"An.."
"iya..?"
"Aku kangen sama kamu." Pletakkk..rasanya kepala andy mau copot."kamu gak kangen sama aku ?"
"..." sunyi.
"An..kamu masih disana kan ?"
"iya.."
"iya apa? iya kangen apa iya masih ?" goda dennys.
"iya apa ya..iya itu aja deh.hahaha."
"oh ya, abis aku tes,jalan yuk.selama kita kenal,kita gak pernah jalan-jalan deh.kamu sibuk gak ?nonton yuk."
"boleh.pas itu kan aku libur,ada acara sih.tapi bisa disambil jalan."
"okey, aku jemput dimana ?"
"ketemu di lobi bioskop aja.aku bisa berangkat sendiri kok."
"yah, gak romantis banget berangkat sendiri-sendiri." andy kembali tersipu.
"pulangnya kamu anter."
"gitu, tetep ga romantis,ketemu di sekolah kamu aja gimana ?"
"okey. kamu mandi gih, udah malam, aku mau makan dulu,"
"siapp.have a nice dinner."
"thanks." tut tut tut. "aaaaaaaa" andy kembali teriak.dia belum pernah ngerasa seseneng ini.padahal dulu dia sama sekali gak ada persaan sama dennys.dan bahkan sampe mereka ketemu tadi siang dia masih gak ada perasaan apa-apa sama dennys.tapi gak tau kenapa sekarang dia bisa seseneng ini.mungkin karena lama dia gak denger ada yang bilang kangen.
"Kak Andy ? beneran baik-baik aja kan ?" dewi kembali muncul dari balik pintu kamar Andy.muncul dengan wajah (mungkin) berlumuran darah.membuat Andy teriak histeris."kak, kak kenapa ?" dewi panik.
"wajah kamu. wajah kamu kenapa darah semua ?" Andy masih sambil histeris.
"oh..ini.hahahha" dewi malah ketawa."ini strowberry kak.masker stroberi.bukan darah.gak usah histeris gitu deh kak.nih rasain deh. manis kok." dewi mencolek masker merah diwajahnya.
"gaakk..makasih. buruan dibersihin deh.serem tauk." andy mendorong tubuh kecil dewi keluar kamar. karena dewi masih aja ketawa bengis.andy kembali berbaring di kasur empuknya.memandangi layar ponselnya."dennys nelpon gue barusan."
"aaaaaaaaaaaaaa." teriak sebuah suara.melengking banget. membuat andy nyaris menjatuhkan ponselnya.untung aja refleksnya bagus.andy segera berlari menuju ruangan depan. dan menemukan dewi nangis di depan cermin tua kostnya.
"Wi, lo gak papa kan?lo kenapa nangis?" Andy menggoyang-goyangkan tubuh kecil dewi."wi..jangan diem aja.lo kenapa?" Andy semakin panik.dia keinget cerita reyla tentang hantu yang biasa nongol di cermin tua rumah kostnya.
"kak andy." dewi main meluk andy.erat banget.membuat andy yang tadinya panik jadi takut."kak..." dewi masih terisak.
"kenapa wi.kenapa?"
"bener kata kakak.hiks..hiks..aku keliatan serem.serem banget kak." ATDEZING!! Andy langsung melepas pelukan dewi.membuat dewi nyaris terlempar.
"DASAR MONYET NGESOT !!!lo tuh bikin gue jantungan, ketakutan, panik, ngeri.TAUK."Andy mengumpat. mengeluarkan suara melengkingnya.membuat dewi yang tadinya nangis malah ngakak.
"masak sih kak?hehe,ya maaf kak,abisnya dewi takut."
"lo pikir sejak kemunculan pertama lo pake masker darah itu gue gak takut?"
"iya sorry kak.cepetan makan gih,tadi sama bu kost dimasakin nasi kuning tuh."
"gue gak laper," Andy beranjak meninggalkan dewi.
"gak laper tapi meluncurnya ke dapur." cibir dewi pelan.
====
"abis nelpon siapa den?" seru mama dennys.membuat ponsel dennys nyaris nyemplung kolam.
"mama ngagetin aja.nelpon cewek ma."
"siapa?nita?kok lama kamu gak ngajak nita kesini ?"
"dennys udah putus ma sama nita."
"kok putus sih,padahal mama kan udah klop sama dia."
"mama gak trima ?"
"ya gak donk. jarang ada cewek kayak nita."
"kalo gak trima,mama pacaran aja sama nita.beres kan." kata dennys sadis sembari meninggalkan mamanya.
"iya, tapi gantiin mama jadi mama ya." balas mamanya.gak kalah sadis.
"beres ma.."
====
"jadi suami kakak lo,ke luar kota?" tanya andy sambil melahap nasi bungkus yang dibeliin Reyla.
"iya ndy,jadi mungkin seminggu ke depan gue nginepnya di rumah mbak mega.lo gak apa kan kalo di kost tanpa gue?" Reyla berhenti mengepak beberapa buku pelajarannya.
"cuma seminggu kan?dan gue gak berdua doang sama dewi kan?"
"gak lah,anak-anak yang lain ntar sore pada balik katanya.gue sih yang nyuruh."
"oh,eh,lo gak harus ngepak semua buku-buku lo kali" andy komen setelah melihat rak buku reyla kosong melompong.
"oh iya ya ndy.ngapain coba gue ngepak buku gue semua.kan gue juga gak pernah belajar kan." reyla menggaruk-garuk alisnya.berlagak sok serius.Andy menatap reyla masam.lebih ke ingin jambak.
"gimana bisa lo sekolah tapi gak pernah belajar.udah gitu lo selalu masuk 10 besar lagi."
"lah, kan kadang gue nyontek lo ndy."
"monyet ngesot." andy meneruskan sarapannya.
"Monyet ngesot mulu deh,kalo gitu,selama seminggu ke depan,nitip ya,lo bawain buku gue kesekolah.gimana?ide bagus kan.?"reyla kembali mengeluarkan buku-buku yang tadi udah dia masukkin rapi ke kardus.
"kadal bengal.ogah.trus lo bawa apa kesekolah ?"
"kecebong bencong.ya bawa motor lah,biar gue bisa jemput lo,jadi lo gak perlu jalan kaki.dan juga gue bawain lo bekel dari rumah kakak gue,jadi kita gak perlu jajan.Lo inget kan,lo gak pulang.jadi uang jajan lo masih macet tandanya lo kudu hemat."reyla setengah teriak.
"bener juga lo rel.aduh emang lo itu paling bisa ngertiin gue."
"makanya lo dipertemuin sama gue.siput keriput."
"perasaan dari tadi kita ngejekin hewan mulu."
"iya,perasaan tadi pas di rumah,gue mau ngintrogasi lo.soal cowok berjaket merah kemaren.so,who is he ?"
"he is who ?"
"WHO IS HE,sampe lo TEGA ngelupain gue yang lagi berjuang setengah mati ngerjain soal PKN." reyla kembali teriak.
"dennys.gak usah pake teriak deh rel.ntar mulutmu itu dicopot sama ibu kost."
"oke sorry,dennys siapa?selama gue kenal lo,gue gak pernah denger lo nyebut nama dennys."
"dennys.ya dennys.emang gue gak pernah cerita ke elo kok."
"kenapa lo gak pernah cerita?"
"ya itu karena kita belum kenal deket rell.gue sama dia cuma temen fb dulu, jadi,kan gak ada yang perlu diceritain."
"oke,trus sekarang berati lo udah deket?"
"mungkin.gue udah setaun lebih gak ketemu dia.dan gue gak ada rasa apa-apa.dia cuma gue anggap,mantan yang gak penting buat dipikirin. so,ya gue gak cerita,beres kan."
"wait.MANTAN?lo udah pernah pacaran sama dia dan gue juga gak lo ceritain.lo kenal dia kapan sih?SMP?lebih dulu lo kenal dia daripada lo kenal gue?"
"Rel,emang lo kira kita smp taun berapa sih?udah ada FB gitu waktu kita smp?ya duluan kenal sama lo lah,kan lo yang ngajarin gue fb-an."
"dan lo gak ngasih tau gue sama sekali hasil gue ngajarin lo fb-an?"
"..." andy diem.sibuk mencari alasan.
"Ndy,kita temenan udah sejak kita denger nama kita disebut jadi penghuni Multimedia."
"iya gue tau rel,tapi kan lo sendiri yang ngasih tau gue,gak semuanya itu harus diceritain.lagian,emang lo gak bosen apa denger gue cerita mulu?dan juga pas gue pacaran,cuma buat seru-seruan doang,kita juga ketemu cuman sekali,dan pacaran juga gak ada sebulan."
"okey,lupain masa lalu.trus dia ketemu lo kemaren, tujuannya?ngajakin lo balikan?"
"gue sih berharapnya gitu.setaun jomblo tandus juga tauk hati gue."
"tandus,lo kata tanah.trus ngapain dia kemaren,keliatannya kalian asyik banget deh.gue sampe gak tega mau maki-maki lo."
"jadi lo ngamatin.?"
"yaiyalah ndy,lo pikir lo kemaren diapelin dimana?di langit?lo itu diapelin di samping kanan gerbang pas.jarak 3 meteran lah."
"kok gue gak liat lo ?"
"lha gimana lo liat gue,lo liat kanan mulu.lah gue kan di sebelah kiri, anyway, dia manis juga."
"emang.dulu sumpah deh gue ada feeling apapun ke dia.pas jadian,pas diputusin,gue beres-beres aja.makanya gue gak crita."
"masuk akal sih.oh iya,kemaren lo dicariin danar tuh."
"hah,pas kapan?kok gue gak tau,perasaan gue nempel lo terus deh."
"iya,nempel terus sampe akhirnya gue dipanggil bu anjar buat ulangan susulan Pkn,dan lo main nongkrong bareng si dennys."
"oh,jadi abis itu ?ngapain dia nyariin gue?masih inget?eh,maksudnya ngapain dia sekolah kita?"
"dia ikutan tes ptn itu,daftar gitu deh."
"trus lo bilang apa pas dia nyariin gue?"
"ya gue bilang,lo liat aja di depan,dia udah pulang,tadi gue suruh nungguin di depan."
"oh.." andy menghela nafas.begitu juga reyla."lah?trus dia liat gue sama dennys dong rel ?"
"mana gue tau,iya kali.emang kenapa sih?kok gue rasa,lo akhir-akhir ini jarang banget nyebut nama danar,lo ada masalah sama danar.jangan bilang lo gak mau crita lagi."
"gue bingung sama dia rel,sebel banget."
"emang kenapa ndy?crita donk."
"inget kan minggu lalu,pas sekolah kita ikut kompetensi IT,nah pulangnya kan mobil sekolah kita mogok,trus kita dibarengin sama anak smk sebelah,which is,sekolahnya danar?"
"inget-inget lupa sih." reyla nyengir.
"rel, itu baru minggu lalu,masak lo udah lupa?"
"yang lo duduk bareng danar itu kan?trus entah kenapa lo pulangnya langsung lungsuh itu kan?kenapa?"
"lungsuh,emangnya keset.nah pas itu kan kita asyik ngobrol,asli rel,aku itu udah beneran mulai suka sama dia.eh tiba-tiba ada yang telpon.gak diangkat, pas gue tanya siapa yang nelpon, kenapa gak diangkat?tau gak dia jawab apa?"
"apaan?"
"dengan santainya dia bilang,kalo yang telpon itu ceweknya.dia lagi duduk di seberang gue. liatin gue.coba kasih gue alasan biar gak sebel sama dia."
"dia becanda kali."
"Rel, awalnya gue juga mikir gitu,danar kan emang humoris orangnya,tapi itu beneran rel,dia serius."
"..." reyla diam.
"rel,bisa dibilang gue itu beneran suka sama dia.lo tau kan gue emang gampang buat suka sama orang,tapi buat beneran suka sama orang,apalagi cowok itu susah banget.dan selama 6 bulan gue kenal sama danar,gue beneran suka sama dia.gue belum yakin sih,gue cinta apa gak sama dia,tapi..hati gue sakit begitu dia bilang udah punya cewek."
"gue ngerti Ndy.coba gue cari tau.soalnya ndy,kata tere,danar itu belum punya pacar.coba besok gue tanya."
"gak perlu rel,gue udah tanya tere,katanya emang danar udah punya cewek, mereka pacaran udah dari smp.orang pacarnya itu tetanggaan sama pacarnya tere."
"lah,kenapa tere gak ngasih tau kita sih.bukannya dia yang ngenalin danar ke elo.gimana bisa tere nglakuin ini ke elo yang jelas-jelas temennya."
"tere juga gak tau rel,gue taunya kemaren,pas tere main narik tangan gue ke perpus.itu tere baru tau kalo danar udah berpacar."
"gimana bisa dia tau ?"
"pacarnya.gue dapet titipan sorry dari danar.trus tere tanya sorry soal apa?pacarnya bilang soal danar yang selama ini boongin gue."
"gila.bener-bener gila mereka.kenapa lo baru crita.kenapa gak dari dulu,kan kemaren bisa gue gampar tuh si danar." reyla ikutan emosi.
"gue aja masih belum bisa terima kenyataan,gimana gue mau crita rel.gue bingung mulai darimana."
"sabar ya ndy..sorry kalo gue gak peka." reyla mendekap andy.
"gue udah gak apa kok rel,kan kemaren udah diapelin sama sang mantan."
"semut keriput." keduanya kembali ketawa."gue baliknya sore aja kali ya,pas anak-anak udah pada dateng.gue gak tega ninggalin lo sendiri Ndy."
"lah,sendirian,emang dewi kemana?"
"..." reyla mengangkan bahu. merebahkan tubuhnya ke kasur andy."tolong smsin mbak mega donk,suruh jemput sore.gue mau tidur dulu." reyla melempar ponselnya ke Andy,yang sebenernya meleset,tapi sekali lagi,untung aja refleks andy bagus,jadi gak sampe jatuh.
====
Andy kembali cengingisan setelah menekan tombol reject di ponselnya.ini udah ketiga kalinya dalam 4jam terakhir.hal ini membuat reyla sedikit merinding.begitu juga tere yang diam-diam liat andy dari seberang kelasnya.dan akhirnya dua sejoli, reyla dan tere sepakat mengadakan pertemuan diam-diam pas jam istirahat pertama.
"rell, lo yakin gak mau nenemin gue ke perpus istirahat pertama ntar?" tanya andy yang langsung dihadiahi gelengan oleh reyla.
"sorry ya ndy, ntar gue mau ke kantin, kan gue ada wawancara sama bu kantin." reyla bohong. "tugas b.i tadi." imbuhnya.
"oh iya, lo dapet tugas yang hubungannya sama makan ya."
"yupp."
"kalo gitu gue ikut elo deh. siapa tau gue bisa bantu."
"hah ?" reyla bengong. bingung. gak enak banget dia mau nolak. tapi kalo dia ngijinin andy ikut..reyla gak bisa bahas apa yang sebenernya terjadi sama tere."gini ndy, bukannya gak ngebolehin. tapi, untuk kali ini, biarin gue ngerjain tugas sendiri ya,masak gue sampe ntaaaar ngerepotin lo mulu, nyontek lo mulu, nganiaya lo mulu ?" reyla memasang tampang serius yang langsung disambut senyum oleh andy. bukan karena reyla yang masang tampang seriusnya, lebih karena andy melihat siapa yang sedang menggetarkan ponsel digenggamannya.
"gue setuju deh sama lo, tapi gue gak ngerasa lo ngerepotin gue rell." kata andy serius sambil melenggang ke luar kelas. menerima telpon.
===
Andy sedang berdiri di depan sekolahnya sambil tersenyum sesekali menanggapi sapaan teman-temannya. hatinya sedang sangat bahagia siang menjelang sore itu. andy sendiri gak tau kenapa bisa sebahagia itu. apa yang mambuat dia bahagia banget pun dia masih mikir. yang andy tahu, hal senyebelin dan semenyakitkan apapun hari itu gak berasa apa-apa buatnya. termasuk saat sosok ini menghampirinya, dan main ngagetin andy. sosok yang seminggu terakhir ini membuat andy kehilangan nafsu makannya.
"hay ndy, nunggu siapa ?" sapa dannar, mencoba ramah. sebenernya dannar sendiri sedikit gak pede ketemu andy, setelah apa yang dannar lakuin sama andy. tapi dannar sendiri gak bisa bohong, setelah kebersamaan dannar sama andy 6bulan terakhir, dia bisa dibilang, gak semangat jalan kalo belum ngeliat andy. seenggaknya, itu yang dia rasain selama seminggu terakhir.
"hey, dannar. kok disini ?" balas andy gak kalah ramah. sambil mengeluarkan senyum cengingisannya.
"emm..mau liat aku ada di kelas mana tes besok." jawab dannar.
"oh, kamu ikutan juga ?"
"iya, kamu juga ikutan kan ?"
"gak kok, udah duluan ada tugas."
"oh..kamu kok belum pulang ?tadi aku liat reyla sama tere udah pulang."
"iya,mereka mau ke kost dulu."
"oh,mau aku anter pulang ?"
"gak usah." andy kembali senyum. sejenak keduanya terdiam. andy sibuk dengan ponselnya. dannar sibuk mengamati perubahan andy.bukan perubahan fisik, tapi sikap andy. harusnya andy marah besar padanya,tapi ini, andy malah tersenyum ramah padanya. apa yang sebenernya andy lakukan?apa andy cuman pura-pura, atau emang andy gak marah?
"aku pikir, kamu marah sama aku ndy." seru dannar.
"marah ?kenapa harus marah ?"
"karena aku bohongin kamu. dan selama seminggu lebih kamu gak ngehubungin aku sama sekali."
"..." andy diam. dia gak mau ngerusak mood nya yang lagi hepiyepi hari ini.dengan pertanyaan dannar barusan. "aku gak marah kok. mungkin belum." jawab andy. kembali tersenyum. baru saja dannar mau membuka suara, sebuah motor matic lengkap dengan jokinya,berhenti di depannya. dan andy menghampiri motor itu. "duluan ya." seru andy. sudah siap menaikki motor. si empunya motor membuka kaca helmnya. tersenyum pada dannar.
"cowok itu lagi. siapa sih dia?keliatannya andy bahagia banget sama dia." gumam dannar. dari kejauhan, dua pasang mata yang sedari tadi mengamati kembali heboh. siapa lagi, tere dan reyla.
"andy itu kayaknya bener-bener ada yang gak beres ter,"
"bener la,dia kan harusnya marah sama dannar, tapi lo liat ?tadi dia malah senyum-senyum gitu sama dannar."
"iya, gak andy banget kan ?jangankan sama dannar yang udah mainin dia,sama gue aja yang kadang lupa pake handuknya di kost,dia marah banget.harusnya kan andy juga marah sama dannar."
"something wrong nih la.kita harus cari tau."
"iya re, makanya gue ngajak lo ketemu gini."
"eh bedewe, cowok tadi itu siapa?"
"mantannya andy."
"oke lo cari tau tentang dia."
===
"cowok yang tadi siapa An ?" tanya dennys sembari mengambil gambar andy yang lagi minum es.
"dennys, apaan sih. posseku jelek banget tauk." andy mengomel dan merebut kamera di tangan dennys.
"bagus kok, natural banget."
"jelek."
"cantik."
"..."andy diem lagi. tersipu malu dikatain cantik.
"an..jadi siapa cowok yang tadi ?cowok baru kamu ?"
"ih bukan..mantan calon cowok baru."
"ha?maksudnya?jadi kalian dulu pernah deket?"
"iya den, trus tiba-tiba dia bilang kalo udah punya cewek jauh sebelum aku sama dia deket.jadi aku ngundurin diri aja."
"hahaha." dennys ketawa. "ngenes banget. trus kamu udah terlanjur cinta mati gitu sama dia ?"
"cinta mati, apaan lebay banget. kalo cinta gaknya sih ga bisa mutusin, yang jelas aku udah care banget sama dia, gitu juga dia, udah kayak..emm..apa ya..lebih kayak kakak adik sih kalo dipikir-pikir."
"trus kamu gak marah dibohongin gitu ?"
"marah lah."
"tapi tadi kamu masih akrab-akrab aja sama dia."
"gak tau juga sih, harusnya aku makan aja ya dia."
"serem amat."
"bayangin den, enam bulan aku jalan sama dia, tapi ternyata dia udah punya pacar. udah dari smp pacaran malah."
"emang kamu gak cari tau dulu apa dia ke temen-temennya atu di apanya gitu ?"
"sama sekali gak." andy ketawa. "aku malah jadi ngerasa bersalah banget. kasian banget deh ceweknya. pasti kesepian tiap weekend gak diapelin dannar karena tiap weekend dannar jalan sama aku dan temen-temen."
"oh, namanya dannar ?yang kamu salah pas telpon sabtu lalu itu ?dia barusan ngeAdd aku tadi."
"serius ?kapan ?"
"pas tadi barusan nyampe taman, pas kamu tadi beli es. aku sign in Fb."
"trus kamu accept ?"
"iya, kan aku liat di berteman sama kamu." dennys nyengir.
"can we please change the subject ?"
"okey, sorry. jadi kenapa sekarang kita kesini. kan aku mau ngajakin kamu jalan."
"lhah, kan janjiannya kita jalan besok abis kamu test dennys."
"oh iya, trus ngapain tadi aku kesini ?"
"gak tau, kamu ngapain tadi ngotot mau main ke sekolah ?"
"gak tau juga." denny kembali nyengir. "kangen sama kamu kali An, emang kamu gak kangen ?"
"tanya gitu terus deh." andy tersipu, kemudian mengambil gambar dennys yang lagi senyum, manis banget.
"tuh kan ganti kamu deh."
"eh, aku baru sadar kamu ganteng banget pas lagi senyum den." Andy menunjukkan hasil jepretannya tadi pada dennys. sekarang giliran dennys yang tersipu."den, mendingan kamu sekarang pulang aja deh, trus belajar, besok kan kamu test."
"oh don't worry, aku kesini tadi udah bawa modul kok, aku bisa belajar disini ditemenin kamu." dennys senyum.
"..." jeprett, andy kembali mengambil foto dennys."kamu tau den, kenapa tadi aku masih bisa senyum sama dannar ?"
"..." dennys mengangkat bahu.
"because of you."
"me ? why ?"
"aku berasa kayak dapet satu ton energi positif begitu tadi pagi buka mata, kamu nelpon aku dan bilang mau ketemu aku."
"..." dennys kembali tersipu. "becanda."
"serius den, makanya tadi aku masih fine aja sama dannar.thanks ya deeenn." entah sadar atau gak, andy nyandarin kepalanya di bahu dennys yang baru aja mau baca buku kimia.
"iya, sama-sama.aku seneng kalo kamu seneng."
sejenak mereka terdiam,gak ada suara.sampe beberapa menit kemudian ponsel andy bunyi.
-kita butuh penjelasan.- sms singkat dari tere. andy terlihat panik.
"ada apa An ? udah disuruh pulang temen kamu ?"
"heheh." andy cengingisan."iya den, temen aku yang dulu itu."
"oh, gak apa aku anter, udah sore juga."
===
Andy udah ngerasa kayak tersangka kasus pencurian timun di ladang pak RT sore menjelang malam ini. dua mata bulat memelototinya, sementara dua mata lagi, yang radak sipit berusaha melotot juga. tapi apalah daya, sepertinya dia ngantuk banget karena sesiangan dia gak istirahat kayak biasanya. dan malah ngawasin sohibnya, Andy lagi pacaran. Kamar kost andy yang biasanya rame, ceria penuh warna tiap dikunjungi dua makhluk ini, sekarang berubah mencekam kayak ruang introgasi di kantor polisi rusia. Andy sesekali melirik ke arah ponselnya yang beretar-getar daritadi. kemudian melirik ke arah dua pasang mata temannya yang sebenernya sih gak menakutkan, lucu banget malah.
"jadi, lo kenapa ndy ?" tere akhirnya ngomong.
"gue gak apa-apa tere ?emang gue kenapa ?"
"lo aneh ndy."
"aneh kenapa sih ?gue biasa aja ?"
"kenapa tadi lo gak marah sama danar ?" reyla to the point. karena udah bener-bener ngantuk dan gak mau memperpanjang masalah.biar bisa cepet-cepet bobok.
"kk..kkalian tau dari mana gue tadi ketemu danar ?" andy mulai gagap.
"gak penting. jadi kenapa ?"
"ya, gue ngerasa, buat apa juga gue marah sama dia ?untungnya apa ?"
"ya karena dia udah bikin lo sakit hati lah Ndy, dia udah bikin lo murung seminggu." Tere mulai gemas dengan sikap andy yang menurutnya gak logis.
"awalnya gue mau marah re, sumpah, cuman gue gak mau aja ngerusak mood gue yang lagi bagus banget dengan gue marah sama cowok gak jelas macam danar."
"gue udah bilang ke elo kan Re, ada cowok yang satunya tadi makanya dia gak marah." kali ini Reyla berbisik ke Tere.
"jadi kalian cuman butuh penjelasan ini doang ?" Andy bangkit dari duduknya.
"lo mau kemana ?"
"pipis Rell, gue udah kebelet nih."
"yaudah buruan, kita masih mau nanya banyak."
"gak bisa besok-besok aja ? gue janji gue bakalan crita, break pertama, di kantin." dan andy langsung ngacir ke toilet.
"lhah ndi, besok kan kita libur.." kata reyla setengah teriak.
"besok malem.." sahut andy dari kamar mandi.
===
Andy melenggang santai di koridor lantai 2 sekolahnya sambil sesekali menyibakkan rambutnya yang berterbangan ditiup angin. langkahnya berjalan pasti menuju kelas yang biasanya dipake untuk jurusan akuntansi. tepat di ujung korodor.