Senin, 24 Agustus 2015

Yellow, Butterfly, and Latte ~ 4

"hei darimana aja lo ?kok lo udah ada disini aja ?" seru nicholas begitu melihat elsa sudah duduk manis di balik komputer di harper. William yang ada di sebelah nicholas menatap nicholas heran.
"ini udah jam 4 nicholas udah waktunya gue buat kerja." jawab elsa sambil masih menatap layar komputernya. "dan ngapain lo kesini ?mau nyolong apa lagi ?" kali ini pandangan elsa mengarah tajam pada nicholas.
"Right question. mau nyolong apa lagi lo ?" kata william seakan teringat rekaman cctv yang dia liat tadi pagi. nicholas memandang tragis pada william.
"Oke, gue pulang, Glad to see you still alive the Queen, hah kenapa hari ini kesannya gue yang jadi penjahat sih." nicholas melangkahkan kakinya. meninggalkan william dan elsa.
"quality time with brother ?" tanya elsa. william menoleh.
"what ?no we just, I mean nick and I we're looking for you by the way. nick bilang lo tadi di sekolah nangis terus dibawa michael entah dimana karena baik di rumah lo, arendelle dan yellow butterfly  and lattee sepi tanpamuu, gue khawatir kalo lo diapa-apain sama michael." jelas will mengambil duduk di sebelah elsa.
"yup and he did." jawab elsa tersenyum lebar. mengingat semua adegan tadi siang di kamar michael. gimana michael..
"WHATT ?" seru will sekeras mungkin sampe GUE kaget dan gak meneruskan kalimat gue. "what did he do ? did he do something ?is that bad ?" tanya will panik.
"yes he did something and it's not bad. it's a good thing."
"did you enjoy it ?how's your feel ?" will mendekatkan wajahnya pada wajah elsa.
"yup, I enjoyed it and I feel different, can't you see that ?"
"see what ?" tanya will heran. giliran elsa mendekatkan wajahnya pada will.
"that I'm different." kata elsa lirih. membuat will mau tak mau mengamati elsa. matanya teruju pada beannie hijau tosca yang menempel di kepala elsa.
"ya, lo kelihatan lebih manis dengan beanie itu." kata will menarik wajahnya dari wajah elsa.
"thanks." elsa tersenyum. "gue gak tau gimana bisa tadi michael melakukan itu semua, tapi serius, rasanya itu kayak..semua hal buruk yang terjadi mendadak hilang, dunia berasa kayak dipenuhi minion dengan segala tingkah konyol mereka, and, I feel..really..awesome and ..merasa terlahir kembali."
"OKAY stop." seru will. dia udah gak bisa ngebayangin lagi. elsa menatap will bingung. "jadi si rambut pelangi itu bener-bener melakukan sesuatu sama lo ?"
"yupp..kita, gue sama mickey,"
"elsa seinget gue lo sama mickey itu masih 16 taun."
"emang kan ?trus kenapa ?gue sama mickey udah cukup umur buat ngewarnain rambut will, mickey malah udah setahun yang lalu mulai mewarnai rambutnya."
"ngewarnain apa ?" will kembali melongo. mendekatkan wajahnya pada wajah elsa.
"ngewarnain rambut. jadi tadi mickey ngecat rambut gue dan gue ngecat rambut dia." elsa melepas beanie-nya. terlihat rambutnya bagian atas berwarna keunguan. "emang lo mikirnya kita ngapain ?"
"mickey yang ngecat rambut lo ?bentar, dia juga motong rambut lo jadi gitu ?"
"iyapp, dia berbakat banget kan ?"
"yaa..dia emang berbakat. dan dia tau banget gimana caranya buat lo terlihat mempesona."
"exactly." elsa kembali tersenyum. kembali memakai beanienya."ini jadwal rapat, isi presentasi sama pertemuan dengan beberapa direksi Harper Group untuk seminggu ke depan. tadi nancy nitip ini." elsa menyerahkan map berwarna biru tua pada will. "gue heran gue sekolah di jurusan broadcast keterima kerja di harper entertainment untuk jadi asisten pribadi. this must be kidding me." lanjut elsa membuat will tersenyum.
"sebenernya harper entertainment mau membuat beberapa project, tv series, iklan, tv movie atau apalah, gue denger dari mama gue kalo beberapa bulan terakhir harper entertainment kurang produktiv, mereka cuma menerbitkan iklan-iklan dari pemerintah."
"yupp, gue kangen film animasi buatan harper."
"so that's why, mama gue narik gue ke west city dan milih lo secara langsung untuk kerja disini, lo bukannya dijadikan asisten pribadi gue, tapi lo adalah creative disini, buat apa kek, iklan atau tv series, tv movie atau apa gitu, gue udah minta nancy untuk membuat beberapa team untuk project ini, mama gue bilang HighTV mau kerjasama dengan harper."
"you kidding ?" elsa melihat will bingung.
"absolutely NO. besok pagi kita rapat. gue harap lo udah punya project. atau seenggaknya ide."
"tapi gue kan masih ujian ?"
"oke kita rapat jam 3, lo pulang sekolah jam 2 kan ?gue jemput lo besok."
"no thanks, I have a car, and I really really love drive my car. okay ?"
"elsa, lo masih 16 tahun. gue yakin lo belum punya sim kan ?"
"emang belum, tapi gue gak butuh sim buat naik mobil gue, gue udah fasih naik mobil. orangtua gue aja ngijinin gue naik mobil, see mereka beliin gue mobil sebagai hadiah ulang taun gue 2 taun lalu."
"yang mana lo masih 14 taun ?" tanya will gak percaya. elsa mengangguk mantap. membuat will tambah gak percaya. "your parents and I need to talk." kata will meninggalkan elsa.***
Alexa duduk bersila di rerumputan halaman belakang rumahnya. seragam harpernya masih nempel rapi di badannya. dia membiarkan rambutnya yang biasanya dia ikat terurai sore ini. air matanya masih mengalir. membasahi make upnya. sesuatu menabraki kakinya. mobil remote control milik jordan, adiknya yang berumur 9tahun.
"Jordan, kak Ale udah pernah bilang jangan main mobil-remote kamu di taman kan ?you have your own track." seru ale. masih duduk bersila dengan mobil ferari-mainan jordan masih menabraki kakinya. "I'll destroy your car if you don't move it." kata alexa kesal. menoleh ke belakang dan mendapati Nicholas berdiri di belakangnya dan jordan di samping nicholas, dengan 1 kantong kentang goreng yellow, kesukaan jordan.
"Sorry ale, this guy is the driver." kata jordan melirik ke atas. ke nicholas. Nicholas tersenyum.
"habiskan kentangmu di dalam jordan." kata alexa pelan, dia memungut mobil jordan. alisnya mengkerut melihat ada kertas menempel di bagian atasnya,dia bahkan tidak memperhatikannya tadi. alexa mengambilnya dan membacanya.
**I'm sorry for everything happen today, I really sorry. will you go swim with me tomorrow ?** alexa menatap nicholas. tersenyum lebar.
"Ini permintaan maafmu ?" kata alexa masih dengan senyum.
"yup..aku tau gak romantis, tapi aku pengen renang sama kamu besok." nicholas tersenyum. dia tau alexa suka banget renang. dia lebih suka diajak renang katimbang shoping atau makan malam mewah di hotel bintang 5, atau dibawain seikat bunga.
"harusnya ada bunganya." alexa berhamburan memeluk nicholas.
"tapi aku tau kamu gak suka bunga kan ?" kata nicholas membalas pelukan alexa. "I'm sorry." lanjut nick pelan, mengusap rambut Ale.
"it's okay. it's okay."ale melepas pelukan nicholas. "kemana aja kamu ?kenapa baru kesini dan kenapa masih pake seragam ?"
"well, kamu juga masih pake seragam."
"tapi aku udah di rumah. kamu tadi nyari elsa kan ?"
"iyap, sama william, aku cuman mau mastiin kalo michael bener-bener bawa elsa pulang. dan gak ngelakuin hal bodoh. they're sixteen and..mereka udah kayak sodara sendiri."
"lalu aku kayak apa ?pelarian ?"
"Ale, aku minta maaf udah ninggalin kamu begitu aja, aku gak tau kenapa akhir-akhir ini pikiranku penuh dengan elsa terlebih sejak tau elsa jadian sama max."
"mungkin lo jatuh cinta sama elsa Nick, gue bisa merasakannya."
"kenapa lo gue lagi ?"
"gue lebih suka lo gue. gue tau nick lo itu selalu suka sama elsa, gue gak apa, elsa emang menyenangkan kok." alexa tersenyum, mendaratkan bibirnya pada bibir nick.***
Michael memarkir mobilnya di halaman yellow. michael mengambil kacamata hitam disakunya dan memakainya. dia menuruni mobilnya. memandang sekeliling yellow yang rame. mencari kursi kosong.
"hei, michael." sapa seorang cewek. dia tak jauh dari michael. michael menoleh. mendapati luna dengan seragam supermaket WnW dekat asrama Sekolahnya. "Michael kan ?" tanya luna sesaat setelah menghampiri michael. michael melepas kacamata hitamnya.
"hei luna, lo udah pulang kerja ?"
"baru aja, lo mau cari makan ?"
"yah, mama gue ngajak makan malem di harper. lo abis makan malem ?"
"oh nggak, gue ada janji makan malem sama mama dan elsa, tapi gue yakin mama belum sempet masak karena masih di arendelle dan elsa masih kerja, jam berapa sih elsa pulang ?"
"jam 6 lebih. hampir jam 7. well sebenernya kemaren mama lo udah nyiapin makan malem yang enak, tapi lo gak ada, jadi gue yang ngabisin semuanya." michael tertawa,diikuti luna.
"lo ngapel elsa kemaren ya ?kenapa kalian gak pacaran aja sih ?apa gak bosen temenan terus ?"
"booseen sih.." canda michael. yang langsung merubah rona wajah luna jadi menyelidik.
"lo mau gue comblangin ?" kini luna bersemangat.
"Ohh, no thanks, gue nyaman gini aja sama elsa. lagian gue masih punya beberapa janji. haha."
"okay..bilang aja nanti kalo lo udah berubah pikiran mau pacaran sama adik gue." luna kembali tersenyum. untuk beberapa detik luna dan michael saling tersenyum. pada detik 24 senyum luna hilang saat 2 orang berJas hitam menghampiri luna dan michael.
"Anda luna kakaknya elsa ?" kata salah satu orang berjas hitam. yang pendek dan buntal.
"ya, kenapa sama elsa ?" tanya luna panik.
"kami sudah ke rumah anda tapi sepi, kami melacak sinyal telpon anda dan.."
"intinya kami di suruh tuan Harper untuk mengantarkan mobil adik anda." potong pria berjas hitam yang tinggi hitam dan sedikit berambut, orang itu menyerahkan kunci mobil elsa pada luna.
"anda sudah memiliki sim kan ?"
"sudah, tapi elsa gak apa kan ?maksud saya elsa.."
"Elsa baik-baik saja, dan nanti dia pulang diantar oleh Tuan Harper. terima kasih, mobilnya di ujung sana." kata pria pendek menunjuk mobil toyota vios biru tua. "permisi." keduanya, luna dan michael saling menatap.
"apa maksudnya orang itu tadi ?" tanya michael kembali memakai kacamata hitamnya.
"gue gak tau, tapi elsa baik-baik aja kan ?michael lo tau kan gue gak bisa naik mobilnya elsa ?"
"mobilnya udah distandart-in kok beberapa minggu lalu, lo bisa, gue yakin lo bisa. I gotta go, sorry luna." dan michael main lari menuju yellow begitu melihat mamanya menuruni mobil bertuliskan Clifford team. luna yang juga liat mamanya michael hanya geleng-geleng kepala. dia kembali menatap kunci mobilnya elsa. begitu juga elsa di seberang. menatap will kesal. darahnya mendidih kalo aja will bukan atasannya pasti udah ditendang sama elsa.
"Don't look at me like that." kata will menoleh sebentar pada elsa. dia masih mengemudi mobilnya.
"I'm gonna kill you." kata elsa pelan tapi tajam.
"go ahead."
"lo apain mobil gue will ?" kata elsa kali ini pelan. dia udah gak bisa bayangin lagi kalo-kalo mobilnya diloakin sama will atau diceburin ke lumpur.
"dia ada ditempat yang aman di tangan yang seharusnya."
"lo gak ngejual mobil gue kan ?"
"nope." kata will singkat. menghentikan mobilnya di depan rumah elsa. "lo mau turun sendiri apa mau gue gendong sampe kamar lo ?" kata will. melihat elsa yang masih menatap will buas.
"lo akan dapet surat pengundurdirian dari gue besok." kata elsa melepas seatbeltnya.
"kayaknya gak bisa deh, kan lo dikontrak selama satu semester kurang lebih, kalo lo cabut lo bakalan kena denda elsa." damn, gue lupa, batin elsa.
"kenapa lo beda banget sama nicholas sih ?lo beneran kakak kandungnya ?"
"secara teknis gue sama nicholas lahir dari wanita yang sama. tapi lo tau kan gue dibesarin di vegas dan nicholas di west city ?itu jelas beda banget."
"gue kira dulu pertama ketemu lo, lo akan lebih menyenangkan dibanding nicholas. but Nicholas still the best guy I've ever met." kata elsa, turun dari mobil. will terdiam untuk beberapa saat. kenapa nicholas ?kenapa gak michael ?dan kenapa bukan maxime ?kan maxime mantannya. oh ya, maxime kan juga macarin kakaknya. batin william. dia juga menuruni mobilnya.
"hey kalian berdia lama banget." seru seseorang. cewek. will dan elsa menoleh. LUNA dan disampingnya, mamanya elsa dan luna. "ini udah jam 7 lebih. dan gue terakhir makan adalah tadi pagi." omel luna. berjalan memasuki rumah. will dan elsa menghampiri ellen.
"hai ma, mama juga baru pulang ?" elsa mencium pipi mamanya.
"iya, mobil mama tadi kehabisan bensin, untung aja ya tadi mobil kamu dibawa luna,mama dijemput luna deh."
"ya, terimakasihlah sama william, dia udah ngerampok mobil elsa." kata elsa berlalu. will tersenyum nyengir. menjabat tangan Elen.
"Evening mrs holmes." kata william sopan.
"Elen. it's elen. mau makan malem bareng ?tadi luna bawa banyak banget makanan.c'mon." dan elen main menarik tangan william memasuki rumahnya.***

Jumat, 03 Juli 2015

Yellow, Butterfly and Latte ~ 3

Elsa memandang bella kesal. dia sudah duduk di kantin selama 10 menit udah ngabisin oatmeal 2 porsi tapi bella, yang tadi jam istirahat ngegelandang tangan elsa katanya mau ada yang diomongin, well sampe sekarang bella cuman diem, liatin elsa terus nunduk. kalo gak gitu dia ngomong tapi gagap. am em am em.."bella..kalo lo gak jadi nanya, gue balik ke kelas. okey.""jangan, em..gue tau persis apa yang harus gue tanyain ke lo, gue cuman bingung mulai dari mana.""okay, gimana kalo kita mulai dari A. Apa sebenernya yang mau lo tanyain ke gue ? B. Bisakan lo jelasin kenapa gue lo seret ke kantin ? C. Cerita sekarang atau gue balik ke kelas.""okay,metode bagus, A. apa lo bisa kasih tau gue berapa lama lo pacaran sama Max ?""really ?gue kan udah bilang gue udah move on.""gue udah tau, gue tadi pagi udah dengerin kembali proklamasi kemerdekaan hati lo.""ABCDEFGHIJK. Kenapa gue harus jawab ?""karena gue dan yang lain, mau tau apa bener max ninggalin lo demi luna.""kalo ada hubungannya sama luna, gue akan jawab. satu bulan mungkin. bella gue bukan tipe orang yang suka menandai hal-hal yang terjadi sama gue, gue bahkan gak nandai tanggal berapa gue mens. so, ya gue mana inget ?""lo..lo akan nyesel gak nandain tanggal berapa lo mens, elsa.""kenapa lo bilang gitu ?""itu berguna buat lo saat lo mau..you know, having sex." kata bella pelan. berbisik."did you ?" tanya elsa gak kalah pelan."having sex yes." jawab bella mantap. tapi tetep pelan."with james ?""with your father." jawab bella kesal. "of course with james. lo pikir sama siapa ?""okay, gue gak tau harus ngomong apa, tapi kan lo masih..""gue tau, makanya lo perlu nandain tanggal berapa lo mens, jadi lo tau kapan lo ovulasi. bentar lo emang gak pernah ?""Sex ? NO. malahan, itu sama sekali gak pernah terlintas di pikiran gue untuk, you know ?I'm 16 years old. masih banyak yang belum gue lakuin.""yeah I know,but I'm 18, then, lo ngapain aja sama max ?""like you've said, belajar bareng. gue bahkan gak punya niatan pacaran sama dia, gue cuman diminta mamanya buat bantu dia belajar karena nilainya ancur. trus gak tau kenapa gue bisa pacaran sama dia, bener-bener patah hati saat dia putusin. dan nyaris gak bisa bernapas saking kagetnya saat tau dia nyium luna di depan mata gue.""okay, luna. speaking about luna, luna satu cheers sama alexa kan, dan alexa bilang luna udah 5 bulan pacaran sama max, backstreet tapi gak dikit juga yang tau.""5 bulan ?damn, jadi sekitar 2 bulan lalu..berati luna.." elsa bingung harus bilang apa. alexa menghampiri mereka."guys, gue gak berhasil nanya luna karena max udah lebih dulu ngajak luna. tapi gue tanya melisa temen satu asrama, satu kelas juga, katanya, maxime yang nyuruh luna pindah ke asrama, maxime yang nyariin luna kerja dan bukan luna yang bikin maxime ninggalin lo elsa, tapi lo, elsa, lo yang nyaris buat max ninggalin luna." kata alexa tegas."gimana gue bisa gak tau kalo luna dulu pacaran sama max Alexa ?" mata elsa mulai berkaca-kaca."Why do I get the feeling that you are not close enough with luna ?are you really her sister ?luna selalu cerita apapun sama gue, tapi sama lo ?dia bahkan gak cerita kan kenapa dia pindah ke asrama ?elsa, lo itu gak tau apa-apa." kata alexa. membuat air mata elsa mulai berbaris menuruni pipi elsa. "dan gue tau persis apa alasan dia pindah." alexa menatap elsa. benci. alexa memang gak pernah suka sama elsa, karena ada sesuatu yang selalu bikin alexa gak suka sama elsa."Alexa, gue mohon, jangan pernah bilang ke luna kalo gue pernah pacaran sama max, please, I don't wanna her to get hurt, I don't wanna see her heart's broken again, please." elsa terisak. air matanya tak henti mengalir. bella memegangi bahu elsa."Who will get broken hurt ?" seru nicholas yang baru aja dateng, bersama michael dan james yang baru aja memunguti tas the ladies yang lupa kalo kamis mereka langsung pulang setelah istirahat."oh God, what happen to you beib ?" michael berjalan menuju elsa, meraih wajah elsa yang menunduk. "why are you crying ?" michael menghapus air mata elsa. membuat nick dan james menoleh pada elsa. "you're okay ?" michael mulai memeluk elsa. entah kenapa dia seperti dejavu, dia ingat pernah meluk elsa pas lagi nangis, pas michael dapat surat gak naik kelas."what happened to her ?" tanya nick. membentak alexa dan bella."gue gak tau, dia tiba-tiba aja nangis nick. bisakah lo gak bentak ?" kata alexa marah."dia akan baik-baik aja, gue akan anter dia pulang, well tadi gue jemput dia." kata michael, menggiring elsa meninggalkan kantin. elsa udah gak terisak, tapi air matanya masih terus mengalir."Okay, gue susul nanti." kata nick. memberikan tas elsa pada michael. "jadi kenapa elsa nangis ?I'm asking you Alexa !!" "I don't know. okay, I don't know. gue cuma bilang kalo luna sama max pacaran udah 5 bulan dan bukan luna alasan max ninggalin dia, see ?elsa itu nyaris ngerebut max dari luna." kata alexa tegas."ya, alexa bilang gitu..Gue juga gak tau kenapa dia bisa nangis nicholas. jadi please, berenti marah gak jelas sama cewek lo." kata bella. memeluk alexa yang sekarang berkaca-kaca."I'm sorry. gue gak bermaksud.."nicholas membelai pipi alexa."it's okay, i know that you have some feelings for her. I know that you're always defending her. I'm your girlfriend and she's like your soul, you can't live without her." alexa mengambil tasnya "nobody can live without soul." kata alexa berjalan meninggalkan alexa."well, gue rasa lo harus membuat permintaan maaf yang romantis supaya the cool hearted ale mau maafin lo." kata james, merangkul bella. berjalan meninggalkan kantin. meninggalkan nicholas.***Michael menghentikan mobilnya di depan supermarket. melepas seatbeltnya. menuruni mobil."lo mau kemana ?" tanya elsa. ikutan melepas seatbealt."No, you're here. I'll be right back." kata michael melenggang ke dalam supermarket. tak lama kemudian dia kembali sengan sekotak es krim coklat. "it's for you." michael tersenyum mengulurkan kotak es krim pada elsa."oh thank you.. tears and ice cream. it's perfect." elsa tersenyum, menerima kotak es krim."lo tau elsa, adegan gue meluk lo tadi, sama persis saat kita sd kelas 4. saat gue dapet surat dari wali kelas yang isinya adalah gue gak naik kelas. terancam gak naik kelas. lo inget ?""iyap..gue gak tau kenapa gue bisa nangis. kan lo yang gak naik kelas ya ?" elsa terkekeh."itu yang jadi misteri sampe sekarang. apa jangan-jangan lo naksir gue ?" goda michael."for real ?kita 10 tahun pas itu..mana ada yang namanya naksir ?""well, gue gak tau.""gue cuman gak mau lo tinggal kelas, yang artinya adalah, lo gak akan sekelas sama gue, dan kita gak bisa contekan, belajar bareng, karena pelajaran kita udah jelas gak sama. dan lo gak akan main ke rumah gue lagi. nemenin luna main PS lagi saat gue harus tidur siang." elsa terkekeh. "gue gak tau kenapa dulu gue diharusin tidur siang sama mama, sementara luna bebas main PS.""karena lo gak bisa tidur malem, I mean you're the sleepy head. jam makan malem aja belum bunyi lo udah tidur, jadi lo harus tidur siang biar malem lo bisa melek agak lama." terang michael."oh really ?""yap, luna bilang gitu dulu.""sama elo ?""sama arwahnya Dumbledore. ya jelas sama gue elsa.""gue rasa apa yang dibilang alexa di kantin tadi bener. gue gak tau apa-apa. gue bahkan gak tau apa yang terjadi sama diri gue sendiri.""hey, you care about people around you too much,their happiness, until you don't really care about yourself. you have to care about yourself, your own happiness, because not all of the people you care about also care about you.""don't you care about me ?""am I in you lists of people that you care about ?""sure michael..lo adalah temen gue, bentar, apa lo gak nganggep gue temen ?""gue nganggep lo bagian dari diri gue, gue udah bilang itu di latte kemaren. it means more than just a friend for me." michael tersenyum, menatap elsa yang udah dulu tersenyum padanya."michael, kenapa lo gak pernah pacaran ?""oh God elsa, you're the one who actually know why.""me why ?" tanya elsa bingung."you made me promise to focus JUST focus in my school, so that's why I prefer being alone until now. lo inget kan ?abis gue meluk lo di kantin kelas 4 dulu ?"========="hey elsa, jangan nangis, aku gak apa kok gak naik kelas, kita masih satu sekolah." kata michael kecil. dia masih memeluk elsa kecil."aku mau kamu naik kelas, aku gak mau punya temen sebangku baru." elsa melepas pelukan michael."hey, temen sebangku baru terdengar bagus.""kamu mau punya temen sebangku baru ?" tanya elsa mulai terisak."gak juga, tapi aku gak mau ikut remidi, aku maunya main PS sama luna.""michael..kamu harus naik kelas. bareng sama aku. pokoknya mulai sekarang, kamu harus fokus sama pelajaran, harus bener-bener belajar, kamu harus bisa pinter kayak aku. mungkin melebihi aku. aku gak mau kamu dimarahin sama mama papa kamu karena gak naik kelas dan aku juga gak mau punya temen sebangku baru. atau bahkan temen belajar baru." kata elsa menghapus air matanya. michael melihat elsa, tersenyum tulus."aku janji akan bener-bener fokus sama sekolah. hanya sama yang ada urusannya sama sekolah. aku akan berhentin main PS. dan setiap ke rumah kamu akan akan belajar, bawa buku pelajaran bukan bawa kaset dan Stick PS. aku janji." michael mengulurkan jari kelingking kecilnya. mengeluarkan senyum imutnya. elsa menyambut kelingking michael  dengan kelingkingnya. "aku gak mau liat kamu sedih lagi elsa, aku gak mau liat kamu nangis lagi, entah nangis karena aku atau karena orang lain. aku mau liat kamu senyum." kata michael, membentuk lengkungan senyum di bibir elsa.========"this is in english and teenager version, I'll say it again. I don't wanna see you sad again elsa,I don't wanna see your tears falling from your beautiful eyes. not for me or anyone else. now you promise me that." kata michael serius. memegang tangan elsa erat."what if I cry because of watching a sad movie ?""you never watch a sad movie, don't you ?""yepp, how about a sad song ?""Elsa, just promise don't cry okay." michael mulai kesal. dia menjalankan mobilnya. berbalik arah."kita mau pulang kan ?lo bilang lo mau nganter gue pulang." elsa mulai panik gimana kalo michael tiba-tiba mau mutilasi elsa ?"gue mau ngecat rambut lo. creating something beautiful in your hair.""WHAT ?gak gak gak.""elsa, lo harus bener-bener peduli sama diri lo, well kalo lo gak peduli, gue peduli.""okay let's do it. gue tau salon deket dari sini. gue pernah diajak luna beberapa bulan lalu.""salon ? gue yang akan ngecat rambut lo.""ngecat, lo kira tembok." protes elsa. michael hanya tersenyum."I can handle that." kata michael sambil masih tersenyum. dia memarkir mobilnya di halaman rumahnya. "ready ?masih inget kan ini rumah gue ?" michael membukakan pintu untuk elsa.***"nancy, handphone buat elsa udah diambil ?" tanya will pada nancy setelah menandatangani beberapa berkas."udah kok pak, udah saya kasih ke elsa tadi.""elsa udah dateng ?""belum elsa dateng jam 4, ini masih jam 11. tadi saya titipin ke michael, michael kan tetangga saya.""ohh..jadi yang ngambil handphone kamu nicholas apa michael ?""michael, tapi cctv kantor saya merekam itu adalah nicholas. tapi tolong jangan marahin nicholas.""well, saya gak punya hak marahin nicholas, that's my parents.""saya akan kabari anda kalo elsa udah dateng." kata nancy berlalu meninggalkan kantor will. will kembali membuka blog nicholas. kali ini mendownload beberapa poto elsa yang diupload nick disana.===="kamu harus mencoba will, kamu bukan kamu yang seperti ini kamu pikir. kamu hanya perlu membuka hati kamu sebesar mungkin, untuk semua orang, berhenti menutup diri kamu." kata Dr. Grace dokter keluarga harper. "dan saat kamu ketemu orang yang kamu anggap tepat, jangan pernah takut untuk menceritakan semuanya. kamu perlu bercerita, dan kadang memang lebih enak untuk cerita dengan orang lain daripada keluarga sendiri."===="WIIILLL." teriak nicholas tepat di telinga kanan Will. will langsung menutup macbooknya."apaan sih lo, gak perlu teriak bisa kan ?" omel william."mana elsa ?""lah bukannya dia sekolah sama elo.""tapi pulang sekolah kan dia kerja sama elo.""dia dateng jam 4 kata nancy. emang lo gak bisa ngehubungin dia ?""handphone gue mati, gue ke rumah dia tapi gak ada orang, gue ke arendelle juga gak ada.""di tempat kalian ngerumpi gak ada ?""kalo ada gue gak akan kesini.""apa penting banget ?""yaudah kalo gak ada, gue gak mood ngomong sama elo. gue cari lagi aja." nick beranjak dari kantor will. "eh gue minta duit dong buat beli hape baru." kata nick kembali ke meja will."bukannya hape lo ada banyak ?""udah gue jual semua. tinggal satu ini aja." kata nick menunjukkan handphonenya yang mati."kalo hape lo mati, lo cuma butuh ngecharge hape lo, bukan beli hape baru.""will, kita gak akan jatuh miskin gara-gara gue beli satu hape baru.""terserah lo, gue mau cari elsa, lo mau nebeng gue apa gak ?" kata will beranjak dari kursinya."oke gue nebeng sama lo. tapi apa lo tau dia dimana ?"***"gue mendadak dapet inspirasi buat warnain rambut lo. ombre black to light fuschia." michael tersenyum genit membelai rambut elsa."okay, warna apa itu ?gue belum pernah denger."
"kinda purple, tapi bagus deh." michael berjalan menuju kamarnya. membuka pintu berwarna galaxy. "please welcome..IDIOT zone." kata michael, menggiring elsa memasuki kamarnya.
"wow..ini kamar lo apa lapangan ?besar amet." kata elsa mengagumi kamar michael. wallpapernya tulisan IDIOT warna-warni bermacam jenis huruf."ini kamar lo sih bisa buat main golf, besaranya super banget..dan, lo gak dimarain mama lo kamar lo penuh tulisan idoit gini ?michael, lo itu masuk kelas aselerasi loh."
"gue tau, gue suka aja sama tulisan idiot. duduk gih, lo mau minum apa ? gue ambilin." kata michael, mempersilahkan elsa duduk di kursi dengan cermin besar di depan kursi.
"no thanks, eskrim gue masih kok." elsa menunjukkan eskrimnya.
"okay, lepas gih baju lo, gue nyiapin bumbu-bumbunya dulu." michael berjalan menuju lemari berwarna biru laut, isinya berbagai macam alat mewarnai rambut dan berbagai macam produk pewarna rambut berbagai warna dan berbagai merk, mulai dari spray, crayon sampe yang cream. ada juga alat untuk ngelurusin rambut dan curly. michael mengambil satu paket pewarna light fuscia, sarung tangan, sisir dan alat untuk mewarnai rambut lainnya. dia kembali berjalan menuju elsa. "ASTAGA elsa." kata michael segera berbalik badan begitu melihat elsa nyaris membuka singletnya. "heh elsa, kita ini mau ngecat rambut lo bukan mau bikin film porno ngapain lo lepas semua-mua yang nempel di badan lo." omel michael kontan membuat elsa sadar. mengurungkan niatnya melepas singletnya.
"lhah lo nyuruh gue lepas baju kan, ya gue lepas dong."
"maksud gue tadi lepas seragam lo, kan gawat kalo catnya nanti kena seragam lo." michael mengambil kaos hitam lengan panjang dan memberikannya pada elsa. "nih pakek, duh kalo gue cowok idung belang udah abis lo sama gue."
"dan untungnya lo bukan. untung banget gue punya temen baik kayak lo." kata elsa memakai kaos yang diberikan michael.
"duduk gih, let's begin. let's create the new look of Elsa the queen of arendelle." michael beraksi dengan rambut elsa.***
Maxime membelai lembut pipi luna, mendaratkan bibirnya di bibir luna. mencium luna lembut.
"you know I love you, don't you." kata max, melepas bibirnya dari luna.
"I know..tapi gue gak tau kenapa lo masih tetep playboy padahal kita pacaran udah lumayan lama." kata luna. tersenyum membelai rambut max.
"tapi kali ini aku serius sama kamu luna, aku cuman mau kamu, sampe nanti, kamu yang selalu ada saat aku gak punya siapa-siapa."
"I know that too..jadi gimana sama ujian kamu ?"
"entahlah, mungkin aku akan dapet nilai jelek." kata max, memindahkan kepalanya ke pangkuan luna.
"gimana sama bimbingan belajar kamu ?"
"gurunya udah gak mau privat aku lagi luna, dia udah dapet kerjaan dengan gaji gede mungkin."
"bukannya kamu sekelas sama elsa ? emang elsa pelit banget ya soal contekan ?"
".."max diem, lebih ke bingung mau jawab apa. "aku gak tau elsa, dia kayaknya cuek banget."
"oh ya ?tapi kata temen-temen satu tim basket kamu, kamu lumayan deket sama dia ?"
"iya itu dulu pas kita satu kelompok cuman sekali itu aja, dia gak tertarik sama broadcast E5 kayaknya, you know temen satu gengnya kan di broadcast E3, nick, james, bella, ale, michael. elsa pendiem di kelas, jarang banget bersosialisasi."
"masak sih ? nanti aku ada makan malam sama mama sama elsa, coba aku bujuk elsa deh."
"nanti makan malem dimana ?" max kembali duduk tegak.
"di rumah, kamu mau ikut ?aku inget kamu dulu pernah naksir elsa kan ?" luna tersenyum.
"ahh gak, nanti aku juga ada latian renang, kamu tau kan sekarang renangnya malem."
"apa gak bahaya renang malem-malem ?" kata luna, kembali membelai pipi max.
"it's okay, I love you. udah jam 12, aku anter pulang ya, kamu perlu istirahat, nanti kan kerja."
"okay, aku ke kamar mandi dulu, mana kamar mandi di rumah kamu ?"
"sebelah dapur, pintu kedua dari sini." luna beranjak dari kursi, berjalan menuju kamar mandi.
"mama tau kamu nanti gak renang kan ?" kata Hannah, mamanya max yang tiba-tiba aja muncul dari balik pintu ruang tengah.
"mama, sejak kapan mama jadi hobi nguping."
"sejak nilai kamu turun lagi, mama dapet telpon dari Madam Jane, nilai ujian kamu standar banget, cuma selisih 0,1 dari nilai terendah, dan itu buruk banget. kamu tau dong itu nantinya akan berdampak sama reputasi keluarga kita."
"aku tau mama, aku juga lagi cari guru privat baru."
"guru privat baru apa selingkuhan baru ?"
"both, maybe." kata max tersenyum.
"max, kamu anak kesayangan mama, dan entah kamu sayang sama mama sama papa kamu atau enggak, kamu gak boleh dapet nilai jelek. kamu ganteng, kaya, kamu cocok jadi cowok playboy dan cowok playboy gak cocok kalo nilainya jelek. apalagi kalo sampe gak lulus sekolah, kalo kamu gak mau minta maaf sama elsa, biar mama yang minta maaf sama elsa." kata hannah, berangsur pergi, "hai luna, " sapa hannah saat berpapasan dengan luna.
"your mom ?" tanya luna saat menghampiri max, luna mengenakan jaket jinsnya.
"yupp..ayo kuantar pulang." max menggenggam erat tangan luna.***