The most moment I'ld always remember is, saat aku masih kecil, keciiiiiill banget, ga inget umur berapa. saat itu jelasnya aku belum punya adik. There's still, me, mom, dad and my elder sister, Rista the monster of child (
pas itu kan aku diajak ibuk, mak ni *my beloved grandma, but actually she's just my neighbour, close neighbour* mbak rista, dan siaaapppaa gitu lupa. aku kan pengen dibeliin boneka. eh pas ibuku lagi tawar menawar, ada kereta kelinci lewat, rutenya, muter-muter pasar malam yang jauhnya adalah 5x putaran lapangan *seingetku. dan naluri anak kecilku keluar. aku minta naik kereta itu. sama ibuku dikabulin, dengan syarat aku ditemenin mbakku tercuyuung, Huyaayyyy.. seneng gak kebendung, mengingat kalo gak salah beberapa hari terakhir mbak rista semacam nyuekin akuu #ehh
okey, dan aku sama sister pun naik kereta kelinci, putaran pertama, biasa, anak-anak, kalo liat ibuknya selalu cheering *dadahh ibuukk* aku juga gitu.
puatan kedua, aku masih aja cheering *dadah ibuk* pas liat ibuku di tempat aku naik kereta tadi. kali ini sambil ngebor dan goyang dombret di atas kereta #becanda #boongan dan ibuku dengan seneng ngelambaikan tangan. *saat itu ibuku masih kurus, semampai. cantiiiikk banget.
putaran ketiga, aku masih juga cheering those useless words *kalo kamu udah gede, kata-kata dadah ibuk, itu pasti
well sampe putaran keempat. pas ngelewatin tempat pertama aku naik kereta which is my mom's place used to be, aku panik, ngelihat ibuku udah gak ada lagi disana. aku mulai rengek-rengek sama kakakku. kakakku bilang, paling ibu lagi ngantri beli *appa gitu. okey aku coba nenangin diri. then at the last lap. putaran terakhir. ibuku masih juga gak ada di tempat semula. sampe pas aku turun. ibuku gak ada. sumpah, aku nangis saat itu langsungan. That's maybe the first time I was so affraid of losing, terlebih lagi Losing my Mom ? hellooooo, who will grow me up as well except my mom ?
karena gak ketemu juga, aku ngiterin lapangan sama kakakku, berkali-kali, sampe mirim orang panik lagi balapan sama kereta kelinci. well akhirnya, aku nemuin ibu juga. salah, ibu yang nemuin aku, nemuin kita. and that's maybe for the first time, aku merasakan kelegaan yang luar biasa :D
Oh, i really miss those.
nice,. and off course we love mom,..
BalasHapus