"huh kenyang." kata Michael menyelesaikan suapan nasi goreng terakhirnya. elsa hanya geleng-geleng kepala, dia udah 10 menit lebih dulu menghabiskan nasgornya.
"lo perasaan cowok makan lelet banget." komen elsa. mengemasi piring nasi.
"lhah lo cewek makan cepet banget, rakus banget."
"inget kan lo kesini mau belajar, ya gue makannya cepet biar kita bisa cepet belajar."
"hei, kalian..michael disini masih lama kan ?anaknya flo mendadak kritis mama harus segera kerumah sakit. michael bisa tolong temenin elsa dulu sampe saya pulang ?" seru Ellen sudah mengenakan jas putih ala dokter.
"oh yeah it's okay mrs holmes, in fact, saya mau nginep kalo boleh." canda michael.
"oh..sure..nginep aja gak apa kok, hei waktu kamu masih sd kan kamu sering nginep disini,"
"oh, just kidding mrs holmes."
"I know..It's just, jangan pulang dulu sebelum saya pulang ya ?"
"ma..apa gak sebaiknya aku ikut mama aja ?"
"NO..kamu ada ujian.Stay home." ellen berangsur menuju pintu depan. membukanya dan...
"hai, you must be Elsa's mother, Mrs holmes." seru cowok ganteng. si cowok baru aja mau mengtuk pintu lah pintunya udah kebuka.
"oh my God." Ellen kaget banget rupanya. "yeah..I am. and who are you ?look like you're not one of elsa's friends, huh ?"
"umm..I'm William Harper." yes, dan ternyata itu william. William mengulurkan tangan.
"william harper ?like Nick,,"Ellen menjabat tangan william.
"ya, saya kakaknya, saya CEO baru di Harper Entertainmen dan elsa asisten saya."
"okay dia ada di dalam, dan kalo kamu gak keberatan kamu bisa kan cari dia sendiri, kamu tinggal lurus aja dia ada di ruang tengah. saya buru-buru soalnya ada pasien saya yang kritis." ellen berlalu dari william, menuju mobilnya. William mengerutkan kening.
"for real ?apa memang keluarganya elsa suka main cabut gitu ?" gumam will, dia berjalan memasuki rumah elsa. berjalan hati-hati mencari dimana elsa berada.
"michael, gue sebenarnya gak harus belajar math kali, lo tau gue tadi udah ujian math." kata elsa akhirnya. sebel ngeliat michael yang ngajak main tebak-tebakan rumus.
"gue tau kok..tapi lo juga harus bantuin gue belajar dong." kata michael sambil masih menulis rumus. "ax+by+c=0 adalah rumus." tanya michael.
"lo gak serius kan nanya rumus itu ke gue ?" elsa terkekeh.
"udah jawab aja, malah ketawa."
"rumus persamaan garis." seru will yang baru aja nemuin mana itu ruang tengah. membuat elsa dan michael mau gak mau menengok. dan..will dengan kemeja hitam dan skinny jeans hitam juga. pokoknya dia ganteng banget. titik. "hai you're two." sapa william menghampiri kursi tempat mereka belajar.
"we're not two." protes elsa. menggeser badannya ada sofanya muat buat 3 orang.
"yeah, we're One and One." lanjut michael. "hey, what the hell are you doing here dude ?"
"gue mau nemuin elsa, dan lo ngapain lo kesini ?"
"lo gak bisa liat ?gue belajar sama elsa, selama 11 taun gue sama elsa, gue selalu belajar math bareng elsa. jadi jangan ganggu kita belajar."
"okay guys, mama gue lagi gak ada di rumah, dan will gimana lo bisa masuk ?" tanya elsa.
"tadi gue ketemu mama lo pas mau ngetuk pintu rumah lo, dan mama lo yang cantik nyuruh gue langsung masuk dan nyari lo. mama lo jadi dokter dimana ?"
"Arendelle." sahut michael. "sebenarnya itu rumah sakit milik keluarga elsa."
"so, Elsa the queen of Arendelle ?" william teringat kata elsa kemaren malam dan postingan foto elsa di blognya nicholas.
"..." elsa tersenyum. bingung mau gimana. senyumnya hilang saat telpon rumahnya bunyi. elsa bergegas mengangkat telponnya. "elsa speaking ?"
"elsa ini nancy, lo tau kan kemaren gue pulang cepet, handphone gue ketinggalan, gue udah cari di kantor sampe sekarang gak ketemu, kemaren lo liat gak ?" suara seberang terdengar panik.
"handphone lo ?" mata elsa lantas tertuju pada michael. "yang mana ?"
"yang dari harper, lo tau kan kalo setiap karyawan harper dapet handphone, disitu soalnya ada nota yang harus gue print untuk ngambil handphone yang buat lo besok." suara nancy terdengar tambah panik. "gue bisa kena scorsing kalo sampe besok gak ngambil handphone lo."
"okay, jangan panik, gue kayaknya tau. nanti gue telpon." elsa meletakkan telponnya. "MICHAEL." teriak elsa geram. gak hanya michael yang langsung noleh, will juga nampaknya dia kaget banget.
"yes beib." jawab michael reflek. sambil memegangi dadanya yang kaget banget.
"lo tadi pagi nelpon gue katanya lo pinjem handphone-nya nancy kan?mana sekarang ?"
"gue gak pinjem, nicholas yang pinjem. elsa lo tau kan gue cowok gimana ?"
"gak tertarik sama yang lebih tau. ya gue tau. gue harusnya tau kalo itu bukan lo."
"nicholas minjem handphonenya nancy ?" ulang william.
"iya TUAN C.E.O tadi pagi dia bilang gitu." jelas michael. "speaking about nicholas. dia sms gue ngajak ketemu.." michael menunjukkan sms nicholas. "di Harper entertainment. cuma gue."
"michael gue ikut mau gue gampar deh tuh anak." elsa emosi.
"gak lo di rumah aja, lo inget kan yang dibilang orang tua lo ?"
"hah ?" elsa bingung. "gue di rumah sendiri ?dan lo disuruh nemenin gue kan ?"
"gak sendiri, gue rasa tuan c.e.o ini gak keberatan kalo nemenin lo ?dan kalo sampe dia macem macem lo telpon gue okay. gue akan balik lagi nanti." michael bergegas meninggalkan ruang tengah.
".." elsa diam. menatap will yang juga menatapnya. "what ?" tanya elsa.
"..." william tersenyum. "lo sama michael deket banget ya. mama lo bahkan mercayain lo sama cowok kayak michael. kalian pasti udah lama banget pacaran." kata will akhirnya.
"ya gue sama michael emang deket, gue udah sejak sd sama dia terus, mama gue udah tau dia sejak dia lahir, mama gue waktu hamil gue 7 bulan bantuin lairannya michael, michael itu udah kayak bagian dari diri gue, tapi gue gak pacaran sama dia. cuman deket aja. dia kayaknya gak terlalu tertarik sama cewek, lo liat dia ganteng, tapi dia belum pernah pacaran." terang elsa. tersenyum saat mendiskripsikan michael. william juga senyum melihat elsa. "what ?" senyum elsa mingslep saat tau will melihatnya sambil tersenyum.
"lo kayaknya naksir sama michael."
"ya dulu. waktu gue sd. well dia ganteng banget dulu. masih polos-polosnya. dia suka main PS di rumah gue sama kakak gue. pas itu deh gue naksir dia. gak naksir sih, cuman kaguum."
"really ?maksud gue sekarang-sekarang ini lo naksir michael."
"you're kidding ?NO."
"lo selalu senyum saat ngebahas michael."
"gue selalu senyum saat ngebahas temen-temen gue."
"gue mau jadi salah satu temen lo."
"lo udah jadi salah satu temen gue. trust me." elsa tersenyum. pun dengan will.
"lo kenal nicholas sejak kapan ?"
"SMP. aku sama michael satu smp sama nick, dia kelas 2 saat itu. gue sama michael dihukum saat ospek dan nick yang nolong kita. gak tau kapan tiba-tiba kita bertiga aja kemana-mana."
"oh ya ?dan yang lain ?"
"alexa, gue tau dia pas SMP dia temen SMP luna. Bella pas SMA, dia pacarnya James, temen baik nicholas pas smp, mereka pacaran juga udah dari SMP loh. William, gue tau lo bawain gue latte pas gue di harper. really ? lo kesini mau ngintrogasi gue soal temen-temen rumpi gue ?"
"gak, juga, dan gue gak mau jadi daftar anggota rumpi. gue mau tau banyak soal lo. I mean lo untuk beberapa bulan ke depan kan jadi asisten gue jadi ya kita harus saling mengetahui satu sama lain."
"oh ya. lo bener. " elsa mengambil duduk di samping william. "jadi, lo tau kan kalo gue murid aselerasi, yang mana harusnya umur gue yang masih 16 gue duduk di kelas 1 atau 2 sma tapi gue udah kelas 3, jadi, gue gak bisa selalu ikutan rapat lo. kata nancy gue harus selalu ada saat lo rapat dan disana mungkin ada wine, vodka dan minuman yang lain, atau gue harus pake mini dress, gue gak mau okay ? dan juga gue masih sekolah jadi gue ada jam malam. which is sampe jam 9."
"what ?" will bingung. "okay, calm down. lo hanya harus jadi diri lo sendiri elsa, entah itu saat sama gue atau sama yang lain. just be yourself okay ?I'm not gonna change you into a sexy assisten or a drunker or a 16 y.o girl who dressed like 20s biar terlihat cocok sama gue. I like you the way you are." kata will. meraih wajah elsa. mendekatkan wajah elsa ke wajahnya.
"hey, kalian gak lagi akan ciuman kan ?" seru seorang cowok. Nicholas.
"NO." jawab will dan elsa bersamaan. membuat nicholas terkekeh pun dengan michael.
"kalian kok udah disini aja ?" tanya elsa.
"lo tau gue gak bisa percaya sama DIA." michael menunjuk will. "dan DIA." dan nicholas.
"kenapa sama gue ?" kata nick sama will bareng.
"ya kenapa sama mereka ?" tanya elsa bingung.
"elsa lo gak liat wajah mereka ? mereka itu buas dan licik, juga mereka gak seumuran sama kita."
"God, michael, lo tau gue dari SMP, kalo lo gak percaya sama will, well gue gak percaya sama dia sekalipun dia kakak kandung gue."
"gue gak peduli apa kalian percaya sama gue sama gue atau gak." kata will santai.
"okay, this is crazy." elsa menutup matanya.
"yang ngambil handphone nancy adalah nicholas dan yang dimarain nancy adalah gue, lo tau kenapa ? karena nicholas adiknya william. mending elsa, lo pindah aja Clifford Coorporation. lo akan aman di sana." omel michael karena dia ngerasa dia udah dijadiin black sheep sama nicholas. nicholas cuman senyum-senyum gak jelas. william menatap elsa tersenyum. entah sadar atau gak, william meraih tangan elsa dan menggenggamnya. menyembunyikannya di bawah bantal sofa.***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar