Selasa, 07 April 2015

memory ~~ D stories

Between #DN #And #Y
(baca between dn and way)

"Andy !!" seru dennys begitu melihat Andy. Andy menoleh, tersenyum dan menghampiri cowok ganteng pake jaket merah yang lagi nangkring di motor maticnya.
"hey, den, apa kabar ?" sapa andy sembari menjabat tangan dennys.
"baik, kamu gimana ?" dennys menjabat tangan andy.
"baik juga, suara kamu masih serak aja." canda andy. membuat dennys tertawa. otomatis tawanya serak juga. "gak usah ketawa deh, gak lucu."
"iya iya, gak ketawa kok."
"..." sunyi selama beberapa detik. antara dennys dan andy cuma saling liat. rasanya kayak orang yang udah 5taun gak ketemu.
"rasanya kayak lima taun gak ketemu ya ?" celetuk dennys, memecah kebisuan yang langsung disambut tawa andy.
"lima tahun ? kita kenal aja baru setaun setengah den."
"masak sih ? perasaan masih baru banget setaun setengah."
"iya emang. emang kamu pikir facebook itu populer taun berapa?2005?"
"emang kita kenalnya lewat facebook ya ?"
".." andy hanya mengangguk. sesaat diam kembali menyelimuti mereka berdua. andy bingung apa yang akan dia omongin,  begitu juga dennys. keduanya tenggelam dalam angan masa lalu mereka. ya, mereka pernah pacaran. 2 minggu setelah mereka kenalan di facebook. dan 2 minggu setelah itu mereka untuk pertama kalinya ketemu, dan 2 minggu setelah itu mereka putus. Tragis lumayan. dan kini, setelah setaun sebulan lebih dua minggu mereka lost kontak, mereka bertemu. *bentar, kenapa serba dua minggu gini ya ?*
"wanna tell me, how could you be here ?" tanya andy.
"wanna see you of course ." jawab dennys mengeluarkan senyumnya. senyum khasnya, dengan sebagian mata menutup.
"gak mungkin.!!" andy tertawa."kamu, datang jauh-jauh dari negara pare,cuma mau ketemu aku ? gak dennys banget."
"eh maksudnya apa gak dennys banget ?"
"aku itu tau kamu den, sekalipun baru kenal plus lama gak ada kabar."
"trus ?intinya ?"
"kamu gak akan jauh-jauh dateng dari pare, ke sekolahku, cuma buat satu tujuan, ketemu aku. emang kamu pikir pare - kediri berapa kilo?3 kilo? 55 kilo dennys."
"ya..terus ?" dennys tersenyum bingung.
"dan itu jauh banget. kamu menempuh perjalanan sejam, siang panas-panas gini, cuma buat nemuin aku, bahkan kamu belum ganti seragam. dan lagi, aku bukan siapa-siapa kamu loh." andy tertawa sadis.
"kata-kata kamu sadis banget. kesannya aku itu makhluk egois dan pelit banget."
"aku gak bilang gitu. aku tau kamu itu orangnya perhitungan banget."
"udah bilang aja aku orang pelit." dennys sedikit kecewa.
"gak usah nyedih gitu deh. jadi kenapa kamu bisa ada di sini ?pacar kamu anak sekolah sini ?"
"sembarangan..gak lah."
"oh iya, type kamu bukan anak kejuruan. type kamu kan anak SMA, jurusan IPA bukan multimedia." andy menggoda.
"gak usah mulai lagi deh,An." GLeKk. jantung Andy sedikit mencelos. seumur-umur dia hidup sebagai cewek bernama Andy. cuma 2 orang yang manggil dia An. yah, dan itu danni,sepupunya yang tinggal di bali,dan udah 10taun gak ketemu,itupun ada title Kak sebelum An, dan dennys. itu udah cukup membuat andy seneng, seenggaknya nama An,cocoklah buat cewek. lainnya mah, manggilnya Nda ndi nda ndi aja. dan setelah lama gak ketemu dennys, dennys manggil dia An lagi. "Hey, kok diem." dennys menowel bahu kanan andy.
"emang aku harus teriak-teriak ?" andy berkata sekenanya. dennys kembali tertawa. "dikira lagi kampanye apa pake teriak-teriak segala." lanjut andy. tersenyum. tak lama kemudian melintas beberapa truk berwarna merah. yang ternyata lagi kampanye sambil teriak-teriak. dennys dan andy kembali tertawa.
"duduk An." dennys mempersilahkan andy duduk motornya. jadi possenya udah mirip orang boncengan naik motor.cuman motornya gak jalan.
"jadi kenapa kamu ada di sini ?mau cari pacar ?" andy kembali menggoda.
"gak lah, mentang-mentang sekolah kamu banyak ceweknya. aku ada kepentingan." dennys menghela napas. menatap andy yang duduk di sampingnya. "sama kamu."
"oh ya ?kepentingan.masuk akal, emang penting banget ya ?kenapa?semalem kamu ketemu malaikat pencabut nyawa,trus bilang kalo hari ini jadwalnya dia nyabut nyawaku gitu ?"
"sembarangan kalo ngomong." dennys menowel bahu kanan andy lagi.
"sorry, I'm just messing up with you."
"..." dennys diam. masih menatap andy tajam.
"gak usah gitu-gitu amat kali liatnya. den, jangan mentang-mentang kamu anak SMA terbaik, jurusan ipa, hidup kamu jadi serba serius gitu, becanda kan gak ada salahnya."
"..." dennys masih diam. dia bahkan gak dengerin apa yang dibilang andy.
"ah, elah den, udah donk. aku tinggal nih." andy mengancam.
"..."
"deeenn..!!" teriak andy. membuat gak hanya dennys,tapi juga beberapa orang yang lewat di sekitar mereka menengok. "jangan bikin takut donk."
"bhahaha." dennys kembali tertawa."kamu masih aja cerewet."
"kamu masih aja ngeselin." andy sedikit sewot. bukan gara-gara dennys yang tadi sunyi beberapa saat. lebih karena malu gara-gara dipelototin orang-orang yang gak sengaja lewat trus kaget pasca andy yang main teriak tadi.
"sorry deh sorry.aku tadi kesini,daftar buat ikutan tes masuk ptn. kan tesnya diadain di sekolah kamu.dan tadi aku gak sengaja liat kamu,jadi deh aku tungguin.kangen sama kamu kali An. setaun lebih gak ketemu." jelas dennys.membuat andy tersipu.
"ooh, kamu ikutan tes itu.nita ikut juga ?"
"nita ? aku udah gak sama nita. kita udah putus."
"What ? Why ?" andy shock. lebih ke seneng sih.*hayah..andy
"kenapa kamu shock gitu sih ? Andy, orang nikah trus cerai aja biasa, apalagi pacaran, trus putus. gak usah shock gitu deh."
"ya, abis kalian cocok banget. aku aja ngiri."
"jeles maksudnya ?" goda dennys.
"apaan sih.jangan mulai deh."
"iya deh nggak.kamu ikutan tes juga kan ?ya ikutan lah den,aku kan murid terbaik di jurusanku,pasti ikutanlah." dennys tanya dan dia jawab sendiri, niru gaya andy ngomong yang padahal gak mirip banget.
"ih, pantes banget."
"beneran kan kamu bakal jawab gitu."
"ih sok tau."
"lah kamu bilang pantes banget."
"iya pantes banget.pantes banget jadi bencong." andy terkikik. begitu juga dennys.dennys meraih tangan kanan andy.
"jadi kamu daftar di ptn mana ?"
"aku gak ikutan dennys."
"what ?why ?" dennys ikutan gaya shock andy tadi.
"ya gak ikutan aja.aku lagi konsen ke ujian kompetensi kejuruanku 2 minggu lagi.kamu tau kan,anak kejuruan ujiannya lebih sulit."
"iya percaya deh.kamu masih kost ?"
"masih.masih kost ditempat yang dulu kok.mau ngenterin aku pulang?"
"boleh." jawab dennys mantap.
"hah, gak gak bencanda kok."
"serius juga gak apa lagi."
"jangan tanggepin semua dengan serius.kan aku udah bilang tadi."
"iya,tapi juga jangan semua dibikin becandaan."
"den.." panggil andy lirih.
"ya ?"
"you're still holding my hand." andy melirik tangan kanannya yang masih digenggam dennys erat.
"sorry.udah sore,aku anter pulang ya.ke kost kamu."
"gak usah den.aku pulang sendiri aja.aku ada temennya kok."
"temen ?temen apa temen ?" goda dennys.
"temen. orang dia cewek kok."
"oh..ya udah, mana temen kamu ?ini udah sore loh,sekolah kamu juga udah sepi."
"oh iya." andy menepuk keningnya pelan.dia inget tadi ada janji pulang bareng sama reyla,temen sekostnya."bentar ya." Andy main cabut. berjalan cepat ke arah sekolahnya. yak, 1.2.3.4.5 baru lima langkah dia balik lagi. "tunggu sini ya den, jangan pulang dulu."
"oke." tuk tuk tuk tuk dennys menunggu.
--5 menit berlalu. saat tiba-tiba andy muncul lagi dengan napas ngos ngosan. "an, kamu kenapa?"
"aduh, sori-sori-sori, lama ya.aku abis nyari temenku,tadi mau pulang bareng.hah,pasti sekarang dia udah pulang." andy menarik napas panjang.wajahnya mulai menyedih.dia takut kalo reyla marah.karena emang temen baiknya itu gampang banget marah.apalagi kalo soal janji yang gak ditepati.bisa bulanan marahnya.andy mencoba mengatur napasnya,saat tiba-tiba ponselnya bunyi. REYLA."mati gue." gumamnya.
".." dennys lebih milih diam.bingung berbuat apa.
"halo rel.sorriiiii.gue lupa.lo sekarang dimana?aduh lo pasti marah banget ya sama gue ?plis jangan marahin gue rel.dan bla..bla..bla." andy berusaha meminta pengampunan Reyla.saking ngerasa bersalahnya,dia bahkan gak ngasih kesempatan reyla buat ngomong. dennys makin bingung. dia ketawa ngeliat andy yang kebingungan.bener-bener lucu,pikirnya."...tadi gue udah mau nungguin lo, tapi..APAH ?" andy teriak sekencengnya.membuat dennys yang tadi senyum jadi kaget. memegangi jantungnya yang serasa mau copot."Kampret lo.gue kepikiran tauk. trus dimana sekarang lo ?udah dikost.lo ga jadi pulang donk.jam segini kan udah gak ada angkot,emm gitu ya, iya deh.sorry banget ya rel,iya ntar gue cerita.iya iya,kalo perlu ntar gue sujud deh di kaki lo.iya relll,abis ini gue pulang. oke,bye..ah dasar monyet ngesot." andy menutup ponselnya.wajahnya terlihat berseri sekarang.
"temen kamu itu sejenis Tuhan ya?pake sujud-sujud segala." komen dennys sambil meraih tangan andy,mengajaknya duduk kayak tadi.
"bukanlah.dia itu udah kayak kakak sih.temen baik deh pokoknya."
"keliatan kok.kenapa kamu sampe panik gitu sih ?"
"abisnya tadi itu aku udah janji,mau bantuin dia,dia tadi kan ujian susulan,nah aku pulang dulu,bantuin dia ngerjain soal.eh malah akunya lupa.ya jadi aku kira dia marah.apalagi liat sms-smsnya dia tadi.ngeri den.dia temen satu kost,kalo misal marahan kan gak asik den."
"I see.yaudah aku anter ke kost deh.ga boleh nolak."
"okey.." motor matic biru dennys meluncur.menyusuri sepanjang jalan Baruna.perlahan menuju jalan kencana,kost Andy.
====
**Ndy, sorry, gue gak jadi nemenin lo.tadi kakak gue main kesini dan jemput gue.gue mau nungguin lo,tapi kakak gue keburu njemput anaknya.sori ya.lo dikost sama dewi, baik-baik ya.see you.besok pagi-pagi banget gue kesini kok.
NB: BESOK lo utang crita sama gue soal cowok itu, utang sujud sama gue.bhahaha
_Reyl.** Andy menghela napas.sia-sia tadi dia ngos-ngosan ngiterin sekolahan.ngelewatin waktu ngobrol bareng dennys.dia melemparkan tubuhnya ke kasur. melepas kaus kakinya. membaca memo yang ditempelkan reyla di helmnya.
"ketawamu fales rell." gerutu Andy. bener-bener sebel.bukan karena ditinggal reyla.lebih karena dia ditinggal berdua sama dewi doank.bahkan andy gak pernah saling ngobrol sama dewi semenjak dia menginjakkan kakinya di kostnya. menurut andy, dewi itu terlalu extreme.ngomongnya gede banget.gak sesuai sama postur tubuhnya yang kecil banget."udah gitu nempelin memonya gak keren banget. di pintu kek. malah di helm. bikin helm gue lecet aja." Andy menenggelamkan mukanya di boneka lumba-lumba nya."ngeseliiiinnnnn." teriaknya di bawah bonekanya.
"kak?Kak Andy? baik-baik aja kan ?" seru dewi yang main nongol di balik pintu.
"sorry sorry. lo kaget ya ?" andy nyengir.
"gak kaget kok. cuma khawatir." kata dewi sambil ngeloyor pergi.
"maksudnya ?" andy bingung. meraih ponselnya yang berdering. "halo.?" katanya ketus."ada apa?"
"ketus banget.marah ya sama aku." kata suara seberang.
"udah deh dan.kalo tujuan kamu dateng ke hidupku cuma mau bikin aku pusing, bingung,dan cuma buat mainin aku.well.SELAMAT,kamu berhasil dan." omel andy. sambil masih menenggelamkan wajahnya di boneka lumba-lumba.
"Dan ?maksudnya ?"
"dan..kamu lupa nama kamu ?" andy makin ngomel.
"An, aku dennys." JLekk. Andy langsung melempar boneka lumba-lumbanya dan langsung terduduk.melepas ponsel yang ada di kupingnya. melihat layar ponselnya bertuliskan nama (dennys_by)."halo, an ?"
"hey, dennys ?ini beneran dennys yang tadi ?"
"iyalah. emang kenapa, kamu udah delet nomer hape ku ya ?" dennys kecewa.
"hah?gak kok,aku gak pernah nghapus nomer kamu.sori sori.abis aku gak liat nama.em..sorry ya."
"iya gak papa kok.kamu lagi nunggu telpon seseorang ?aku matiin ya."
"ah gak kok.kamu udah nyampe ?"
"udah, baru aja parkir badan."
"cepet banget, ngebut ya ?"
"gak juga. kamu udah sujud-sujudnya ?"
"apaan ?sholat maksud kamu?"
"tadi kamu kan..okey lupain aja deh.kamu lagi apa an ?"
"lagi ngomong sama kamu kan." andy tersipu.begitu juga dennys di seberang sana.lagi senyum-senyum sendiri di kolam ikan belakang rumahnya.
"An..kamu lagi ada masalah?mau crita?"
"semua orang punya masalah kali den,termasuk aku.aku yakin kok,di setiap masalah,pasti ada solusinya,gitu juga masalahku.dan kalo gak ada solusinya...ya mungkin itu bukan masalah." dennys tersenyum mendengarnya.
"I agree with you,but are you okay with all those problems?"
"me ?I'm okay. why not ?"
"An.."
"iya..?"
"Aku kangen sama kamu." Pletakkk..rasanya kepala andy mau copot."kamu gak kangen sama aku ?"
"..." sunyi.
"An..kamu masih disana kan ?"
"iya.."
"iya apa? iya kangen apa iya masih ?" goda dennys.
"iya apa ya..iya itu aja deh.hahaha."
"oh ya, abis aku tes,jalan yuk.selama kita kenal,kita gak pernah jalan-jalan deh.kamu sibuk gak ?nonton yuk."
"boleh.pas itu kan aku libur,ada acara sih.tapi bisa disambil jalan."
"okey, aku jemput dimana ?"
"ketemu di lobi bioskop aja.aku bisa berangkat sendiri kok."
"yah, gak romantis banget berangkat sendiri-sendiri." andy kembali tersipu.
"pulangnya kamu anter."
"gitu, tetep ga romantis,ketemu di sekolah kamu aja gimana ?"
"okey. kamu mandi gih, udah malam, aku mau makan dulu,"
"siapp.have a nice dinner."
"thanks." tut tut tut. "aaaaaaaa" andy kembali teriak.dia belum pernah ngerasa seseneng ini.padahal dulu dia sama sekali gak ada persaan sama dennys.dan bahkan sampe mereka ketemu tadi siang dia masih gak ada perasaan apa-apa sama dennys.tapi gak tau kenapa sekarang dia bisa seseneng ini.mungkin karena lama dia gak denger ada yang bilang kangen.
"Kak Andy ? beneran baik-baik aja kan ?" dewi kembali muncul dari balik pintu kamar Andy.muncul dengan wajah (mungkin) berlumuran darah.membuat Andy teriak histeris."kak, kak kenapa ?" dewi panik.
"wajah kamu. wajah kamu kenapa darah semua ?" Andy masih sambil histeris.
"oh..ini.hahahha" dewi malah ketawa."ini strowberry kak.masker stroberi.bukan darah.gak usah histeris gitu deh kak.nih rasain deh. manis kok." dewi mencolek masker merah diwajahnya.
"gaakk..makasih. buruan dibersihin deh.serem tauk." andy mendorong tubuh kecil dewi keluar kamar. karena dewi masih aja ketawa bengis.andy kembali berbaring di kasur empuknya.memandangi layar ponselnya."dennys nelpon gue barusan."
"aaaaaaaaaaaaaa." teriak sebuah suara.melengking banget. membuat andy nyaris menjatuhkan ponselnya.untung aja refleksnya bagus.andy segera berlari menuju ruangan depan. dan menemukan dewi nangis di depan cermin tua kostnya.
"Wi, lo gak papa kan?lo kenapa nangis?" Andy menggoyang-goyangkan tubuh kecil dewi."wi..jangan diem aja.lo kenapa?" Andy semakin panik.dia keinget cerita reyla tentang hantu yang biasa nongol di cermin tua rumah kostnya.
"kak andy." dewi main meluk andy.erat banget.membuat andy yang tadinya panik jadi takut."kak..." dewi masih terisak.
"kenapa wi.kenapa?"
"bener kata kakak.hiks..hiks..aku keliatan serem.serem banget kak." ATDEZING!! Andy langsung melepas pelukan dewi.membuat dewi nyaris terlempar.
"DASAR MONYET NGESOT !!!lo tuh bikin gue jantungan, ketakutan, panik, ngeri.TAUK."Andy mengumpat. mengeluarkan suara melengkingnya.membuat dewi yang tadinya nangis malah ngakak.
"masak sih kak?hehe,ya maaf kak,abisnya dewi takut."
"lo pikir sejak kemunculan pertama lo pake masker darah itu gue gak takut?"
"iya sorry kak.cepetan makan gih,tadi sama bu kost dimasakin nasi kuning tuh."
"gue gak laper," Andy beranjak meninggalkan dewi.
"gak laper tapi meluncurnya ke dapur." cibir dewi pelan.
====
"abis nelpon siapa den?" seru mama dennys.membuat ponsel dennys nyaris nyemplung kolam.
"mama ngagetin aja.nelpon cewek ma."
"siapa?nita?kok lama kamu gak ngajak nita kesini ?"
"dennys udah putus ma sama nita."
"kok putus sih,padahal mama kan udah klop sama dia."
"mama gak trima ?"
"ya gak donk. jarang ada cewek kayak nita."
"kalo gak trima,mama pacaran aja sama nita.beres kan." kata dennys sadis sembari meninggalkan mamanya.
"iya, tapi gantiin mama jadi mama ya." balas mamanya.gak kalah sadis.
"beres ma.."
====
"jadi suami kakak lo,ke luar kota?" tanya andy sambil melahap nasi bungkus yang dibeliin Reyla.
"iya ndy,jadi mungkin seminggu ke depan gue nginepnya di rumah mbak mega.lo gak apa kan kalo di kost tanpa gue?" Reyla berhenti mengepak beberapa buku pelajarannya.
"cuma seminggu kan?dan gue gak berdua doang sama dewi kan?"
"gak lah,anak-anak yang lain ntar sore pada balik katanya.gue sih yang nyuruh."
"oh,eh,lo gak harus ngepak semua buku-buku lo kali" andy komen setelah melihat rak buku reyla kosong melompong.
"oh iya ya ndy.ngapain coba gue ngepak buku gue semua.kan gue juga gak pernah belajar kan." reyla menggaruk-garuk alisnya.berlagak sok serius.Andy menatap reyla masam.lebih ke ingin jambak.
"gimana bisa lo sekolah tapi gak pernah belajar.udah gitu lo selalu masuk 10 besar lagi."
"lah, kan kadang gue nyontek lo ndy."
"monyet ngesot." andy meneruskan sarapannya.
"Monyet ngesot mulu deh,kalo gitu,selama seminggu ke depan,nitip ya,lo bawain buku gue kesekolah.gimana?ide bagus kan.?"reyla kembali mengeluarkan buku-buku yang tadi udah dia masukkin rapi ke kardus.
"kadal bengal.ogah.trus lo bawa apa kesekolah ?"
"kecebong bencong.ya bawa motor lah,biar gue bisa jemput lo,jadi lo gak perlu jalan kaki.dan juga gue bawain lo bekel dari rumah kakak gue,jadi kita gak perlu jajan.Lo inget kan,lo gak pulang.jadi uang jajan lo masih macet tandanya lo kudu hemat."reyla setengah teriak.
"bener juga lo rel.aduh emang lo itu paling bisa ngertiin gue."
"makanya lo dipertemuin sama gue.siput keriput."
"perasaan dari tadi kita ngejekin hewan mulu."
"iya,perasaan tadi pas di rumah,gue mau ngintrogasi lo.soal cowok berjaket merah kemaren.so,who is he ?"
"he is who ?"
"WHO IS HE,sampe lo TEGA ngelupain gue yang lagi berjuang setengah mati ngerjain soal PKN." reyla kembali teriak.
"dennys.gak usah pake teriak deh rel.ntar mulutmu itu dicopot sama ibu kost."
"oke sorry,dennys siapa?selama gue kenal lo,gue gak pernah denger lo nyebut nama dennys."
"dennys.ya dennys.emang gue gak pernah cerita ke elo kok."
"kenapa lo gak pernah cerita?"
"ya itu karena kita belum kenal deket rell.gue sama dia cuma temen fb dulu, jadi,kan gak ada yang perlu diceritain."
"oke,trus sekarang berati lo udah deket?"
"mungkin.gue udah setaun lebih gak ketemu dia.dan gue gak ada rasa apa-apa.dia cuma gue anggap,mantan yang gak penting buat dipikirin. so,ya gue gak cerita,beres kan."
"wait.MANTAN?lo udah pernah pacaran sama dia dan gue juga gak lo ceritain.lo kenal dia kapan sih?SMP?lebih dulu lo kenal dia daripada lo kenal gue?"
"Rel,emang lo kira kita smp taun berapa sih?udah ada FB gitu waktu kita smp?ya duluan kenal sama lo lah,kan lo yang ngajarin gue fb-an."
"dan lo gak ngasih tau gue sama sekali hasil gue ngajarin lo fb-an?"
"..." andy diem.sibuk mencari alasan.
"Ndy,kita temenan udah sejak kita denger nama kita disebut jadi penghuni Multimedia."
"iya gue tau rel,tapi kan lo sendiri yang ngasih tau gue,gak semuanya itu harus diceritain.lagian,emang lo gak bosen apa denger gue cerita mulu?dan juga pas gue pacaran,cuma buat seru-seruan doang,kita juga ketemu cuman sekali,dan pacaran juga gak ada sebulan."
"okey,lupain masa lalu.trus dia ketemu lo kemaren, tujuannya?ngajakin lo balikan?"
"gue sih berharapnya gitu.setaun jomblo tandus juga tauk hati gue."
"tandus,lo kata tanah.trus ngapain dia kemaren,keliatannya kalian asyik banget deh.gue sampe gak tega mau maki-maki lo."
"jadi lo ngamatin.?"
"yaiyalah ndy,lo pikir lo kemaren diapelin dimana?di langit?lo itu diapelin di samping kanan gerbang pas.jarak 3 meteran lah."
"kok gue gak liat lo ?"
"lha gimana lo liat gue,lo liat kanan mulu.lah gue kan di sebelah kiri, anyway, dia manis juga."
"emang.dulu sumpah deh gue ada feeling apapun ke dia.pas jadian,pas diputusin,gue beres-beres aja.makanya gue gak crita."
"masuk akal sih.oh iya,kemaren lo dicariin danar tuh."
"hah,pas kapan?kok gue gak tau,perasaan gue nempel lo terus deh."
"iya,nempel terus sampe akhirnya gue dipanggil bu anjar buat ulangan susulan Pkn,dan lo main nongkrong bareng si dennys."
"oh,jadi abis itu ?ngapain dia nyariin gue?masih inget?eh,maksudnya ngapain dia sekolah kita?"
"dia ikutan tes ptn itu,daftar gitu deh."
"trus lo bilang apa pas dia nyariin gue?"
"ya gue bilang,lo liat aja di depan,dia udah pulang,tadi gue suruh nungguin di depan."
"oh.." andy menghela nafas.begitu juga reyla."lah?trus dia liat gue sama dennys dong rel ?"
"mana gue tau,iya kali.emang kenapa sih?kok gue rasa,lo akhir-akhir ini jarang banget nyebut nama danar,lo ada masalah sama danar.jangan bilang lo gak mau crita lagi."
"gue bingung sama dia rel,sebel banget."
"emang kenapa ndy?crita donk."
"inget kan minggu lalu,pas sekolah kita ikut kompetensi IT,nah pulangnya kan mobil sekolah kita mogok,trus kita dibarengin sama anak smk sebelah,which is,sekolahnya danar?"
"inget-inget lupa sih." reyla nyengir.
"rel, itu baru minggu lalu,masak lo udah lupa?"
"yang lo duduk bareng danar itu kan?trus entah kenapa lo pulangnya langsung lungsuh itu kan?kenapa?"
"lungsuh,emangnya keset.nah pas itu kan kita asyik ngobrol,asli rel,aku itu udah beneran mulai suka sama dia.eh tiba-tiba ada yang telpon.gak diangkat, pas gue tanya siapa yang nelpon, kenapa gak diangkat?tau gak dia jawab apa?"
"apaan?"
"dengan santainya dia bilang,kalo yang telpon itu ceweknya.dia lagi duduk di seberang gue. liatin gue.coba kasih gue alasan biar gak sebel sama dia."
"dia becanda kali."
"Rel, awalnya gue juga mikir gitu,danar kan emang humoris orangnya,tapi itu beneran rel,dia serius."
"..." reyla diam.
"rel,bisa dibilang gue itu beneran suka sama dia.lo tau kan gue emang gampang buat suka sama orang,tapi buat beneran suka sama orang,apalagi cowok itu susah banget.dan selama 6 bulan gue kenal sama danar,gue beneran suka sama dia.gue belum yakin sih,gue cinta apa gak sama dia,tapi..hati gue sakit begitu dia bilang udah punya cewek."
"gue ngerti Ndy.coba gue cari tau.soalnya ndy,kata tere,danar itu belum punya pacar.coba besok gue tanya."
"gak perlu rel,gue udah tanya tere,katanya emang danar udah punya cewek, mereka pacaran udah dari smp.orang pacarnya itu tetanggaan sama pacarnya tere."
"lah,kenapa tere gak ngasih tau kita sih.bukannya dia yang ngenalin danar ke elo.gimana bisa tere nglakuin ini ke elo yang jelas-jelas temennya."
"tere juga gak tau rel,gue taunya kemaren,pas tere main narik tangan gue ke perpus.itu tere baru tau kalo danar udah berpacar."
"gimana bisa dia tau ?"
"pacarnya.gue dapet titipan sorry dari danar.trus tere tanya sorry soal apa?pacarnya bilang soal danar yang selama ini boongin gue."
"gila.bener-bener gila mereka.kenapa lo baru crita.kenapa gak dari dulu,kan kemaren bisa gue gampar tuh si danar." reyla ikutan emosi.
"gue aja masih belum bisa terima kenyataan,gimana gue mau crita rel.gue bingung mulai darimana."
"sabar ya ndy..sorry kalo gue gak peka." reyla mendekap andy.
"gue udah gak apa kok rel,kan kemaren udah diapelin sama sang mantan."
"semut keriput." keduanya kembali ketawa."gue baliknya sore aja kali ya,pas anak-anak udah pada dateng.gue gak tega ninggalin lo sendiri Ndy."
"lah,sendirian,emang dewi kemana?"
"..." reyla mengangkan bahu. merebahkan tubuhnya ke kasur andy."tolong smsin mbak mega donk,suruh jemput sore.gue mau tidur dulu." reyla melempar ponselnya ke Andy,yang sebenernya meleset,tapi sekali lagi,untung aja refleks andy bagus,jadi gak sampe jatuh.
====
Andy kembali cengingisan setelah menekan tombol reject di ponselnya.ini udah ketiga kalinya dalam 4jam terakhir.hal ini membuat reyla sedikit merinding.begitu juga tere yang diam-diam liat andy dari seberang kelasnya.dan akhirnya dua sejoli, reyla dan tere sepakat mengadakan pertemuan diam-diam pas jam istirahat pertama.
"rell, lo yakin gak mau nenemin gue ke perpus istirahat pertama ntar?" tanya andy yang langsung dihadiahi gelengan oleh reyla.
"sorry ya ndy, ntar gue mau ke kantin, kan gue ada wawancara sama bu kantin." reyla bohong. "tugas b.i tadi." imbuhnya.
"oh iya, lo dapet tugas yang hubungannya sama makan ya."
"yupp."
"kalo gitu gue ikut elo deh. siapa tau gue bisa bantu."
"hah ?" reyla bengong. bingung. gak enak banget dia mau nolak. tapi kalo dia ngijinin andy ikut..reyla gak bisa bahas apa yang sebenernya terjadi sama tere."gini ndy, bukannya gak ngebolehin. tapi, untuk kali ini, biarin gue ngerjain tugas sendiri ya,masak gue sampe ntaaaar ngerepotin lo mulu, nyontek lo mulu, nganiaya lo mulu ?" reyla memasang tampang serius yang langsung disambut senyum oleh andy. bukan karena reyla yang masang tampang seriusnya, lebih karena andy melihat siapa yang sedang menggetarkan ponsel digenggamannya.
"gue setuju deh sama lo, tapi gue gak ngerasa lo ngerepotin gue rell." kata andy serius sambil melenggang ke luar kelas. menerima telpon.
===
Andy sedang berdiri di depan sekolahnya sambil tersenyum sesekali menanggapi sapaan teman-temannya. hatinya sedang sangat bahagia siang menjelang sore itu. andy sendiri gak tau kenapa bisa sebahagia itu. apa yang mambuat dia bahagia banget pun dia masih mikir. yang andy tahu, hal senyebelin dan semenyakitkan apapun hari itu gak berasa apa-apa buatnya. termasuk saat sosok ini menghampirinya, dan main ngagetin andy. sosok yang seminggu terakhir ini membuat andy kehilangan nafsu makannya.
"hay ndy, nunggu siapa ?" sapa dannar, mencoba ramah. sebenernya dannar sendiri sedikit gak pede ketemu andy, setelah apa yang dannar lakuin sama andy. tapi dannar sendiri gak bisa bohong, setelah kebersamaan dannar sama andy 6bulan terakhir, dia bisa dibilang, gak semangat jalan kalo belum ngeliat andy. seenggaknya, itu yang dia rasain selama seminggu terakhir.
"hey, dannar. kok disini ?" balas andy gak kalah ramah. sambil mengeluarkan senyum cengingisannya.
"emm..mau liat aku ada di kelas mana tes besok." jawab dannar.
"oh, kamu ikutan juga ?"
"iya, kamu juga ikutan kan ?"
"gak kok, udah duluan ada tugas."
"oh..kamu kok belum pulang ?tadi aku liat reyla sama tere udah pulang."
"iya,mereka mau ke kost dulu."
"oh,mau aku anter pulang ?"
"gak usah." andy kembali senyum. sejenak keduanya terdiam. andy sibuk dengan ponselnya. dannar sibuk mengamati perubahan andy.bukan perubahan fisik, tapi sikap andy. harusnya andy marah besar padanya,tapi ini, andy malah tersenyum ramah padanya. apa yang sebenernya andy lakukan?apa andy cuman pura-pura, atau emang andy gak marah?
"aku pikir, kamu marah sama aku ndy." seru dannar.
"marah ?kenapa harus marah ?"
"karena aku bohongin kamu. dan selama seminggu lebih kamu gak ngehubungin aku sama sekali."
"..." andy diam. dia gak mau ngerusak mood nya yang lagi hepiyepi hari ini.dengan pertanyaan dannar barusan. "aku gak marah kok. mungkin belum." jawab andy. kembali tersenyum. baru saja dannar mau membuka suara, sebuah motor matic lengkap dengan jokinya,berhenti di depannya. dan andy menghampiri motor itu. "duluan ya." seru andy. sudah siap menaikki motor. si empunya motor membuka kaca helmnya. tersenyum pada dannar.
"cowok itu lagi. siapa sih dia?keliatannya andy bahagia banget sama dia." gumam dannar. dari kejauhan, dua pasang mata yang sedari tadi mengamati kembali heboh. siapa lagi, tere dan reyla.
"andy itu kayaknya bener-bener ada yang gak beres ter,"
"bener la,dia kan harusnya marah sama dannar, tapi lo liat ?tadi dia malah senyum-senyum gitu sama dannar."
"iya, gak andy banget kan ?jangankan sama dannar yang udah mainin dia,sama gue aja yang kadang lupa pake handuknya di kost,dia marah banget.harusnya kan andy juga marah sama dannar."
"something wrong nih la.kita harus cari tau."
"iya re, makanya gue ngajak lo ketemu gini."
"eh bedewe, cowok tadi itu siapa?"
"mantannya andy."
"oke lo cari tau tentang dia."
===
"cowok yang tadi siapa An ?" tanya dennys sembari mengambil gambar andy yang lagi minum es.
"dennys, apaan sih. posseku jelek banget tauk." andy mengomel dan merebut kamera di tangan dennys.
"bagus kok, natural banget."
"jelek."
"cantik."
"..."andy diem lagi. tersipu malu dikatain cantik.
"an..jadi siapa cowok yang tadi ?cowok baru kamu ?"
"ih bukan..mantan calon cowok baru."
"ha?maksudnya?jadi kalian dulu pernah deket?"
"iya den, trus tiba-tiba dia bilang kalo udah punya cewek jauh sebelum aku sama dia deket.jadi aku ngundurin diri aja."
"hahaha." dennys ketawa. "ngenes banget. trus kamu udah terlanjur cinta mati gitu sama dia ?"
"cinta mati, apaan lebay banget. kalo cinta gaknya sih ga bisa mutusin, yang jelas aku udah care banget sama dia, gitu juga dia, udah kayak..emm..apa ya..lebih kayak kakak adik sih kalo dipikir-pikir."
"trus kamu gak marah dibohongin gitu ?"
"marah lah."
"tapi tadi kamu masih akrab-akrab aja sama dia."
"gak tau juga sih, harusnya aku makan aja ya dia."
"serem amat."
"bayangin den, enam bulan aku jalan sama dia, tapi ternyata dia udah punya pacar. udah dari smp pacaran malah."
"emang kamu gak cari tau dulu apa dia ke temen-temennya atu di apanya gitu ?"
"sama sekali gak." andy ketawa. "aku malah jadi ngerasa bersalah banget. kasian banget deh ceweknya. pasti kesepian tiap weekend gak diapelin dannar karena tiap weekend dannar jalan sama aku dan temen-temen."
"oh, namanya dannar ?yang kamu salah pas telpon sabtu lalu itu ?dia barusan ngeAdd aku tadi."
"serius ?kapan ?"
"pas tadi barusan nyampe taman, pas kamu tadi beli es. aku sign in Fb."
"trus kamu accept ?"
"iya, kan aku liat di berteman sama kamu." dennys nyengir.
"can we please change the subject ?"
"okey, sorry. jadi kenapa sekarang kita kesini. kan aku mau ngajakin kamu jalan."
"lhah, kan janjiannya kita jalan besok abis kamu test dennys."
"oh iya, trus ngapain tadi aku kesini ?"
"gak tau, kamu ngapain tadi ngotot mau main ke sekolah ?"
"gak tau juga." denny kembali nyengir. "kangen sama kamu kali An, emang kamu gak kangen ?"
"tanya gitu terus deh." andy tersipu, kemudian mengambil gambar dennys yang lagi senyum, manis banget.
"tuh kan ganti kamu deh."
"eh, aku baru sadar kamu ganteng banget pas lagi senyum den." Andy menunjukkan hasil jepretannya tadi pada dennys. sekarang giliran dennys yang tersipu."den, mendingan kamu sekarang pulang aja deh, trus belajar, besok kan kamu test."
"oh don't worry, aku kesini tadi udah bawa modul kok, aku bisa belajar disini ditemenin kamu." dennys senyum.
"..." jeprett, andy kembali mengambil foto dennys."kamu tau den, kenapa tadi aku masih bisa senyum sama dannar ?"
"..." dennys mengangkat bahu.
"because of you."
"me ? why ?"
"aku berasa kayak dapet satu ton energi positif begitu tadi pagi buka mata, kamu nelpon aku dan bilang mau ketemu aku."
"..." dennys kembali tersipu. "becanda."
"serius den, makanya tadi aku masih fine aja sama dannar.thanks ya deeenn." entah sadar atau gak, andy nyandarin kepalanya di bahu dennys yang baru aja mau baca buku kimia.
"iya, sama-sama.aku seneng kalo kamu seneng."
sejenak mereka terdiam,gak ada suara.sampe beberapa menit kemudian ponsel andy bunyi.
-kita butuh penjelasan.- sms singkat dari tere. andy terlihat panik.
"ada apa An ? udah disuruh pulang temen kamu ?"
"heheh." andy cengingisan."iya den, temen aku yang dulu itu."
"oh, gak apa aku anter, udah sore juga."
===
Andy udah ngerasa kayak tersangka kasus pencurian timun di ladang pak RT sore menjelang malam ini. dua mata bulat memelototinya, sementara dua mata lagi, yang radak sipit berusaha melotot juga. tapi apalah daya, sepertinya dia ngantuk banget karena sesiangan dia gak istirahat kayak biasanya. dan malah ngawasin sohibnya, Andy lagi pacaran. Kamar kost andy yang biasanya rame, ceria penuh warna tiap dikunjungi dua makhluk ini, sekarang berubah mencekam kayak ruang introgasi di kantor polisi rusia. Andy sesekali melirik ke arah ponselnya yang beretar-getar daritadi. kemudian melirik ke arah dua pasang mata temannya yang sebenernya sih gak menakutkan, lucu banget malah.
"jadi, lo kenapa ndy ?" tere akhirnya ngomong.
"gue gak apa-apa tere ?emang gue kenapa ?"
"lo aneh ndy."
"aneh kenapa sih ?gue biasa aja ?"
"kenapa tadi lo gak marah sama danar ?" reyla to the point. karena udah bener-bener ngantuk dan gak mau memperpanjang masalah.biar bisa cepet-cepet bobok.
"kk..kkalian tau dari mana gue tadi ketemu danar ?" andy mulai gagap.
"gak penting. jadi kenapa ?"
"ya, gue ngerasa, buat apa juga gue marah sama dia ?untungnya apa ?"
"ya karena dia udah bikin lo sakit hati lah Ndy, dia udah bikin lo murung seminggu." Tere mulai gemas dengan sikap andy yang menurutnya gak logis.
"awalnya gue mau marah re, sumpah, cuman gue gak mau aja ngerusak mood gue yang lagi bagus banget dengan gue marah sama cowok gak jelas macam danar."
"gue udah bilang ke elo kan Re, ada cowok yang satunya tadi makanya dia gak marah." kali ini Reyla berbisik ke Tere.
"jadi kalian cuman butuh penjelasan ini doang ?" Andy bangkit dari duduknya.
"lo mau kemana ?"
"pipis Rell, gue udah kebelet nih."
"yaudah buruan, kita masih mau nanya banyak."
"gak bisa besok-besok aja ? gue janji gue bakalan crita, break pertama, di kantin." dan andy langsung ngacir ke toilet.
"lhah ndi, besok kan kita libur.." kata reyla setengah teriak.
"besok malem.." sahut andy dari kamar mandi.
===
Andy melenggang santai di koridor lantai 2 sekolahnya sambil sesekali menyibakkan rambutnya yang berterbangan ditiup angin. langkahnya berjalan pasti menuju kelas yang biasanya dipake untuk jurusan akuntansi. tepat di ujung korodor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar